Sukses

Penyebab Computer Vision Syndrome, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Computer vision syndrome adalah gangguan mata akibat penggunaan perangkat elektronik berbasis komputer secara terus menerus dalam waktu lama.

Liputan6.com, Jakarta Computer vision syndrome atau biasa dikenal dengan digital eye strain adalah istilah untuk kumpulan gejala yang berhubungan dengan gangguan mata akibat penggunaan perangkat elektronik berbasis komputer, seperti laptop, handphone, dan tablet, secara terus menerus dalam waktu lama.

Penyebab dari kondisi kesehatan mata ini adalah terlalu sering dan lama berada di depan layar elektronik. Gejala yang muncul pun bisa berbagai macam dan bisa dirasakan secara langsung oleh orang-orang yang menderitanya.

Gejala tersebut mulai dari mata merah, kering, penglihatan kabur ataupun ganda, hingga mata berair. Ketika anda mengalani computer vision syndrome, anda perlu menghentikan durasi penggunaan komputer. Namun jika gejala yang dirasakan semakin parah, segeralah konsultasi dengan dokter.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab computer vision syndrome beserta gejala dan pengobatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (16/10/2023).

2 dari 5 halaman

Penyebab Computer Vision Syndrome

Dikutip dari aoa.org, Computer Vision Syndrome adalah sebuah gangguan yang terjadi ketika seseorang terlalu lama menatap komputer, tablet, ponsel, dan elektronik lainnya. Singkatnya gangguan ini menyebabkan mata lelah yang membuat munculnya beberapa gejala lain pada tubuh. Penyebab dari kondisi pada mata ini disebabkan oleh penggunaan digital dengan durasi yang lama. Ini termasuk layar digital pada perangkat seperti:

  1. Komputer
  2. Tablet
  3. Smartphone
  4. Laptop
  5. TV
  6. PS
  7. Ponsel

Saat Anda melihat layar digital, mata Anda perlu bekerja lebih keras untuk fokus. Itu karena teks di layar digital tidak setajam kata-kata di halaman cetak. Selain itu, layar digital cenderung silau sehingga membuat mata Anda semakin sulit fokus dengan benar. Anda lebih mungkin terkena Computer Vision Syndrome jika Anda melihat layar digital selama 2 jam atau lebih berturut-turut. Faktor risiko lain untuk meningkatkan terkena Computer Vision Syndrome meliputi:

  1. Melihat layar digital setiap hari
  2. Pencahayaan yang buruk
  3. Silau atau pantulan pada layar digital
  4. Masalah penglihatan yang tidak terkoreksi (seperti rabun jauh atau astigmatisme)
  5. Jarak atau sudut pandang yang salah
  6. Postur tubuh yang buruk saat duduk

 

3 dari 5 halaman

Gejala Computer Vision Syndrome

Terdapat beberapa gejala yang bisa terjadi kepada penderita Computer Vision Syndrome seperti mengutip dari Kemkes berikut ini adalah gejala-gejalanya:

  1. Mata menjadi buram
  2. Penglihatan menjadi ganda
  3. Munculnya nyeri kepala
  4. Iritasi pada mata
  5. Mata yang merah dan kering
  6. Terdapat juga rasa nyeri pada leher
  7. Mata lelah dan tegang
  8. kesulitan memfokuskan kembali mata
  9. kepekaan terhadap cahaya terang berkurang
4 dari 5 halaman

Cara Mengatasi Computer Vision Syndrome

Berikut ini ada beberapa cara untuk mengatasi computer vision syndrome bagi penderita yang bisa dilakukan dengan mudah di rumah, yakni

  1. Ada beberapa cara untuk mengatasi kondisi computer vision syndrome, antara lain:
  2. Atur kecerahan layar monitor atau smartphone (tidak terlalu cerah atau terlalu gelap).
  3. Atur jarak pandang antara mata dan layar digital (kurang lebih 50 – 100 cm).
  4. Atur kemiringan layar komputer atau latop atau HP dengan mata maksimal 20 derajat.
  5. Atur posisi duduk yang tegak, sehingga mata tidak terlalu dekat atau terlalu sering memfokuskan pandangan ke layar sehingga tidak cepat lelah.
  6. Usahakan selalu berkedip agar mata terhindar dari iritasi dan kering.
  7. Gunakan metode 20-20-20 untuk mencegah kelelahan mata, yaitu istirahatkan mata setiap 20 menit sekali, melihat objek yang berjarak 20 kaki atau 6 meter selama 20 detik.
  8. Rajin olahraga dapat menurunkan risiko penyakit yang berpotensi mengganggu penglihatan, seperti hipertensi, diabetes, dan kolesterol.
  9. Rutin periksa mata (minimal dua tahun sekali), untuk mendeteksi adanya masalah atau penyakit mata. Namun pada orang yang usianya lebih dari 40 tahun sebaiknya periksa mata minimal satu tahun sekali, karena pada usia tersebut kemampuan mata telah menurun dan rentan terserang penyakit mata.
  10. Konsumsi makanan bergizi yang mengandung vitamin A, C, E, lutein, selenium, dan asam lemak omega-3. Makanan yang mempunyai kandungan tersebut adalah sayuran hijau, salmon, tuna, telur, kacang-kacangan, dan jeruk.
  11. Konsumsi suplemen kesehatan mata yang mengandung bilberry, lutein, zeaxanthin, B-Caroten, retinol, selenium, dan zinc.
5 dari 5 halaman

Kapan Harus Menghubungi Dokter

Dalam banyak kasus, computer vision syndrome mungkin hilang atau tidak terlalu menjadi masalah jika Anda mengurangi waktu layar digital. Perubahan gaya hidup yang disebutkan di atas juga dapat membantu meringankan atau mencegah gejala. Namun, jika gejala Anda terus berlanjut atau memburuk, hubungi atau kunjungi dokter mata. Hubungi juga dokter mata Anda jika Anda memiliki gejala sebagai berikut ini:

  1. Perubahan penglihatan secara tiba-tiba.
  2. Mata berkedip yang terlalu sering.
  3. Sakit mata atau kemerahan yang tidak dapat dijelaskan yang tidak kunjung hilang.
  4. Mata kering yang tidak membaik dengan obat tetes mata.

Gejala-gejala yang telah disebutkan di atas mungkin merupakan tanda dari beberapa masalah penglihatan atau kondisi kesehatan lain yang mendasari computer vision syndrome. Untuk computer vision syndrome, dokter Anda mungkin meresepkan kacamata khusus untuk penggunaan komputer. Bahkan dokter mungkin juga menyarankan pelatihan visual atau biasanya disebut terapi penglihatan, atau obat tetes mata merek tertentu.