Liputan6.com, Jakarta Jelaskan yang dimaksud dengan guling belakang? Guling belakang adalah suatu gerakan fisik atau teknik, di mana seseorang melakukan putaran tubuh ke belakang. Gerakan ini melibatkan rotasi tubuh sekitar sumbu horizontal, yang melewati punggung dan berakhir dengan posisi tubuh terbalik, sebelum akhirnya kembali ke posisi berdiri atau posisi awal.
Jelaskan yang dimaksud dengan guling belakang? Guling belakang umumnya digunakan dalam senam lantai seperti senam artistik, senam ritmik, serta beberapa olahraga lainnya. Teknik guling belakang membutuhkan koordinasi, kekuatan, fleksibilitas, dan keseimbangan yang baik untuk dilakukan dengan sukses.
Jelaskan yang dimaksud dengan guling belakang? Guling belakang tidak hanya menuntut fisikitas yang baik, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan keterampilan koordinasi. Namun, karena melibatkan gerakan tubuh yang bisa membahayakan jika tidak dilakukan dengan benar, penting untuk mempelajari teknik ini di bawah pengawasan pelatih.
Advertisement
Berikut ini pengertian dan teknik dasar guling belakang yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (18/10/2023).Â
Memahami Apa Itu Guling Belakang
Â
Awal masuknya senam di Indonesia adalah tahun 1912, ketika masa penjajahan Belanda. Olahraga senam diperkenalkan bersamaan dengan pendidikan kebugaran jasmani, yang dijadikan mata pelajaran wajib di sekolah. Salah satu pencetus sistem senam lantai adalah Dr. H. F. Minkema, seorang perwira kesehatan dari angkatan laut kerajaan Belanda.
Seiring berjalannya waktu, senam berkembang dan pada tahun 1963, dibentuk organisasi bernama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia) dengan tujuan membina atlet-atlet senam berbakat. Pada tahun 1964, Indonesia untuk pertama kalinya berpartisipasi dalam perlombaan senam lantai bertaraf internasional di GANEFO I (Games of the New Emerging Forces).
Mengutip dari laman ditsmp.kemdikbud.go.id, hingga sekarang, senam lantai tetap menjadi salah satu cabang olahraga yang populer di seluruh dunia, di mana semua gerakan dan tekniknya dilakukan di atas matras. Di Indonesia, senam lantai dimasukkan dalam kurikulum pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di hampir semua jenjang pendidikan sekolah.
Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan di atas matras, dan gerakan-gerakannya mencakup guling, lompatan, putaran di udara, dan menumpu dengan tangan atau kaki untuk menjaga keseimbangan, dan guling belakang adalah salah satu gerakan dasar dalam senam lantai.
Advertisement
Teknik
Jelaskan yang dimaksud dengan guling belakang? Guling belakang adalah gerakan yang melibatkan rotasi tubuh ke belakang sekitar sumbu horizontal. Untuk melakukannya dengan benar, diperlukan kekuatan, keseimbangan, dan koordinasi yang baik. Berikut adalah panduan yang lebih spesifik untuk melaksanakan teknik guling belakang:
1. Sebelum melakukan guling belakang, lakukan pemanasan selama sekitar 10-15 menit. Pemanasan termasuk peregangan otot-otot utama dan latihan-latihan ringan seperti lari kecil, lompatan, atau gerakan-gerakan dinamis lainnya untuk meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi risiko cedera.
2. Pastikan Anda berlatih di ruang yang cukup luas dan bebas dari hambatan. Pilihlah permukaan yang lunak, seperti tikar olahraga atau alas pelindung, untuk mendarat. Ini akan mengurangi dampak pada sendi dan tulang saat mendarat.
3. Mulailah dengan berdiri tegak, kaki sejajar, dan tangan di sisi tubuh. Pastikan tubuh dalam posisi vertikal, dan mata Anda harus fokus pada titik tempat Anda akan mendarat.
4. Lakukan lompatan vertikal yang kuat, dengan melompat dengan kedua kaki secara bersamaan. Saat melompat, kembali hentakan ke bawah untuk mendapatkan momentum, lalu lemparkan lengan ke atas di atas kepala, agar memberikan tambahan dorongan ke belakang.
5. Selama berada di udara, mulailah melakukan rotasi tubuh ke belakang dengan membungkukkan punggung ke belakang. Pastikan kaki Anda meluncur ke belakang mengikuti rotasi tubuh, dengan bagian belakang kepala mendekati lantai.
6. Ketika tubuh mencapai posisi terbalik, bersiaplah untuk mendarat. Anda bisa gunakan lengan Anda untuk membantu mengontrol rotasi dan arah landing.
7. Setelah mendarat, angkat kepala dan berdiri tegak dan pastikan tubuh dalam posisi stabil, sebelum melanjutkan dengan gerakan atau aktivitas berikutnya.
Guling Belakang dalam Senam dan Olahraga
1. Senam Artistik
Jelaskan yang dimaksud dengan guling belakang? Guling belakang adalah salah satu unsur dasar dalam senam artistik. Seniman senam menggunakan guling belakang sebagai elemen penting dalam rutinitas mereka, dan ini sering kali menjadi elemen yang menarik untuk penonton. Guling belakang dilakukan dengan berbagai variasi dan tingkat kesulitan, termasuk dengan putaran tambahan seperti guling belakang dengan salto atau guling belakang dengan putaran diagonal. Ini menambah unsur artistik dalam penampilan seniman dan memerlukan kekuatan, fleksibilitas, serta keterampilan koreografi yang cermat.
2. Senam Ritmik
Dalam senam ritmik, guling belakang juga dapat menjadi elemen penting dalam rutinitas. Seniman senam ritmik menggunakan guling belakang untuk menggabungkan gerakan artistik, dengan peralatan seni ritmik seperti tali, bola, dan gelang. Guling belakang dalam senam ritmik sering menampilkan fleksibilitas dan koordinasi yang luar biasa, mengintegrasikan putaran tubuh yang halus dengan manipulasi peralatan dalam koreografi yang estetis.
3. Senam Trampolin
Dalam senam trampolin, guling belakang merupakan salah satu elemen yang sering digunakan, untuk mencapai ketinggian dan melaksanakan berbagai gerakan acrobatic. Atlet senam trampolin melakukan guling belakang di atas trampolin, serta menggunakan elastisitas trampolin untuk meluncur tinggi dan melakukan putaran yang spektakuler.
4. Loncat Indah
Dalam cabang olahraga loncat indah, seperti loncat indah dari papan loncat atau papan loncat tinggi, guling belakang sering kali digunakan sebagai elemen dalam rutinitas. Para atlet melompat dari ketinggian yang signifikan, dan melakukan putaran belakang sebelum mereka menyentuh air. Keindahan dan kelancaran gerakan ini adalah kunci penilaian dalam cabang olahraga ini.
Â
Advertisement
5. Pencak Silat dan Seni Bela Diri
Meskipun senam dan olahraga seperti yang telah disebutkan adalah bidang utama bagi guling belakang, gerakan ini juga memiliki relevansi dalam beberapa seni bela diri, khususnya dalam konteks manuver pertahanan atau serangan. Pencak silat, yang merupakan seni bela diri tradisional dari Indonesia, sering melibatkan teknik guling belakang untuk menghindari serangan lawan atau untuk menjatuhkan lawan dalam suatu pertarungan.
6. Senam Trampolin
Dalam senam trampolin, guling belakang adalah gerakan yang fundamental dan sangat efektif dalam mencapai ketinggian, dan melaksanakan berbagai gerakan akrobatik. Para atlet senam trampolin menggunakan trampolin sebagai alat utama, dan guling belakang adalah salah satu dari beberapa gerakan yang memungkinkan mereka, untuk mencapai ketinggian yang cukup tinggi. Melakukan guling belakang di atas trampolin membutuhkan koordinasi dan keseimbangan yang cermat, serta keberanian untuk meluncur tinggi dan melakukan berbagai rotasi.
7. Loncat Indah
Guling belakang juga memiliki peran penting dalam cabang olahraga loncat indah, seperti loncat indah dari papan loncat atau papan loncat tinggi. Para atlet dalam cabang ini sering menggabungkan guling belakang dalam rutinitas loncatan mereka, di mana akan melompat dari ketinggian yang signifikan, dan melakukan berbagai putaran, serta gerakan akrobatik sebelum mereka menyentuh air. Keindahan dan kelancaran gerakan ini adalah kunci penilaian dalam cabang olahraga ini, dan guling belakang adalah salah satu elemen penting yang sering dimasukkan dalam rutinitas mereka.
8. Pencak Silat dan Seni Bela Diri
Meskipun senam dan olahraga seperti yang telah disebutkan adalah bidang utama bagi guling belakang, gerakan ini juga memiliki relevansi dalam beberapa seni bela diri, khususnya dalam konteks manuver pertahanan atau serangan. Pencak silat, yang merupakan seni bela diri tradisional dari Indonesia, sering melibatkan teknik guling belakang untuk menghindari serangan lawan atau untuk menjatuhkan lawan dalam suatu pertarungan. Ini menekankan fleksibilitas dan keseimbangan dalam menghadapi situasi yang berubah dengan cepat.