Liputan6.com, Jakarta Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 perlu dipahami oleh seluruh muslim. Surat Ali Imrah merupakan surat yang ketiga dalam Al-Qur’an. Surat ini termasuk golongan surat Madaniyah, atau surat yang diturunkan di Madinah atau seusai hijrah. Hal itu merujuk dari sejumlah ayat yang menunjukkan perang Badar dan Uhud.
Surat Ali Imran terdiri dari 200 ayat. Dinamakan Ali Imran karena memuat kisah keluarga Imran, ayah dari Maryam, yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa, persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam, kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam binti Imran.
Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 perlu kamu ketahui dari bacaannya dalam bahasa Arab. Setelah memahami bacaan beserta tajwidnya, kamu tentunya perlu juga memahami arti dari kedua ayat yang cukup sering dilafalkan saat salat ini.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/10/2023) tentang hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191.
Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190-191
Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 perlu dipahami agar kamu bisa membacanya dengan benar. Namun, sebelum mengenali hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191, kamu perlu memperhatikan bacaannya terlebih dahulu. Berikut bacaan surat Ali Imran ayat 190-191, mengutip laman Quran.kemenag.go.id:
Surat Ali Imran Ayat 190
اِنَّ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ وَاخْتِلَافِ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۙ
Inna fī khalqis-samāwāti wal-arḍi wakhtilāfil-laili wan-nahāri la'āyātil li'ulil-albāb(i).
Artinya: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi serta pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.
Surat Ali Imran Ayat 191
الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu‘ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār(i).
Artinya: (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha Suci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.
Advertisement
Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 190
Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 perlu benar-benar diperhatikan dalam melafalkannya. Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 bisa kamu bahas satu per satu dari ayat 190 terlebih dahulu. Berikut hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190:
إِنَّ = ghunnah karena ada nun ditasydid.
فِي = mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya' sukun.
خَلْقِ السَّمَاوَاتِ = idgham syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
وَالْأَرْضِ = izhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif.
وَاخْتِلَافِ = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
اللَّيْلِ = idgham syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam.
وَالنَّهَارِ = idgham syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun, dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
لَآيَاتٍ لِأُولِي = idgham bilaghunnah karena ada tanwin bertemu lam.
الْأَلْبَابِ = izhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif, dan mad arid lissukun karena sebelum waqaf ada mad thobi'i.
Hukum Tajwid Surat Ali Imran Ayat 191
Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 wajib dibaca dengan benar. Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 bila tidak dibaca dengan benar bisa saja mengubah maksud dari ayat tersebut. Jadi, Hukum tajwid surat Ali Imran ayat 190-191 sangat penting diperhatikan. Berikut hukum tajwid surat Ali Imran ayat 191:
الَّذِينَ = idgham syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu lam.
يَذْكُرُونَ = mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun.
اللَّهَ = tafhim karena ada lam jalalain didahului fathah.
قِيَامًا = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
قِيَامًا وَقُعُودًا = idgham bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimah.
وَقُعُودًا = mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun.
وَقُعُودًا وَعَلَىٰ = idgham bighunnah karena ada tanwin bertemu wawu tidak dalam satu kalimat.
جُنُوبِهِمْ = mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu suku.
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ = izhar syafawi karena ada mim mati bertemu dengan salah satu huruf izhar syafawi yaitu huruf wawu.
يَتَفَكَّرُونَ = mad thobi'i karena ada dhommah diikuti wawu sukun.
فِي = mad thobi'i karena ada kasroh diikuti ya sukun.
السَّمَاوَاتِ = idgham syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu salah satu huruf syamsyiyah yaitu huruf sin, dan mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
وَالْأَرْضِ = izhar qomariyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu alif.
رَبَّنَا = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
مَا = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
خَلَقْتَ = qolqolah sughro karena ada salah satu huruf qolqolah bertanda baca sukun atau asli mati.
هَٰذَا = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
بَاطِلًا = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
بَاطِلًا سُبْحَانَكَ = ikhfa karena ada tanwin bertemu salah satu huruf ihkfa yaitu huruf sin.
سُبْحَانَكَ = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
فَقِنَا = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
عَذَابَ = mad thobi'i karena ada fathah diikuti alif.
النَّارِ = idgham syamsyiyah karena ada alif lam (lam ta'rif) bertemu nun, dan mad arid lissukun karena sebelum waqof ada mad thobi'i.
Advertisement