Liputan6.com, Jakarta - Mengamalkan surat Shad 54 dalam kehidupan sehari-hari akan mendatangkan banyak keberkahan bagi setiap umat muslim. Amalan surat Shad yang dimaksudkan, membacanya di waktu senggang dan merenungkan maknanya.
إِنَّ هَٰذَا لَرِزْقُنَا مَا لَهُ مِنْ نَفَادٍ
Inna hāżā larizqunā mā lahụ min nafād
Advertisement
"Sungguh, inilah rezeki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya." (QS. Shad ayat 54).
Baca Juga
Dalam buku berjudul Sejuta Berkah dan Fadhilah Seratus Empat Belas Surat al-Qur'an oleh Ali Hisyam Ibnu Hasyim, ada tiga keutamaan mengamalkan Shad 54. Bisa mendatangkan kebahagiaan, membacanya bernilai pahala besar, dan menguatkan rasa syukur.
Surat Shad 54, ditegaskan bahwa Allah SWT memastikan rezeki yang diberikan-Nya kepada hamba-Nya bersifat kekal dan abadi. Rezeki tersebut berupa kenikmatan yang telah dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang yang menjalani hidup dengan ketakwaan dan berbakti kepada-Nya.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang keutamaan mengamalkan Shad 54 dan tafsirnya menurut Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), Jumat (20/10/2023).
1. Mendatangkan Kebahagiaan
Surat Shad adalah salah satu surat dalam Al-Qur'an yang memiliki keutamaan istimewa dalam membawa kebahagiaan kepada para pembacanya. Membaca surat ini, salah satunya Shad 54 secara rutin dan dengan hati yang tulus dapat membantu individu merasakan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dalam kehidupan sehari-hari. Keutamaan ini adalah anugerah luar biasa dari Allah.
Surat Shad mengandung pesan-pesan yang mendalam dan makna-makna spiritual yang dapat memberikan kekuatan dan ketenangan batin. Saat seseorang merenungkan makna-makna dalam surat ini dan menghubungkannya dengan kehidupan mereka, hal ini dapat membawa kebahagiaan yang mendalam. Ketika seseorang merasa lebih dekat dengan Allah melalui ayat-ayat surat Shad, hal ini bisa menjadi sumber kebahagiaan yang tidak ternilai.
Kebahagiaan yang didapat dari membaca surat Shad 54 bukanlah kebahagiaan sesaat, melainkan kebahagiaan yang bersifat jangka panjang. Ini adalah kebahagiaan yang tidak hanya terkait dengan kondisi materi atau keadaan eksternal, tetapi lebih kepada kedamaian batin dan hubungan spiritual yang kuat dengan Allah.
Penting untuk memahami bahwa kebahagiaan yang diberikan oleh surat Shad 54 adalah buah dari ikhlas dan ketulusan dalam beribadah. Ketika seseorang membaca surat ini dengan niatan yang tulus dan penuh rasa syukur kepada Allah, kebahagiaan itu akan menjadi hadiah yang luar biasa.
Advertisement
2. Membacanya Berpahala Besar
Mengamalkan surat Shad 54 adalah tindakan yang membawa pahala besar dalam agama Islam. Hadis yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW secara jelas menggambarkan besarnya pahala yang dapat diperoleh oleh mereka yang membaca surat Shad dengan penuh keikhlasan dan keyakinan.
“Barangsiapa yang membaca surat Shaad, maka akan memperoleh pahala sepuluh kali lipat seberat gunung yang ditundukkan Allah kepada Nabi Daud dan Allah melindunginya menjadi dari perbuatan dosa, baik kecil maupun besar." (Mujmaul-Bayan Juz 8: 34)
Dalam hadis tersebut, Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa setiap kali seseorang membaca surat Shad 54, mereka akan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat dari gunung yang Allah ditundukkan kepada Nabi Daud. Ini adalah gambaran yang sangat kuat tentang besarnya pahala yang diberikan kepada pembaca surat Shad. Gunung adalah salah satu manifestasi kekuatan alam yang luar biasa, dan mendapatkan pahala sepuluh kali lipat dari tundukkan gunung adalah anugerah yang sungguh besar.
Selain itu, Allah juga memberikan perlindungan kepada mereka yang membaca surat Shad 54 dari perbuatan dosa, baik dosa kecil maupun besar. Ini adalah jaminan keamanan spiritual yang sangat berharga. Mengamalkan surat Shad dengan sepenuh hati adalah cara untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan perlindungan-Nya dari dosa-dosa yang dapat mengganggu hubungan spiritual dengan-Nya.
3. Menguatkan Rasa Syukur
Surat Shad 54 adalah sebuah doa yang memberikan pengajaran penting dalam kehidupan sehari-hari. Ayat ini mengajarkan untuk merendahkan diri di hadapan Allah dan memohon kepada-Nya agar Dia memberikan kecukupan dalam makanan.
Ini adalah permohonan yang merangsang rasa syukur dalam hati setiap manusia atas rezeki yang Allah berikan kepada setiap individu.
Doa ini juga mencerminkan keyakinan kuat dalam kekuatan doa dan hubungan yang erat antara manusia dan penciptanya. Contoh penerapan surat Shad 54 ini dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika seseorang merasa cemas atau khawatir tentang cukupnya rezeki mereka, baik untuk diri sendiri atau keluarga. Mereka dapat merenung dan merenungkan surat Shad 54 sebagai doa yang mereka panjatkan dengan ikhlas.
Ungkapan dengan hati yang penuh keyakinan dan tawakkal kepada Allah, doa ini menjadi sarana untuk memohon kepada Allah yang Maha Pemurah, agar Dia memberikan kecukupan dalam makanan dan rezeki mereka. Ini adalah ungkapan rasa ketergantungan dan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta yang selalu siap mendengarkan doa hamba-Nya.
Advertisement
Tafsir Menurut Kemenag RI
Tafsir surat Shad ayat 54 menurut Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berhubungan dengan ayat-ayat sebelumnya dalam surat Shad. Ayat-ayat ini menggambarkan janji Allah kepada manusia pada hari perhitungan, yaitu hari ketika semua manusia akan dibangkitkan dari kubur, diarak ke padang mahsyar, dan diadili di hadapan Allah.
Ayat 54 menyatakan, "Sungguh, karunia besar dan mulia inilah rezeki dari kami yang tidak ada habis-habisnya dan tidak pula berkurang." Ayat ini menegaskan bahwa Allah memberikan rezeki dan karunia-Nya yang besar dan berlimpah kepada hamba-hamba yang taat dan berbakti. Ini adalah janji Allah untuk memberikan rezeki yang tidak pernah habis kepada orang-orang yang menjalani kehidupan dengan taat kepada-Nya.
Ayat-ayat selanjutnya, yaitu ayat 55-56, menggambarkan bahwa bagi orang-orang yang taat, Allah akan menyediakan surga beserta segala kenikmatan di dalamnya sebagai bentuk balasan atas ketakwaan mereka. Namun, bagi orang-orang yang durhaka terhadap risalah Allah, Allah akan menyediakan jahanam sebagai akibat dari perbuatan durhaka mereka.
Ayat-ayat ini mengandung pesan tentang pentingnya taat kepada Allah dan mengikuti risalah-Nya. Mereka juga mengingatkan manusia akan hari perhitungan di akhirat, ketika mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Jika mereka taat dan berbakti kepada Allah, mereka akan memperoleh karunia-Nya, sedangkan orang-orang yang durhaka akan mendapatkan akibat yang buruk di akhirat, yaitu tempat tinggal yang sangat buruk, yaitu neraka jahanam.
Tafsir ini menggarisbawahi pentingnya taat kepada Allah dan peringatan akan akhirat sebagai hari perhitungan atas perbuatan manusia. Ayat-ayat tersebut juga menegaskan bahwa Allah adalah Maha Pemberi rezeki dan Karunia-Nya tidak pernah habis, sehingga penting bagi manusia untuk selalu bersyukur dan taat kepada-Nya.