Sukses

Chip Mungil Ini Bisa Bikin HP Hanya di-Cas 12 Kali Setahun, Habiskan Rp 23 Miliar

Chip ini dirancang untuk mengonsumsi energi yang sangat minim

Liputan6.com, Jakarta Proyek ini, yang didukung oleh pemerintah Inggris sebagai salah satu dari beberapa startup semikonduktor yang berjanji untuk membawa Inggris ke garis depan dalam industri teknologi, menjanjikan perubahan yang signifikan. 

Chip ini dirancang untuk mengonsumsi energi yang sangat minim, dengan dasar perancangan prosesor chip silikon yang hampir tidak memerlukan energi untuk menjalankannya.

Ini berarti kebutuhan akan baterai yang lebih baik akan berkurang, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya tahan baterai ponsel cerdas.

“Jika mereka benar-benar dapat memenuhi klaim yang keterlaluan tersebut, itu berarti Anda akan memiliki ponsel yang dapat bertahan selama sebulan, bukan sehari,” Sean Redmond, kepala eksekutif Silicon Catalyst UK.

Microchip ini diklaim menjadi 100 kali lebih kecil dari perangkat canggih saat ini, membawa harapan akan desain ponsel yang lebih ringkas dan ringan. Ini bisa menjadi langkah revolusioner dalam dunia teknologi, di mana ukuran dan daya tahan baterai adalah faktor utama.

Sementara teknologi semikonduktor telah menjadi "batuan dasar" dunia modern, menurut Kementerian Teknologi Inggris, proyek ini menunjukkan potensi besar dalam mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi sehari-hari.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Telan Uang Rp 23 Miliar

Walaupun masih dalam tahap pengembangan, konsep ini sangat menjanjikan. Para peneliti di Cambridge sedang berusaha untuk mengatasi beberapa masalah teknis yang mungkin muncul selama pengembangan chip. Namun, jika berhasil, ini bisa mengubah lanskap teknologi seluler secara signifikan.

Teknologi ini juga merupakan bagian dari program senilai £1,3 juta poundsterling atau Rp 23 miliar. Tujuannya tak lain dirancang untuk 'merevolusi kehidupan masyarakat tidak hanya di Inggris, tetapi di seluruh dunia'. Selain memperpanjang daya tahan baterai ponsel, proyek ini juga mencakup pengembangan chip untuk membantu kondisi otak yang melemahkan, seperti Parkinson.

Teknologi semikonduktor telah berkembang dengan pesat selama beberapa tahun terakhir, dan para peneliti di tahun-tahun dan bulan-bulan mendatang berharap dapat mencapai beberapa kemajuan yang signifikan. 

Proyek ini memegang kunci untuk mengatasi salah satu masalah utama yang sering dihadapi oleh pengguna ponsel cerdas, dan ini bisa menjadi terobosan yang sangat dinantikan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.