Liputan6.com, Jakarta Tembaga adalah suatu unsur kimia yang biasanya ditemukan dalam bentuk logam. Ketika mendengar kata tembaga, banyak orang yang secara otomatis akan mengaitkannya dengan bahan banguanan maupun industri. Tapi sebenarnya tembaga juga merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh manusia dalam jumlah tertentu untuk menjaga fungsi tubuh yang normal.
Baca Juga
Advertisement
Manfaat tembaga bagi kesehatan dapat ditemukan dalam berbagai jenis makanan, termasuk makanan laut, kacang-kacangan, sayuran, buah, dan berbagai jenis makanan lainnya. Tembaga memiliki peran yang krusial dalam proses-proses biologis, seperti pembentukan sel darah merah, fungsi otak yang sehat, dan menjaga kekuatan tulang.
Pemahaman tentang manfaat tembaga untuk kesehatan merupakan informasi yang berharga. Berikut manfaat tembaga bagi kesehatan manusia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (20/10/2023).
1. Menjaga Kesehatan Jantung
Manfaat tembaga memiliki peran penting dalam dalam menjaga kesehatan jantung. Mineral ini membantu mengatur ritme jantung, mengoptimalkan sirkulasi darah, dan menjaga keseimbangan tekanan darah. Tembaga juga diperlukan untuk produksi enzim yang berperan dalam metabolisme energi dan sintesis protein.
Penelitian telah menunjukkan bahwa kekurangan tembaga dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular seperti penyakit jantung koroner dan hipertensi. Mengonsumsi tembaga dalam jumlah yang cukup dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan mengurangi risiko terjadinya gangguan kardiovaskular. Tembaga juga memiliki sifat antioksidan yang melindungi sel-sel jantung dari kerusakan oleh radikal bebas.Â
Tembaga juga berperan dalam pembentukan kolagen, yang merupakan komponen penting dalam struktur pembuluh darah. Kolagen membantu mempertahankan elastisitas dan kekuatan pembuluh darah, sehingga memastikan aliran darah yang lancar ke jantung dan organ lainnya.
2. Menjaga Imunitas Tubuh
Manfaat tembaga juga dapat memberikan pengaruh pada imunitas tubuh. Tembaga memiliki sifat antimikroba yang dapat membantu melawan infeksi dan menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Penelitian telah menunjukkan bahwa tembaga dapat mempengaruhi fungsi sistem kekebalan tubuh.Â
Tembaga membantu dalam produksi sel darah putih yang penting dalam melawan infeksi dan penyakit. Sel darah putih bekerja dengan cara mengenali dan melawan bakteri, virus, dan patogen berbahaya lainnya yang masuk ke tubuh kita. Dengan mengonsumsi tembaga dalam jumlah yang cukup, kita dapat memastikan bahwa sistem kekebalan tubuh kita dapat berfungsi dengan baik.
Selain itu, tembaga juga memiliki peran penting dalam proses pembentukan antibodi. Antibodi adalah senyawa yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan bakteri dan virus. Tembaga membantu memastikan produksi dan fungsi antibodi yang optimal dalam melawan infeksi.
Tidak hanya itu, tembaga juga berperan penting dalam proses penyembuhan luka. Tembaga membantu dalam produksi kolagen, protein yang penting untuk pembentukan jaringan kulit dan penyembuhan luka. Dengan adanya tembaga, proses penyembuhan luka dapat menjadi lebih cepat dan efektif.
Advertisement
3. Mencegah Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi yang ditandai dengan penurunan massa tulang dan kepadatan tulang yang rendah. Kondisi ini dapat membuat tulang menjadi rapuh dan rentan terhadap patah tulang. Asupan tembaga yang cukup dapat berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang dan mencegah osteoporosis.
Tembaga berperan dalam pembentukan kolagen, protein yang penting untuk struktur tulang. Kolagen membantu menjaga kekuatan dan kepadatan tulang. Dengan adanya tembaga yang cukup, kolagen dapat diproduksi dengan efektif, sehingga tulang kita tetap kuat dan sehat.
Selain itu, tembaga juga diperlukan untuk penyerapan kalsium dalam tubuh. Kalsium adalah mineral penting yang berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan tulang. Tanpa tembaga yang cukup, penyerapan kalsium dalam tubuh dapat terhambat, yang dapat meningkatkan risiko osteoporosis.
Selain memperkuat tulang, tembaga juga memiliki efek antiinflamasi. Peradangan kronis dapat mempengaruhi kesehatan tulang dan berkontribusi pada perkembangan osteoporosis. Tembaga dapat membantu mengurangi peradangan dalam tubuh, sehingga melindungi kesehatan tulang.
4. Membantu Produksi Kolagen
Tembaga memiliki peran penting dalam produksi kolagen, protein yang esensial untuk struktur dan kekuatan jaringan tubuh, termasuk tulang, kulit, dan pembuluh darah. Kolagen membantu menjaga elastisitas kulit, memperkuat tulang, dan menjaga kesehatan pembuluh darah.
Tembaga diperlukan untuk pengaktifan enzim yang berperan dalam sintesis kolagen. Tanpa tembaga yang cukup, tubuh tidak akan mampu memproduksi kolagen dengan efektif. Ini akan berdampak negatif pada kesehatan tulang dan kulit kita.
Ketika produksi kolagen terganggu, kulit dapat kehilangan kelembapan, elastisitas, dan kekuatannya. Kulit menjadi lebih kering, keriput, dan berisiko mengalami kerusakan akibat sinar UV. Selain itu, defisiensi kolagen juga dapat mempengaruhi kualitas dan kekuatan tulang, meningkatkan risiko osteoporosis.
5. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Tembaga juga memiliki manfaat yang penting untuk menjaga kesehatan pencernaan. Mineral ini berperan dalam produksi enzim pencernaan yang membantu memecah makanan menjadi nutrisi yang lebih mudah diserap tubuh. Enzim yang diproduksi oleh tembaga membantu memecah karbohidrat, lemak, dan protein menjadi bentuk yang lebih sederhana agar dapat diserap oleh sistem pencernaan.Â
Tembaga juga berperan dalam produksi asam empedu, yang penting untuk pencernaan dan penyerapan lemak. Asam empedu membantu dalam proses emulsi lemak, memecahnya menjadi partikel yang lebih kecil untuk memudahkan penyerapan oleh tubuh.
6. Mengatasi Kecemasan dan Depresi
Kecemasan dan depresi adalah kondisi kesehatan mental yang sering dialami oleh banyak orang di dunia ini. Meskipun ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya kecemasan dan depresi, penelitian menunjukkan bahwa mineral tembaga dapat membantu mengurangi gejala-gejala yang terkait dengan kondisi ini.
Salah satu manfaat tembaga bagi kesehatan mental adalah perannya dalam produksi neurotransmitter, yaitu senyawa kimia yang membantu dalam transmisi sinyal di dalam otak. Neurotransmitter, seperti serotonin dan norepinefrin, berperan penting dalam mengatur suasana hati dan emosi. Kekurangan tembaga dapat mengganggu produksi neurotransmiter ini dan mempengaruhi stabilitas mental.
Selain itu, tembaga juga berperan dalam produksi energi di dalam sel. Kekurangan tembaga dapat menyebabkan kelelahan dan kelesuan, yang seringkali menjadi gejala yang terkait dengan depresi. Dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan tembaga, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan ikan, Anda dapat meningkatkan kadar tembaga dalam tubuh dan mendukung kesehatan mental Anda.
Tembaga juga memiliki efek antiinflamasi dan antioksidan, yang dapat membantu mengurangi peradangan dan kerusakan sel di otak. Peradangan kronis dan kerusakan sel saraf telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kecemasan dan depresi.Â
Advertisement
Sumber Asupan Tembaga
Salah satu sumber utama asupan tembaga adalah makanan laut, terutama ikan. Ikan seperti salmon, tuna, dan lobster mengandung kadar tembaga yang tinggi. Selain itu, kerang dan udang juga dapat menjadi sumber tembaga yang baik.Â
Selain makanan laut, biji-bijian juga merupakan sumber asupan tembaga yang penting. Biji-bijian seperti kacang almond, kacang mede, dan kacang hazelnut mengandung kadar tembaga yang tinggi. Buah-buahan juga dapat menjadi sumber tembaga yang baik. Alpukat, pisang, dan jeruk memiliki jumlah tembaga yang cukup untuk menjaga kesehatan Selain itu, sayuran hijau seperti bayam, brokoli, dan kembang kol juga mengandung tembaga yang cukup.
Susu juga mengandung kadar tembaga yang baik. Selain itu, daging merah, dan telur juga mengandung jumlah tembaga yang cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Perlu diingat bahwa kelebihan tembaga juga dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang seimbang sesuai dengan kebutuhan harian.
Efek Kekurangan Zat Tembaga
Kekurangan mineral tembaga didalam tubuh dapat menimbulkan berbagai jenis gangguan kesehatan seperti berikut.
1. Anemia
Salah satu efek yang paling umum dari kekurangan zat tembaga adalah anemia. Tembaga dibutuhkan dalam proses pembentukan sel darah merah dalam tubuh. Kelebihan atau kekurangan zat tembaga dapat mempengaruhi penghasilan zat besi dalam tubuh kita. Kekurangan tembaga bisa menghambat penyerapan zat besi, yang dapat berujung pada produksi sel darah merah yang tidak memadai dan anemia.
2. Gangguan Sistem Saraf
Tembaga juga berperan dalam kesehatan sistem saraf kita. Kekurangan zat tembaga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf, seperti disfungsi saraf, kelemahan otot, dan gangguan perkembangan pada anak-anak. Hal ini adalah karena tembaga diperlukan untuk pembentukan protein yang membantu menjaga kesehatan dan fungsi sistem saraf.
3. Kerusakan Tulang
Kekurangan zat tembaga juga dapat memengaruhi kesehatan tulang kita. Tembaga diperlukan untuk pengembangan dan pemeliharaan tulang yang sehat. Kekurangan tembaga bisa mengganggu proses pembentukan jaringan tulang dan mengurangi kepadatan tulang, yang pada gilirannya meningkatkan risiko osteoporosis dan kerapuhan tulang.
4. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Tembaga berperan dalam mendukung fungsi sistem kekebalan tubuh kita. Kekurangan zat tembaga dapat menyebabkan penurunan dalam produksi sel kekebalan tubuh, yang dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Sistem kekebalan yang lemah juga dapat memperlambat proses penyembuhan luka.
Efek Kelebihan Tembaga
Tembaga adalah salah satu mineral yang penting bagi tubuh. Namun, seperti halnya dengan zat-zat lainnya, kelebihan senyawa tembaga juga dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti berikut.
1. Gangguan Pencernaan
Kelebihan senyawa tembaga dalam tubuh dapat menyebabkan gangguan pada sistem pencernaan. Senyawa tembaga yang berlebihan dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang dapat menyebabkan gangguan seperti rasa mulas, mual, dan muntah. Selain itu, kelebihan tembaga juga dapat menyebabkan diare atau tinja yang berwarna gelap.
2. Gangguan Hati dan Ginjal
Organ hati dan ginjal bertanggung jawab dalam proses detoksifikasi senyawa yang tidak dibutuhkan oleh tubuh, termasuk tembaga. Namun, jika terlalu banyak tembaga masuk ke dalam tubuh, organ-organ ini dapat overload dan mengalami kerusakan. Kelebihan senyawa tembaga juga dapat menyebabkan terbentuknya batu ginjal.
3. Gangguan pada Sistem Saraf
Kelebihan senyawa tembaga dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf. Hal ini terutama terlihat pada penderita penyakit Wilson, yaitu kondisi langka yang menyebabkan penumpukan tembaga berlebih dalam tubuh. Gejalanya bisa berupa tremor (gemetaran), gangguan berbicara, serta gangguan pada koordinasi dan keseimbangan.
4. Reaksi Alergi
Beberapa orang mungkin memiliki alergi terhadap tembaga. Jika tubuh mereka terpapar dengan kelebihan senyawa tembaga, mereka dapat mengalami gejala alergi seperti ruam, gatal, atau bahkan pembengkakan pada area yang terpapar.
Â
Advertisement