Sukses

Jelaskan Pengertian Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global? Simak Penyebabnya

Pemanasan global adalah hasil langsung dari efek rumah kaca, yang diperkuat oleh aktivitas manusia.

Liputan6.com, Jakarta Jelaskan pengertian efek rumah kaca dan pemanasan global? Efek rumah kaca adalah suatu fenomena, di mana atmosfer Bumi bertindak seperti kaca dalam rumah kaca, yaitu mengizinkan sinar matahari masuk ke atmosfer, tetapi juga menjebak sebagian besar panas yang dipancarkan oleh Bumi.

Fenomena ini terjadi, karena ada beberapa gas dalam atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan uap air (H2O). Jelaskan pengertian efek rumah kaca dan pemanasan global? Setelah memahami apa itu efek rumah kaca, maka pemanasan global adalah peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi, dalam jangka waktu yang panjang.

Jelaskan pengertian efek rumah kaca dan pemanasan global? Untuk lebih memahami konsep ini, bayangkan bahwa tanpa adanya efek rumah kaca, sinar matahari akan mencapai Bumi, memanaskan permukaannya, dan panas yang dipancarkan kembali oleh Bumi akan langsung lepas ke ruang angkasa.

Sehingga hasil dari peningkatan konsentrasi gas rumah kaca dalam atmosfer Bumi, menyebabkan efek rumah kaca menjadi lebih kuat dan berdampak pada iklim global. Peningkatan suhu ini terjadi secara bertahap selama beberapa dekade, dan berdampak pada berbagai aspek lingkungan dan kehidupan manusia.

Berikut ini pemahaman tentang efek rumah kaca dan pemanasan global yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (17/10/2023). 

2 dari 4 halaman

Memahami Apa Itu Efek Rumah Kaca dan Pemanasan Global

Efek rumah kaca dapat diibaratkan, seperti ketika berada dalam sebuah mobil yang diparkir di bawah sinar matahari terik dengan jendela tertutup. Sinar matahari yang masuk melalui kaca mobil, sebagian besar akan terserap oleh permukaan dalam mobil, dan sebagian kecil akan dipantulkan kembali keluar melalui kaca.

Namun, sebagian besar panas akan terperangkap di dalam mobil, menyebabkan suhu di dalam mobil lebih tinggi (panas) dibandingkan dengan suhu di luar mobil. Hal ini menggambarkan secara sederhana konsep efek rumah kaca yang terjadi di Bumi. Menurut Muhammad Sodiq (2013:11) yang dijelaskan oleh para peneliti dari Universitas York, memprediksikan ada sekitar lima milyar ton karbon yang dilepaskan ke atmosfer per tahunnya.

Sedangkan mengutip dari laman Kemdikbud, pemanasan global adalah suatu fenomena global yang dipicu oleh kegiatan manusia, terutama yang berkaitan dengan penggunaan bahan fosil dan kegiatan alih guna lahan. Perlu dipahami, bahwa atmosfer Bumi terdiri sebagian besar dari nitrogen (sekitar 78 persen), oksigen (sekitar 21 persen), dan gas lainnya (sekitar 1 persen). Sebagian dari gas-gas ini dikategorikan sebagai gas rumah kaca, termasuk uap air, karbon dioksida, ozon, metana, dan dinitrogen oksida. Gas-gas ini bertindak sebagai lapisan pelindung yang menjaga suhu Bumi.

Peningkatan suhu rata-rata permukaan Bumi, adalah hasil dari peningkatan emisi gas rumah kaca. Fenomena ini mengakibatkan pemanasan global yang, pada gilirannya, memicu perubahan dalam sistem ekosistem Bumi, termasuk perubahan iklim yang ekstrem.

 

3 dari 4 halaman

Penyebab Terjadinya Efek Rumah Kaca

Efek rumah kaca adalah mekanisme alami yang penting, untuk menjaga suhu Bumi. Namun, ketika konsentrasi gas rumah kaca meningkat secara signifikan akibat aktivitas manusia, efek rumah kaca ini menjadi lebih kuat dan menyebabkan pemanasan global. Oleh karena itu, pemanasan global adalah konsekuensi dari peningkatan efek rumah kaca, yang disebabkan oleh emisi gas-gas tersebut.

Konsumsi Berlebihan

Kebiasaan berlebihan dalam mengonsumsi barang-barang, juga berdampak negatif pada lingkungan. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa produksi dan pemeliharaan barang-barang tersebut, akan memerlukan konsumsi energi yang signifikan, termasuk penggunaan listrik dan bahan bakar fosil seperti batu bara. Menurut PBB, konsumen saat ini membeli 60% lebih banyak pakaian daripada 15 tahun yang lalu, meskipun sebagian besar dari pakaian tersebut hanya digunakan sebentar, atau bahkan tidak digunakan sama sekali. 

Polusi Metana

Metana, gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan, berkontribusi pada pemanasan global. Semakin tinggi produksi hewan ternak, semakin banyak metana yang dilepaskan ke atmosfer. Metana juga diproduksi selama produksi batu bara, gas alam, dan minyak. Selain itu, limbah makanan yang terbuang juga menghasilkan metana.

Gas Karbon Monoksida

Gas karbon monoksida, yang terkait dengan aktivitas manusia seperti penggunaan kendaraan bermotor, juga dapat berkontribusi pada efek rumah kaca. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan mengandalkan transportasi umum atau berjalan kaki, dapat membantu mengurangi emisi gas karbon monoksida. Pengurangan konsumsi berlebihan, manajemen sampah plastik yang lebih baik, pelestarian hutan, pengurangan emisi metana, dan mengurangi polusi gas karbon monoksida adalah langkah-langkah penting, untuk mengurangi dampak aktivitas manusia terhadap pemanasan global dan perubahan iklim.

Sampah Plastik

Pemanasan global juga dipengaruhi oleh tumpukan sampah plastik yang tidak terkendali. Sampah plastik dapat mengeluarkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari, yang pada gilirannya merusak lingkungan dan berkontribusi pada pemanasan global. Gas metana, baik yang dihasilkan secara alami maupun buatan, adalah penyebab utama perubahan iklim, dan peningkatan pemanasan global.

 

4 dari 4 halaman

Penyebab Pemanasan Global

Emisi Gas Rumah Kaca

Salah satu penyebab pemanasan global yang paling signifikan, adalah emisi gas rumah kaca. Ini termasuk karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrogen oksida (N2O), dan uap air (H2O). Gas-gas ini dihasilkan dari berbagai sumber, seperti pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, batu bara, gas alam), aktivitas industri, pertanian (melalui pemupukan dan pengelolaan limbah), serta proses alami seperti letusan gunung berapi. 

Pembakaran Bahan Bakar Fosil

Salah satu penyebab pemanasan global yang utama, adalah pembakaran bahan bakar fosil untuk menghasilkan energi. Proses ini menghasilkan karbon dioksida dan gas-gas lainnya. Sektor energi, termasuk pembangkit listrik dan transportasi, adalah penyumbang utama emisi CO2.

Deforestasi

Penggundulan hutan atau deforestasi adalah penyebab lain pemanasan global. Hutan berfungsi sebagai penyerap karbon alami. Ketika hutan ditebang atau terbakar, karbon yang disimpan dalam pohon dilepaskan ke atmosfer dalam bentuk CO2. Deforestasi juga mengurangi kemampuan Bumi untuk mengurangi emisi CO2 melalui fotosintesis.

Pertanian dan Peternakan

Aktivitas pertanian dan peternakan juga berperan dalam pemanasan global. Penggunaan pupuk dan pengelolaan limbah hewan, menyebabkan emisi metana dan nitrogen oksida, serta dua gas rumah kaca yang kuat. Selain itu, perubahan lahan untuk penggunaan pertanian mengurangi keragaman ekosistem dan penyerapan karbon.

Perubahan Lahan

Perubahan lahan seperti urbanisasi dan perluasan perkotaan, akan mengurangi lahan terbuka dan memicu peningkatan suhu lokal, yang dikenal sebagai efek pulau panas. Perubahan lahan ini juga dapat mempengaruhi aliran air dan ekosistem.

Aktivitas Industri dan Penggunaan Energi

Proses industri, termasuk produksi semen dan besi, menghasilkan emisi gas rumah kaca. Selain itu, penggunaan energi di sektor industri dan pemakaian energi di rumah tangga juga berkontribusi pada emisi CO2.