Liputan6.com, Jakarta Daun telinga atau aurikel adalah bagian terluar dari telinga manusia dan memiliki sejumlah fungsi yang menarik. Daun telinga memiliki suplai darah besar dengan banyak ujung saraf. Pasokan darah yang cukup banyak ini memungkinkan fungsi daun telinga dalam menjaga area di sekitarnya tetap hangat, tetapi peran utama daun telinga dalam regulasi suhu tubuh terbatas.Â
Fungsi daun telinga perlu dipahami sebagai upaya menjaga fungsinya. Sebenarnya belum ditemukan fungsi daun telinga secara biologis yang jelas, namun organ ini tetap memiliki peran penting dalam anatomi tubuh manusia. Menariknya tidak seperti organ tubuh lainnya, daun telinga terus mengalami pertumbuhan seiring bertambahnya usia.
Daun telinga juga menjadi bagian tubuh yang paling cepat merespon jika terjadi gangguan kesehatan seperti alergi atau infeksi. Bisa jadi daun telinga sebenarnya memiliki peran yang lebih kompleks dari yang selama ini pahami secara ilmiah. Berikut fungsi daun telinga yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (13/10/2023).
Advertisement
Menjaga Telinga Tetap Hangat
Daun telinga memiliki peran dalam menjaga telinga tetap hangat. Ini terjadi berkat pasokan darah yang cukup melalui daun telinga. Ketika kita berada di lingkungan dengan suhu yang dingin, darah ini membantu menjaga suhu optimal di sekitar telinga bagian dalam. Fungsi ini tidak hanya menjaga kenyamanan, tetapi juga membantu mencegah kerusakan yang mungkin disebabkan oleh suhu ekstrem.
Mengarahkan dan Menangkap Gelombang Suara
Salah satu fungsi utama daun telinga adalah untuk membantu dalam proses pendengaran. Mereka bertugas mengumpulkan gelombang suara dari lingkungan sekitar kita dan mengarahkannya ke dalam saluran telinga bagian dalam. Inilah awal dari proses yang rumit di mana suara dikonversi menjadi sinyal saraf dan kemudian diterjemahkan oleh otak sebagai suara atau bunyi. Ini adalah bagian penting dari kemampuan kita untuk mendengar dan berkomunikasi.
Melokalisasi Sumber Suara
Daun telinga memiliki sistem persarafan yang sensitif. Ini memungkinkan kita untuk mendeteksi dan melokalisasi sumber suara. Sensitivitas daun telinga membantu kita menentukan arah suara berasal, yang merupakan aspek penting dari kemampuan mendengar. Ini memungkinkan kita untuk mengidentifikasi dari mana suara datang, yang sangat berguna dalam situasi sehari-hari, seperti mendengarkan sumber suara tertentu dalam kerumunan atau merespons suara bahaya.
Menyeimbangkan Tekanan Udara
Daun telinga juga berperan dalam menyeimbangkan tekanan udara di dalam telinga. Ini penting terutama dalam situasi di mana terjadi perubahan tekanan udara yang signifikan, seperti saat penerbangan. Fungsi ini membantu mencegah ketidaknyamanan atau nyeri telinga yang dapat terjadi akibat perubahan tekanan udara.
Advertisement
Pelindung Telinga Bagian Dalam
Selain berperan dalam pendengaran, daun telinga juga berfungsi sebagai pelindung alami bagi telinga bagian dalam. Mereka mencegah keringat, debu, dan zat asing lainnya langsung mengenai telinga dalam, yang dapat mengurangi risiko infeksi. Ini adalah langkah pertahanan penting yang membantu menjaga kesehatan telinga.
Menyaring Kotoran
Daun telinga juga memiliki fungsi penyaringan. Mereka membantu menjaga kotoran seperti debu, serangga, dan partikel asing lainnya agar tidak masuk ke dalam telinga bagian dalam. Folikel rambut yang ada di daun telinga membantu menyaring zat-zat ini, mencegah mereka mencapai bagian dalam telinga yang lebih sensitif.
Area Rangsangan Seksual
Bagian belakang daun telinga memiliki kulit yang tipis dan kaya akan ujung saraf. Inilah yang membuat daun telinga bisa menjadi area rangsangan seksual pada tubuh manusia. Sensasi rangsangan yang nikmat bisa dirasakan ketika daun telinga diberi stimulasi dalam bentuk ciuman, rabaan, atau gigitan lembut.
Cara Menjaga Kesehatan Telinga
Menjaga kesehatan telinga merupakan langkah penting untuk memastikan fungsi daun telinga dan pendengaran secara keseluruhan yang. Berikut cara menjaga kesehatan telinga.Â
1. Membersihkan Telinga dengan Benar
Untuk membersihkan telinga, hindari penggunaan cotton bud atau alat pengorek telinga lainnya. Sebaliknya, gunakan obat tetes khusus untuk melunakkan kotoran telinga. Biarkan kotoran yang telah melunak tersebut keluar dengan sendirinya. Penggunaan cotton bud dapat mendorong kotoran lebih dalam ke dalam telinga dan berisiko menyebabkan cedera telinga.
2. Tidak Menggunakan Earphone Terlalu Lama
Hindari penggunaan earphone terlalu lama, terutama dengan volume suara yang terlalu keras. Penggunaan earphone yang berlebihan dapat meningkatkan risiko gangguan pendengaran. Batasi penggunaan earphon tidak lebih dari satu jam sehari, dan pastikan untuk membersihkan earphone secara rutin untuk mencegah infeksi telinga.
3. Menghindari Suara yang Terlalu Bising
Terlalu sering berada di lingkungan yang bising, seperti pabrik atau bengkel kendaraan, dapat berisiko merusak pendengaran. Jika terpaksa berada di lingkungan berisik, gunakan pelindung telinga (earplug) sebagai upaya untuk menjaga kesehatan telinga.
4. Memastikan Telinga Selalu Kering
Pastikan telinga tetap kering. Telinga yang lembap dan basah dapat menjadi tempat bagi bakteri, jamur, atau kuman patogen lainnya untuk berkembang biak, yang dapat menyebabkan infeksi dan peradangan pada telinga. Setelah berenang atau mandi, pastikan untuk mengeringkan telinga dengan lembut.
5. Melakukan Pemeriksaan Telinga secara Rutin
Melakukan pemeriksaan telinga secara berkala ke dokter spesialis THT-BKL (Telinga, Hidung, Tenggorokan, dan Bedah Kepala Leher) sangat penting. Pemeriksaan ini dapat membantu mendeteksi gangguan pendengaran atau masalah kesehatan telinga lainnya. Anak-anak sebaiknya menjalani pemeriksaan telinga setiap enam bulan sekali, sementara orang dewasa sebaiknya melakukan pemeriksaan setahun sekali.
Advertisement