Liputan6.com, Jakarta Juz 5 surat apa perlu diketahui oleh setiap umat Islam. Dalam Al-Qur’an terdapat 30 juz. Setiap juz tersebut mempunyai jumlah surat yang berbeda-beda. Juz 5 ini terdiri dari satu surat saja, yaitu surat An-Nisa ayat 24-147.
Surat An-Nisa merupakan surat keempat di dalam Al-Qur’an yang jumlahnya terdiri dari 176 ayat. Surat ini termasuk golongan surat Madaniyah, yaitu surat yang diturunkan setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah.
Baca Juga
Advertisement
Juz 5 surat apa yaitu surat An-Nisa ayat 23-147. Surat ini merupakan surat terpanjang kedua di dalam Al-Qur’an setelah surat Al-Baqarah. An-Nisa artinya adalah “wanita”, di mana surat ini memang menjadi surat yang paling banyak membahas tentang wanita dibandingkan surat lainnya.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (19/10/2023) tentang juz 5 surat apa.
Juz 5 Surat Apa?
Juz 5 surat apa mungkin belum dikenali oleh sebagian muslim. Sebagai umat Islam, kamu tentunya harus mengetahui tentang juz 5 surat apa ini. Juz 5 surat apa yaitu surat An-Nisa ayat 24-147. Surat An-Nisa merupakan surat ke-4 di dalam Al-Qur’an yang jumlahnya terdiri dari 176 ayat. Surat An-Nisa ayat 1-23 termasuk ke dalam juz 4, sedangkan surat An-Nisa ayat 148-146 termasuk ke dalam juz 6.
Juz 5 surat apa yaitu surat An-Nisa membahas berbagai aspek yang berhubungan dengan perempuan, seperti hukum-hukum pernikahan, warisan, hak dan kewajiban dalam keluarga, perlindungan terhadap hak-hak perempuan, dan sebagainya. Selain itu, surat ini juga mengandung berbagai hukum sosial dan etika yang berlaku dalam masyarakat muslim pada saat itu dan hingga kini.
Advertisement
Kandungan Surat An-Nisa
Juz 5 surat apa yaitu surat An-Nisa, yang berisikan sejumlah peraturan dan hukum penting dalam agama Islam. Hal ini termasuk hukum keluarga, hukum perang, dan prinsip-prinsip keadilan. Berikut isi kandungan dari surat An-Nisa:
1. Hukum Keluarga dan Warisan
Surat An-Nisa membahas berbagai aspek hukum keluarga, termasuk masalah poligami, mahar, dan warisan. Ini mencakup kewajiban para waris dan prinsip-prinsip hukum warisan (faraidh).
2. Hukum Perkawinan
Juz 5 surat apa yaitu surat An-Nisa, yang memberikan panduan mengenai perkawinan, cara memperlakukan istri, dan peraturan hidup suami istri.
3. Kewajiban Manusia Terhadap Allah
Surat An-Nisa berbicara tentang kewajiban manusia terhadap Allah, termasuk larangan syirik (bersekutu dengan Allah) dan keburukan orang munafik.
4. Dasar-Dasar Pemerintahan
Surat ini mencakup dasar-dasar pemerintahan dalam Islam, memberikan pedoman untuk tata cara menjalankan masyarakat dengan adil.
5. Siasat dan Adab Perang dalam Islam
Surat An-Nisa juga berisi informasi tentang taktik dan etika perang dalam Islam, serta kewajiban berhijrah (migrasi) dan mengerjakan salat.
6. Kewajiban Berlaku Adil
Juz 5 surat apa yaitu surat An-Nisa, yang menekankan pentingnya berlaku adil dalam hubungan sosial dan hukum.
7. Pelanggaran Orang-orang Yahudi
Surat An-Nisa mengulas pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa orang Yahudi dalam konteks sejarah Islam.
8. Pandangan Al-Qur'an terhadap Nabi Isa AS
Terdapat pula pandangan Al-Qur'an terhadap Nabi Isa AS, menjelaskan posisi dan peran beliau dalam ajaran Islam.
5 Ayat Istimewa dalam Surat An-Nisa Menurut Ibnu Mas'ud
Salah satu sahabat Rasulullah, Ibnu Mas'ud, pernah berkata, “Sesungguhnya di dalam Surat An-Nisa ada 5 ayat yang lebih aku sukai daripada dunia dan seisinya”. Berikut adalah 5 ayat tersebut:
Ayat 31
اِنْ تَجْتَنِبُوْا كَبَاۤىِٕرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُّدْخَلًا كَرِيْمًا
Artinya: Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang mengerjakannya, niscaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu dan akan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (surga).
Ayat 40
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ ۚوَاِنْ تَكُ حَسَنَةً يُّضٰعِفْهَا وَيُؤْتِ مِنْ لَّدُنْهُ اَجْرًا عَظِيْمًا
Artinya: Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.
Ayat 48
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَغْفِرُ اَنْ يُّشْرَكَ بِهٖ وَيَغْفِرُ مَا دُوْنَ ذٰلِكَ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۚ وَمَنْ يُّشْرِكْ بِاللّٰهِ فَقَدِ افْتَرٰٓى اِثْمًا عَظِيْمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar.
Ayat 64
وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا لِيُطَاعَ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَلَوْ اَنَّهُمْ اِذْ ظَّلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ جَاۤءُوْكَ فَاسْتَغْفَرُوا اللّٰهَ وَاسْتَغْفَرَ لَهُمُ الرَّسُوْلُ لَوَجَدُوا اللّٰهَ تَوَّابًا رَّحِيْمًا
Artinya: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka setelah menzalimi dirinya datang kepadamu (Muhammad), lalu memohon ampunan kepada Allah, dan Rasul pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapati Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang.
Ayat 110
وَمَنْ يَّعْمَلْ سُوْۤءًا اَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهٗ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللّٰهَ يَجِدِ اللّٰهَ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: Dan barangsiapa berbuat kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampunan kepada Allah, niscaya dia akan mendapatkan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
Advertisement