Sukses

Isi Kandungan Al-A'raf 96 dan Cara Mengimaninya, Ini Tafsir Menurut Kemenag RI

Surat Al-A'raf 96 memerintahkan manusia untuk menjalani hidup dengan penuh takwa kepada Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Surat Al-A'raf adalah surat ke-7 dalam Al-Quran, yang termasuk dalam golongan Makkiyah. Surat ini memiliki panjang sebanyak 206 ayat yang membahas berbagai aspek penting dalam ajaran Islam. Isinya sangat mendalam, menjelaskan penciptaan, tauhid (keyakinan akan keesaan Allah), pengadilan hari kiamat, serta perintah untuk menjauhi syirik (pengesekutuan dalam menyembah Allah).

Salah satu ayat yang menonjol dalam surat ini adalah ayat ke-96. Surat Al-A'raf 96 menurut penjelasan dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), menggarisbawahi hubungan yang erat antara iman, takwa, dan berkah dalam hidup manusia.

Ayat 96 dari Surat Al-A'raf memerintahkan manusia untuk menjalani hidup dengan penuh takwa kepada Allah. Ayat ini menyatakan bahwa jika seseorang menjalani hidup dengan takwa, artinya dengan menjauhi perbuatan dosa dan mematuhi perintah Allah, maka Allah akan menambahkan keberkahan dalam hidupnya. Ini mengandung pesan penting bahwa takwa adalah kunci menuju berkah dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang isi kandungan Al-A'raf 96 sesuai tafsir Kemenag RI lengkap cara mengimaninya, Kamis (19/10/2023).

2 dari 4 halaman

وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ ٱلْقُرَىٰٓ ءَامَنُوا۟ وَٱتَّقَوْا۟ لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَٰتٍ مِّنَ ٱلسَّمَآءِ وَٱلْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا۟ فَأَخَذْنَٰهُم بِمَا كَانُوا۟ يَكْسِبُونَ

Walau anna ahlal-qurā āmanụ wattaqau lafataḥnā 'alaihim barakātim minas-samā`i wal-arḍi wa lāking każżabụ fa akhażnāhum bimā kānụ yaksibụn

Artinya:

"Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya."

Tafsir Al-A'raf 96, sebagaimana dijelaskan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), memberikan pemahaman yang mendalam tentang hubungan antara iman, takwa, dan berkah yang Allah janjikan dalam konteks agama yang dibawa oleh Nabi dan Rasul terakhir, yaitu Nabi Muhammad saw.

Dalam ayat ini, disampaikan bahwa seandainya penduduk kota Mekah dan negeri-negeri di sekitarnya, bersama dengan seluruh umat manusia, beriman kepada ajaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. Lalu, jika mereka hidup dalam takwa kepada Allah, menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang dilarang-Nya, seperti kemusyrikan dan kerusakan di bumi, maka Allah akan melimpahkan kepada mereka berbagai macam kebaikan.

Kebaikan ini tidak hanya datang dari langit, tetapi juga dari bumi.

Dari segi langit, terlihat rahmat Allah dalam bentuk hujan yang menyuburkan tanah, memungkinkan tanaman tumbuh subur, dan memberikan kelimpahan sumber daya alam. Hujan adalah salah satu nikmat Allah yang memungkinkan kehidupan berlanjut di bumi, dan itu memberikan keberkahan dalam bentuk hasil panen yang melimpah dan pertumbuhan hewan ternak yang dibutuhkan oleh manusia.

 

3 dari 4 halaman

Ketakwaan Menambah Keberkahan

Dalam buku "Aqidah Akhlak (Berbasis Humanistik)" yang ditulis oleh M. Anugrah Arifin, M.Pd.I pada tahun 2020, isi kandungan surat Al A’raf ayat 96 menyampaikan perintah kepada manusia untuk bertakwa kepada Allah. Hal ini disebabkan oleh keyakinan bahwa dengan bertakwa kepada Allah, akan ditambahkan keberkahan dalam interaksi sosial masyarakat.

Iman kepada Allah SWT menjadi pendorong terjalinnya hubungan sosial yang didasarkan pada usaha untuk meraih keridhaan-Nya. Keyakinan ini memiliki tujuan untuk menghambat munculnya perilaku kufur (ingkar) dan dzalim (kezaliman).

Selain itu, keimanan dan takwa juga membawa berkah dari bumi dalam bentuk ilmu pengetahuan yang banyak. Orang-orang yang hidup dalam ketaatan kepada Allah memiliki kesempatan untuk memahami Sunnatullah, yaitu hukum alam yang berlaku di alam semesta ini. Adanya pemahaman ini, mereka mampu mengenali hubungan sebab dan akibat dalam kehidupan mereka.

Jika demikian, mereka dapat membangun masyarakat yang berakhlak baik, memahami prinsip-prinsip keseimbangan alam, dan menghindari malapetaka yang sering menimpa umat yang mengabaikan ajaran Allah dan tidak bersyukur atas nikmat dan karunia-Nya.

Namun, dicontohkan jika penduduk Mekah dan sekitarnya memilih untuk tidak beriman, mendustakan Rasul, dan menolak ajaran agama yang dibawanya, dan mereka terjerumus dalam perbuatan kemusyrikan dan kemaksiatan, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka. Walaupun siksa ini tidak selalu bersifat pemusnahan, tetapi kepastian azab itu tetap sesuai dengan Sunnatullah yang telah ditetapkan oleh-Nya, yang tidak dapat diubah oleh siapa pun selain Allah.

Ketika sebagian besar masyarakat dalam suatu tempat melakukan perbuatan-perbuatan yang kufur dan munafik, ditegaskan bahwa keimanan dan ketakwaan sebagian individu saja tidak akan memiliki dampak yang besar.

Isi kandungan sesuai tafsir Al-A'raf 96 mengingatkan akan pentingnya iman dan takwa dalam hidup, serta bagaimana hubungan ini dapat membawa berkah dan kebaikan dalam kehidupan dan di bumi. Ini adalah panggilan untuk selalu menjalani kehidupan dengan penuh keimanan, ketaatan, dan kesadaran akan Sunnatullah yang berlaku di alam semesta.

 

4 dari 4 halaman

Cara Mengimaninya

  1. Menjalani Hidup dengan Ketakwaan: Memahami bahwa takwa kepada Allah adalah prinsip utama dalam kehidupan dan menjalani setiap tindakan dengan kesadaran akan-Nya.
  2. Mengamalkan Iman dan Taqwa secara Individu: Menyadari bahwa iman dan ketakwaan adalah tanggung jawab pribadi dan berusaha untuk menjaga keimanan dan ketakwaan di tengah-tengah masyarakat yang mungkin tidak selalu sama.
  3. Menjalin Hubungan Sosial yang Baik: Memastikan hubungan sosial yang baik dengan sesama manusia, menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral dalam interaksi dengan orang lain.
  4. Berbagi Pengetahuan dan Keimanan: Membagikan pengetahuan agama dan keimanan kepada orang lain untuk memperluas pemahaman bersama tentang nilai-nilai takwa.
  5. Menyadari Akibat dari Perbuatan Buruk: Menghindari perbuatan-perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai takwa dan menyadari akibat negatif yang mungkin timbul akibat perbuatan tersebut.
  6. Menjaga Keseimbangan Alam: Berperan aktif dalam menjaga keseimbangan alam dan lingkungan, menghormati ciptaan Allah dan mencegah kerusakan alam.
  7. Membantu Sesama dalam Kebaikan: Memberikan bantuan kepada sesama manusia dalam hal-hal yang positif dan mendukung kebaikan di masyarakat.
  8. Menjaga Kebersihan Lingkungan: Menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sebagai wujud penghargaan terhadap karunia Allah.
  9. Menghindari Perilaku Kufur dan Dzalim: Aktif berusaha untuk menghindari perilaku kufur (ingkar) dan dzalim (kezaliman) dalam tindakan dan ucapan.
  10. Berdoa dan Bersyukur: Berdoa kepada Allah untuk membimbing ke arah takwa dan iman yang kuat, serta bersyukur atas nikmat-Nya.