Sukses

Penyebab Trauma, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Penyebab trauma perlu kamu pahami agar dapat menghindari atau mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab trauma perlu dikenali oleh setiap orang. Pasalnya, trauma merupakan suatu kondisi yang dapat mengganggu kehidupan seseorang jika dibiarkan. Apalagi jika pengalaman buruk yang kamu alami berdampak pada trauma psikis berkepanjangan (post-traumatic stress disorder atau PTSD). Kondisi ini tentunya harus segera ditangani. 

Setiap orang mungkin pernah mengalami kejadian pahit yang menyebabkan trauma dalam hidup. Pengalaman tersebut ada yang dapat membaik dengan sendirinya, ada pula yang menetap hingga waktu lama. Bangkit dari trauma yang pernah dilami tentunya tak mudah dan membutuhkan proses.

Penyebab trauma perlu kamu pahami agar dapat menghindari atau mengatasinya. Penanganan trauma psikologis pada seseorang tergantung pada seberapa berat trauma yang dialaminya. Kamu perlu berusaha untuk mengatasinya dengan kekuatan diri sendiri dan bantuan dari lingkungan atau orang lain.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (16/10/2023) tentang penyebab trauma.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Trauma

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), trauma adalah keadaan jiwa atau tingkah laku yang tidak normal sebagai akibat dari tekanan jiwa dan cedera jasmani. Trauma adalah kondisi yang terjadi akibat pengalaman atau peristiwa buruk yang dialami oleh seseorang, seperti kecelakaan, mengalami kekerasan fisik, mengalami kekerasan seksual, atau bencana alam. Kondisi ini akan memengaruhi mental seseorang saat mengingat peristiwa buruk tersebut.

Trauma adalah kondisi yang umum terjadi dan bisa dialami oleh siapa saja. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penyebab trauma adalah pengalaman atau peristiwa buruk yang dialami oleh seseorang. berikut beberapa penyebab trauma:

  1. Kecelakaan
  2. Bencana alam
  3. Mengalami bullying.
  4. Mengalami kekerasan fisik
  5. Diabaikan oleh orang terdekat dan keluarga.
  6. Mengalami pelecehan seksual
  7. Memiliki riwayat masalah kesehatan mental, seperti gangguan cemas atau depresi.
  8. Memiliki keluarga dengan riwayat gangguan mental.
  9. Penyalahgunaan NAPZA.
  10. Mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan.
  11. Memiliki pekerjaan yang berisiko menimbulkan kejadian traumatis, seperti anggota militer atau tenaga medis.
3 dari 4 halaman

Gejala Trauma

Gejala trauma pada setiap orang bisa berbeda-beda tergantung kondisi dan tingkat keparahannya. Berdasarkan pengaruhnya, gejala trauma dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu reaksi fisik serta reaksi psikis dan emosional. Melansir laman Siloam Hospitals, berikut gejala trauma yang dibagi menjaid reaksi fisik serta reaksi psikis dan emosional:

Reaksi Fisik

  1. Sakit kepala.
  2. Kelelahan.
  3. Gangguan pencernaan.
  4. Jantung berdebar.
  5. Tubuh mengeluarkan keringat berlebih.

Reaksi Psikis dan Emosional

  1. Takut, panik, dan cemas berlebih.
  2. Cenderung tertutup dan enggan bersosialisasi.
  3. Kesulitan untuk memusatkan fokus dan berkonsentrasi.
  4. Insomnia
  5. Depresi.
  6. Perubahan pola makan.
4 dari 4 halaman

Cara Mengatasi Trauma Masa Lalu

1. Terapi dengan Psikolog atau Psikiater

Cara mengatasi trauma tentunya bisa berbeda-beda tergantung pada seberapa berat pengalaman yang dilewati. Cara mengatasi trauma yang paling ampuh dan paling dianjurkan tentunya adalah melakukan terapi dengan psikolog atau psikiater. Jika trauma sudah menjadi post-traumatic stress disorder, terapi utamanya adalah psikoterapi. Selain itu, ada kalanya pemberian obat dibutuhkan sebagai bagian dari terapi.

2. Peduli pada Diri Sendiri

Cara mengatasi trauma berikutnya adalah peduli pada diri sendiri. Lakukan perawatan diri, seperti melakukan hal-hal menyenangkan, memberikan waktu pada diri sendiri, dan melakukan berbagai hal yang menggembirakan. Dengarkan kebutuhan diri sendiri. Sibukkan diri, misalnya dengan menekuni hobi, menjadi relawan kegiatan sosial, atau bergabung dengan suatu komunitas.

Hampir semua orang pernah atau sedang mengalami masalah atau trauma, baik berat maupun ringan. Jika kamu kerap dihantui trauma, silakan coba cara mengatasi trauma dengan peduli pada diri sendiri.

3. Cerita ke Orang Terdekat

Selain itu, kamu juga bisa bercerita dengan orang terdekat yang kamu percaya sebagai cara mengatasi trauma. Cara ini dapat membuat kamu merasa lebih baik dan tidak merasa sendiri. Dukungan dari orang terdekat akan cukup berpengaruh dalam meringankan rasa takut dan beban yang kamu rasakan. Kelilingilah dirimu dengan orang-orang yang menenangkan.

Menuliskan cerita yang kamu alami dan rasakan juga dapat menjadi cara mengatasi trauma yang cukup efektif. Cara ini bisa dijadikan alternatif jika kamu masih sungkan menceritakannya kepada orang lain. Walaupun pada awalnya merasa tidak nyaman, lama-kelamaan kamu akan merasa lebih relaks dan tenang menyampaikan perasaanmu lewat tulisan.

Menulis tidak hanya dapat digunakan sebagai media bercerita saja, tetapi juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan terdalam terkait hal-hal traumatis yang pernah kamu alami.

5. Berusaha Menghadapi Rasa Takut

Takut dan cemas akibat peristiwa traumatis adalah wajar. Akan tetapi, terus-menerus takut dan kadarnya berlebihan akan menurunkan produktivitas. Secara bertahap, kuatkan diri dan jadilah berani dalam menghadapi ketakutan. Jangan biarkan masa lalu menghalangi kamu.

Kamu juga perlu bersabar, karena salah satu kunci untuk mengatasi trauma adalah sabar. Menghilangkan trauma itu butuh waktu yang cukup panjang dan keberanian yang kuat untuk menghadapinya.

6. Fokus pada Hal Penting

Cara mengatasi trauma psikologis selanjutnya, fokuslah pada apa yang benar-benar perlu dilakukan dalam keseharian, sehingga kamu dapat menghemat energi fisik dan emosional. Sebaiknya, berusaha fokus pada masa kini. Biarlah masa lalu menjadi masa lalu. Jangan sampai masa lalu terus mengendalikan kehidupan kamu.

Semakin kamu berusaha fokus pada apa yang dijalani sekarang, pikiran negatif akan semakin sulit mengontrol. Hal ini akan memberikan kebebasan pada pilihan yang kamu ambil di masa sekarang.

7. Relaksasi

Kamu juga bisa mencoba untuk bermeditasi dan melakukan peregangan sebagai cara mengatasi trauma. Pusatkan konsentrasi, pikiran, dan perasaan kepada hal-hal positif serta menumbuhkan semangat. Pikirkan peristiwa-peristiwa atau hal yang membuat bahagia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.