Sukses

Pengertian Mobilitas Sosial, Simak Jenis-jenis dan Faktor Pendukungnya

Mobilitas sosial berkaitan erat dengan stratifikasi sosial, di mana terjadi perpindahan gerak dari satu lapisan sosial ke lapisan sosial lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Pada dasarnya, setiap manusia baik secara individu maupun kelompok, tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang didapat dalam hidupnya, sehingga mereka berkeinginan untuk terus berpindah ke arah atau status sosial yang lebih baik.

Pengertian mobilitas sosial adalah konsep atau gerak sosial, yang dikenalkan pertama kali oleh sosiolog dan aktivis politik Amerika kelahiran Rusia, Pitirim Sorokin. Istilah mobilitas sosial Sorokin ini, diperkenalkan dalam bukunya yang berjudul “Social and Cultural Mobility.”

Pengertian mobilitas sosial merujuk pada perubahan, atau perpindahan individu atau kelompok dalam masyarakat dari satu posisi, atau status sosial ke posisi atau status sosial yang berbeda. Mobilitas sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk, termasuk perubahan status sosial ke atas (mobilitas vertikal positif), perubahan status ke bawah (mobilitas vertikal negatif), atau perubahan antara status sosial yang setara (mobilitas horizontal).

Pengertian mobilitas sosial sangat penting, untuk memahami struktur sosial dan kesempatan yang ada dalam suatu masyarakat, serta bagaimana perubahan status itu dapat memengaruhi individu dan kelompok. Berikut ini pengertian dan jenis mobilitas sosial yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/10/2023). 

 

2 dari 4 halaman

Pengertian dan Jenis

Pengertian mobilitas sosial atau gerak sosial adalah perubahan, pergeseran, peningkatan ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Secara etimologis, kata mobilitas tejemahan dari kata mobility yang berkata dasar mobile (Bahasa Inggris).  Komblum (1988) menyatakan, bahwa mobilitas sosial adalah perpindahan individu, keluarga atau kelompok sosial dari lapisan ke lapisan sosial lainnya. Dalam perpindahan yang dilakukan dapat mempengaruhi status sosial yang dimiliki yaitu bisa naik atau turun, atau bahkan tetap pada tingkat yang sama tetapi dalam pekerjaan yang berbeda.

Sedangkan Menurut Soerjono (2000), mobilitas sosial adalah suatu gerak dalam struktur sosial, yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial. Setiap kedudukan yang ada di dalam masyarakat, mempunyai sejumlah peranan yang berisi tentang hak-hak maupun kewajiba, yang harus dilakukan seseorang berkaitan dengan kedudukannya. 

Setelah memahami pengertian mobilitas sosial, maka ada beberapa jenis yang harus diketahui seperti: 

Mobilitas Vertikal Positif

Mobilitas vertikal positif terjadi ketika individu atau kelompok, mengalami perubahan status sosial yang mengarah ke posisi yang lebih tinggi dalam hierarki sosial. Ini bisa mencakup kenaikan dalam jabatan pekerjaan, pendapatan yang lebih tinggi, atau peningkatan prestise sosial. Mobilitas vertikal positif sering kali disebabkan oleh pencapaian individu, seperti pendidikan tinggi, keahlian khusus, atau keberhasilan dalam karier. Ini dapat menciptakan perasaan prestasi dan kepuasan pribadi.

Mobilitas Horizontal

Mobilitas horizontal terjadi ketika individu atau kelompok, mengalami perpindahan ke posisi yang setara dalam hierarki sosial. Ini artinya, status sosial individu tetap sejajar dengan posisi sebelumnya, tetapi mereka mungkin berpindah ke industri, pekerjaan, atau bidang yang berbeda. Mobilitas horizontal bisa disebabkan oleh perubahan minat karier, perubahan lingkungan geografis, atau berbagai faktor lainnya. Ini sering menggambarkan perubahan yang lebih terfokus pada variasi pekerjaan daripada perubahan status sosial yang besar.

Mobilitas Intragenerasi

Mobilitas intragenerasi merujuk pada perubahan status sosial individu selama masa hidupnya. Ini mencerminkan bagaimana perjalanan karier, dan kehidupan individu dapat berubah seiring waktu. Contoh nyata dari mobilitas intragenerasi, adalah individu yang memulai sebagai pekerjaan yang tidak terampil dan kemudian melalui pendidikan dan pengalaman, mencapai posisi manajerial yang tinggi dalam perusahaan selama beberapa dekade.

Mobilitas Antargenerasi

Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status sosial, antara generasi yang berbeda. Ini menunjukkan sejauh mana anak-anak dapat mencapai status sosial yang lebih tinggi, atau lebih rendah daripada orangtua mereka. Misalnya, ketika anak-anak mencapai pendidikan lebih tinggi dan pekerjaan yang lebih mapan daripada orangtua mereka, itu adalah contoh mobilitas antargenerasi yang positif. Sebaliknya, jika anak-anak mengalami penurunan status sosial dibandingkan dengan orangtua mereka, itu adalah mobilitas antargenerasi yang negatif.

 

3 dari 4 halaman

Faktor Pendorong

Lipset dan Bendix mengemukakan, bahwa pengertian mobilitas sosial merujuk pada proses dimana para individu berpindah dari satu posisi ke posisi lain dalam masyarakat. Posisi tersebut telah diberikan nilai hirarkis tertentu secara khusus berdasarkan kesepakatan dalam masyarakat. Berikut adalah beberapa faktor pendukung yang perlu disimak diantaranya: 

Pendidikan

Pendidikan adalah faktor utama, yang memengaruhi mobilitas sosial. Individu yang menerima pendidikan yang baik memiliki peluang yang lebih besar, untuk meningkatkan status sosial mereka. Pendidikan memberikan pengetahuan, keterampilan, dan akses ke peluang pekerjaan yang lebih baik. Sistem pendidikan yang merata dan akses yang adil ke pendidikan, dapat memfasilitasi mobilitas sosial. Namun, ketidaksetaraan dalam pendidikan, dapat menjadi hambatan bagi mobilitas sosial.

Pekerjaan dan Profesi

Pilihan karier dan keberhasilan dalam pekerjaan sangat berpengaruh. Profesi yang memiliki permintaan tinggi, gaji yang tinggi, dan peluang karier yang baik dapat meningkatkan mobilitas sosial. Dalam beberapa kasus, profesional yang mendapatkan pengakuan nasional atau internasional, juga dapat mengalami mobilitas sosial yang signifikan. Faktor seperti promosi dan kenaikan gaji, juga dapat berperan dalam mobilitas sosial.

Ekonomi

Keadaan ekonomi individu atau keluarga, berperan penting dalam mobilitas sosial. Kekayaan, properti, dan aset finansial lainnya dapat memberikan peluang lebih besar untuk perubahan status sosial. Akses ke sumber daya ekonomi, seperti modal untuk usaha atau investasi, dapat membantu individu mencapai status sosial yang lebih tinggi. Sebaliknya, kesulitan ekonomi, utang, atau pengangguran dapat menjadi hambatan.

Budaya dan Identitas Sosial

Faktor-faktor budaya, seperti etnisitas, agama, dan latar belakang sosial, dapat memengaruhi mobilitas sosial. Diskriminasi, prasangka, dan stereotip sosial dapat menghambat individu dari kelompok tertentu untuk mencapai status sosial yang sama dengan kelompok lain. Beberapa masyarakat memiliki sistem kasta atau hierarki sosial yang ketat, yang dapat membuat mobilitas sosial lebih sulit.

Jaringan Sosial

Jaringan sosial dan hubungan personal, dapat memengaruhi mobilitas sosial. Koneksi dengan orang-orang yang memiliki pengaruh, atau peluang dalam dunia pekerjaan atau bisnis dapat membantu individu, untuk mendapatkan peluang yang mungkin tidak mereka miliki, jika hanya bergantung pada kualifikasi pribadi. Jaringan sosial dapat membantu, dalam mendapatkan pekerjaan, kontrak bisnis, dan peluang lainnya.

4 dari 4 halaman

Contoh Kasus

Dari Buruh Tani ke Ilmuwan Pertanian

Seorang individu yang berasal dari latar belakang keluarga petani, dengan pendidikan terbatas berhasil memperoleh beasiswa dan mengejar studi ilmu pertanian. Setelah menyelesaikan gelar doktor, ia menjadi seorang ilmuwan pertanian terkemuka, dan berkontribusi pada peningkatan hasil pertanian. Perubahan ini mencerminkan mobilitas vertikal positif secara signifikan, yang memungkinkan individu tersebut untuk mengangkat diri, dari latar belakang ekonomi yang terbatas dan status sosial yang rendah di pedesaan.

Pengusaha Sukses dari Keluarga Sederhana

Seseorang yang lahir dalam keluarga dengan kondisi ekonomi sederhana, memutuskan untuk mendirikan usaha kecil di bidang teknologi. Dengan visi, kerja keras, dan inovasi, usahanya berkembang pesat dan menjadi perusahaan teknologi yang sukses. Individu ini tidak hanya mengalami mobilitas vertikal positif, dalam hal status sosial dan ekonomi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan peluang bagi orang lain.

Perubahan Profesi ke Bidang Kemanusiaan

Seorang pekerja profesional yang awalnya bekerja di industri keuangan, memutuskan untuk mengubah karier dan bergabung dengan organisasi nirlaba, yang fokus pada hak asasi manusia. Dalam peran barunya, ia bekerja untuk mempromosikan perdamaian dan keadilan di seluruh dunia. Meskipun perubahan ini tidak melibatkan peningkatan status sosial yang signifikan dalam hal gaji atau prestise, itu mencerminkan mobilitas sosial, yang berarti dari sektor keuangan ke sektor kemanusiaan yang memprioritaskan nilai-nilai sosial dan kemanusiaan.

Keluarga Pemilik Restoran

Sebuah keluarga yang memiliki restoran sederhana, berhasil mengembangkan bisnis mereka dengan membuka cabang-cabang baru, memperkenalkan konsep makanan yang unik, dan mendirikan merek yang dikenal secara nasional. Dalam perjalanan ini, mereka mengalami mobilitas sosial yang signifikan. Mereka tidak hanya mencapai status ekonomi yang lebih tinggi, tetapi juga mendapatkan ketenaran dalam industri makanan.

Migrasi Antar Negara

Sebuah keluarga yang bermigrasi dari negara dengan tingkat kemiskinan yang tinggi, ke negara yang lebih maju secara ekonomi. Setelah tiba di negara baru, anggota keluarga tersebut berhasil menemukan pekerjaan yang lebih baik, dan mendapatkan akses ke layanan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak mereka. Dalam proses ini, mereka mengalami mobilitas antargenerasi yang signifikan, dengan menciptakan peluang yang lebih baik untuk generasi berikutnya.