Liputan6.com, Jakarta - Ingkar janji adalah perbuatan yang sangat dekat dengan kemunafikan. Semua manusia berisiko memiliki sifat ini, termasuk umat Muslim. Apa sebenarnya bahaya jika seseorang ingkar janji?
Dalam agama Islam, bahaya ingkar janji diatur sedemikian rupa dalam Al-Qur'an dan hadis. Allah sangat membenci orang-orang yang tidak menepati janjinya, termasuk kepada sesama manusia maupun kepada-Nya. Selain itu, bahaya jika seseorang ingkar janji, akan mendatangkan kebencian dari banyak orang dan tidak akan memperoleh kepercayaan lagi.
Menghindari perbuatan mengingkari janji adalah sebuah tindakan yang sangat bijak. Hal ini menjadi bagian dari upaya memelihara hubungan yang kokoh dengan Allah dan sesama manusia. Simak penjelasannya.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang bahaya jika seseorang ingkar janji, Selasa (17/10/2023).
1. Masuk dalam Kategori Teman Setan
Ketika seorang individu yang beragama Islam dengan sengaja melakukan ingkar janji, berbagai kerugian muncul sebagai konsekuensinya. Perbuatan ini bahkan dikategorikan sebagai perilaku yang sejalan dengan karakter teman setan, inilah bahaya jika seseorang mengingkari janji. Ingkar janji pada dasarnya adalah bentuk tindakan yang menyerupai prilaku setan dalam menipu manusia.
Setan akan merasa senang dan berhasil mencapai tujuannya saat manusia terperdaya oleh janji-janji kosongnya. Dalam Al-Qur'an, Surat An-Nisa, ayat 120, Allah SWT menjelaskan:
"يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ ۖ وَمَا يَعِدُهُمُ ٱلشَّيْطَٰنُ إِلَّا غُرُورًا"
Ya'iduhum wa yumannīhim, wa mā ya'iduhumusy-syaiṭānu illā gurụrā
Artinya:
Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka.
2. Pasti Kehilangan Kepercayaan Orang Lain
Selain kerugian yang timbul dari perspektif agama, tindakan ingkar janji juga memiliki dampak negatif dalam kehidupan atau lingkup sosial. Bahaya jika seseorang mengingkari janji adalah mereka akan cenderung kehilangan kepercayaan dari orang-orang di sekitarnya.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam buku "Sudah Benarkah Ibadahmu?" (2016) karya Syafaat R. Selamet, individu yang memiliki sifat ini seringkali tidak disenangi oleh lingkungan sekitarnya.
Dalam situasi tertentu, seperti dalam pembagian tugas atau tanggung jawab di lingkungan pekerjaan, seseorang yang sering ingkar janji tidak akan diberi kepercayaan untuk mengemban tanggung jawab. Padahal, kepercayaan dari orang lain memiliki peran yang sangat penting dalam membangun hubungan sosial yang sehat dan produktif.
Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami bahwa ingkar janji tidak hanya memiliki konsekuensi agama, tetapi juga dampak pada interaksi sosial mereka.
Advertisement
3. Termasuk Golongan Orang Munafik
Perlu ditekankan bahwa individu yang secara rutin mengingkari janji juga dapat digolongkan ke dalam kategori orang-orang munafik. Rasulullah SAW pernah menjelaskan tanda-tanda orang munafik dalam hadisnya, yang menyatakan:
"Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan. Pertama, jika berkata-kata ia berdusta. Kedua, jika berjanji ia mengingkari. Ketiga, jika diberi amanah (kepercayaan) ia mengkhianatinya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Penting untuk dipahami juga bahwa berjanji itu sendiri tidaklah menjadi dosa. Namun, dosa besar akan menimpa individu yang melanggar janji yang telah diucapkan. Inilah bahaya jika seseorang mengingkari janji dalam Islam. Oleh karena itu, menjalankan janji yang telah diucapkan menjadi sebuah kewajiban yang sangat mendasar.
Menepati janji merupakan tindakan yang menunjukkan integritas, kejujuran, dan kredibilitas seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain. Ini juga merupakan fondasi penting dalam membangun hubungan yang sehat dan saling percaya, termasuk dalam kehidupan sosial dan pekerjaan.
Oleh karena itu, seseorang harus selalu ingat akan pentingnya menepati janji dan memahami konsekuensinya, baik dari perspektif agama maupun dari perspektif sosial. Menjalankan janji dengan baik adalah langkah pertama dalam menjaga kepercayaan dan integritas pribadi, serta menjauhkan diri dari perilaku yang bisa dikategorikan sebagai munafik.
4. Termasuk Perbuatan Menghianati Allah SWT
Perilaku ingkar janji dapat dilihat sebagai suatu bentuk pengkhianatan terhadap Allah SWT. Hal ini ditegaskan dalam buku "Para Musuh Allah: Golongan Manusia yang Menjadi Musuh Allah di Akhirat" yang ditulis oleh Rizem Aizid. Dalam buku tersebut, disebutkan seorang muslim yang sering kali mengingkari janji dapat digolongkan ke dalam kategori yang mengkhianati Allah SWT dan Rasulullah SAW.
Ingkar janji merupakan perbuatan yang tidak hanya tidak terpuji, tetapi juga memiliki potensi untuk menimbulkan rasa sakit hati bagi orang yang menjadi korban dari janji yang tidak ditepati. Selain merugikan orang lain, bahaya jika seseorang mengingkari janji adalah perbuatan ini juga merugikan diri sendiri. Ini karena ingkar janji dapat meruntuhkan integritas dan kepercayaan yang seharusnya menjadi bagian penting dari kepribadian seseorang.
Untuk menghindari terjadinya ingkar janji, sangat dianjurkan bagi seseorang untuk tidak mengumbar janji dengan sembarangan. Allah SWT dalam Al-Qur'an, Surat An-Nahl, ayat 91, mengingatkan:
"وَأَوْفُوا۟ بِعَهْدِ ٱللَّهِ إِذَا عَٰهَدتُّمْ وَلَا تَنقُضُوا۟ ٱلْأَيْمَٰنَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ ٱللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ"
Wa aufụ bi'ahdillāhi iżā 'āhattum wa lā tangquḍul-aimāna ba'da taukīdihā wa qad ja'altumullāha 'alaikum kafīlā, innallāha ya'lamu mā taf'alụn
Artinya:
Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.
5. Dilaknat Para Malaikat
Bukan hanya Allah SWT yang melaknat muslim yang tidak menepati janji. Bahkan, bahaya jika seseorang mengingkari janji dalam Islam juga para malaikat dan seluruh manusia turut melaknatnya. Dalam pandangan Islam, dosa ini adalah dosa besar yang harus dihindari.
Ini sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barang siapa tidak menepati janji seorang muslim, niscaya ia mendapat laknat Allah, malaikat, dan seluruh manusia. Tidak diterima darinya taubat dan tebusan." (HR. Bukhari dan Muslim)
6. Mendatangkan Dosa
Dalam Islam, berjanji adalah perbuatan yang sangat serius dan diharapkan untuk dipenuhi. Ingkar janji dianggap sebagai tindakan yang melanggar kewajiban dan bahaya jika seseorang mengingkari janji dalam Islam, bisa mendatangkan dosa dari Allah SWT.
Ingkar janji merupakan salah satu sifat orang munafik, dan Allah sangat membenci orang munafik, sebagaimana tercermin dalam ayat Al-Qur'an, Surat An-Nisa, ayat 145:
"إِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَسْفَلِ مِنَ النَّارِۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًاۙ"
Artinya:
Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka.
Advertisement