Liputan6.com, Jakarta Abris sous roche adalah sebuah istilah dalam bahasa Prancis yang mengacu pada tempat perlindungan di bawah tebing batu besar. Abris sous roche adalah sebuah tempat bernaung bagi manusia prasejarah di masa mesolitikum.
Baca Juga
Advertisement
Dalam perjalanan sejarah manusia, manusia pasti membutuhkan tempat tinggal, yang dapat melindungi mereka dari cuaca maupun serangan binatang buas. Namun tempat tinggal manusia prasejarah tidak seperti rumah atau gedung seperti yang dapat kita lihat sekarang. Manusia prasejarah menggunakan abris sous roche sebagai tempat perlindungan dari hujan, angin, dan matahari.
Artikel ini akan menjelajahi berbagai aspek Abris sous roche, mulai dari sejarah penggunaannya hingga signifikansinya dalam arkeologi dan ilmu pengetahuan. Kami akan mengeksplorasi bagaimana tempat-tempat ini telah menjadi saksi bisu perkembangan budaya manusia, memberikan wawasan mendalam tentang kehidupan prasejarah dan perubahan lingkungan pada masa lalu.
Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang apa itu abris sous roche, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (23/10/2023).
Memahami Pengertian Abris Sous Roche
Sebelum lebih jauh membahas apa itu abris sous roche, penting bagi kita untuk memahami pengertiannya terlebih dahulu. Abris sous roche adalah istilah yang terdiri dari tiga kata, yakni, "abris," "sous," dan "roche." Dalam bahasa Prancis, "abris" berarti "perlindungan" atau "tempat perlindungan." "Sous" adalah kata dalam bahasa Prancis yang berarti "di bawah," sementara "roche" berarti "batu" atau "tebing." Jadi, "sous roche" menggambarkan lokasi di bawah batu atau tebing.
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa Abris sous roche adalah istilah dalam bahasa Prancis yang secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai "perlindungan di bawah tebing batu" atau "perlindungan di bawah tebing batu."
Sedangkan dalam ilmu arkeologi dan geologi, abris sous roche adalah situs-situs yang merupakan tempat perlindungan alami yang ditempati oleh manusia prasejarah atau suku-suku kuno. Situs-situs ini sering ditemukan di bawah tebing, runcing batu besar, atau terlindungi oleh gugusan bebatuan alami.
Abris sous roche adalah tempat perlindungan yang memiliki signifikansi arkeologis karena seringkali berisi sisa-sisa budaya, artefak, dan seni prasejarah yang memberikan wawasan tentang kehidupan manusia pada masa lampau.
Terminologi "abris sous roche" digunakan untuk mengidentifikasi situs-situs semacam ini di seluruh dunia. Meskipun istilah ini berasal dari bahasa Prancis, konsep tempat perlindungan di bawah batu atau tebing ada di banyak budaya dan wilayah yang berbeda. Penggunaan istilah ini dalam konteks arkeologi membantu mendeskripsikan dan mengkategorikan situs-situs ini agar lebih mudah dipahami dan diteliti oleh para ahli.
Advertisement
Sejarah Penemuan Abris Sous Roche
Sejarah penemuan Abris Sous Roche mencakup berbagai penemuan situs-situs ini di berbagai lokasi di Indonesia, dengan penemuan pertama kali terjadi antara tahun 1928 hingga 1931 oleh seorang pakar prasejarah bernama van Stein Callenfels. Berikut penjelasan lengkap mengenai sejarah penemuan Abris Sous Roche:
1. Penemuan Pertama oleh Van Stein Callenfels
Penemuan Abris Sous Roche dimulai antara tahun 1928 hingga 1931 oleh seorang ahli prasejarah bernama van Stein Callenfels. Dia meneliti banyak artefak peninggalan sejarah dan kemudian menemukan goa alami di dekat Sampung, Ponorogo. Goa ini kemudian dikenal sebagai salah satu contoh Abris Sous Roche di Indonesia.
2. Isi dalam Goa dan Artefak Bersejarah
Saat ditemukan, goa tersebut tidak kosong, melainkan diisi oleh beragam artefak bersejarah. Artefak tersebut meliputi peralatan yang diperkirakan digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh manusia prasejarah. Beberapa di antaranya terbuat dari tulang, sementara yang lain menyerupai kapak Sumatera dan kapak pendek khas kala Paleolitikum.
3. Penemuan di Berbagai Lokasi di Indonesia
Selain di Ponorogo, Abris Sous Roche juga ditemukan di wilayah Besuki, Jawa Timur, dan reruntuhan goa sekitar Pulau Rote. Penemuan ini tidak hanya dilakukan oleh Callenfels tetapi juga oleh peneliti lain seperti Alfred Buhler. Buhler bahkan mengembangkan teori bahwa goa tersebut merupakan peninggalan bangsa Papua Melanesoide.
4. Penemuan di Sulawesi Selatan (Lamalancong)
Abris Sous Roche juga ditemukan di daerah Lamalancong, Sulawesi Selatan, yang oleh masyarakat sekitar dikenal dengan nama "toala." Artefak budaya dari penduduk prasejarah di tempat ini memiliki inti berupa pebble dan flakes, dan salah satu goanya adalah Goa Leang Pattae yang artefak di dalamnya telah dikaji dan dimuseumkan.
5. Identifikasi Situs yang Dihuni Manusia Prasejarah
Identifikasi apakah goa tersebut pernah dihuni oleh manusia prasejarah didasarkan pada temuan artefak budaya di dalamnya. Artefak ini membuktikan bahwa goa tersebut pernah digunakan sebagai tempat tinggal oleh manusia prasejarah. Meskipun struktur bangunan goa mungkin tidak selalu memiliki karakteristik unik yang membedakan suku satu dengan yang lain, artefak peralatan memberikan bukti bahwa manusia prasejarah pernah tinggal di sana.
Sejarah penemuan Abris Sous Roche di berbagai lokasi di Indonesia membantu memahami sejarah dan budaya manusia prasejarah di wilayah ini. Penemuan artefak dan situs ini memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan perkembangan manusia pada masa lalu serta perkembangan budaya di berbagai tempat.
Fungsi Abris Sous Roche sebagai Tempat Perlindungan
Abris sous roche adalah tempat perlindungan di bawah tebing atau runcing batu, memiliki berbagai fungsi penting sebagai tempat perlindungan bagi manusia prasejarah dan suku-suku kuno. Adapun fungsi dari abris sous roche adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan dari Cuaca Ekstrem
Abris sous roche menyediakan perlindungan alami dari elemen cuaca yang keras. Cuaca buruk, seperti hujan deras, angin kencang, dan matahari terik, dapat menjadi ancaman serius bagi manusia yang tinggal di lingkungan terbuka. Dengan berlindung di bawah tebing atau batu besar, manusia dapat menghindari dampak cuaca ekstrem ini. Hal ini membuat Abris sous roche menjadi tempat yang ideal untuk tinggal atau berlindung dari cuaca yang tidak menguntungkan.
2. Perlindungan dari Predator
Selain perlindungan dari cuaca, Abris sous roche juga memberikan perlindungan dari predator. Manusia prasejarah seringkali harus menghadapi bahaya yang berasal dari hewan buas atau pemangsa. Dengan berada di bawah tebing atau batu besar, mereka dapat merasa lebih aman dari serangan predator yang mungkin mengintai di sekitar mereka. Ini memberi manusia kesempatan untuk tidur atau beristirahat dengan lebih nyaman, karena mereka merasa lebih aman dari ancaman hewan buas.
3. Pos Pengawasan
Selain sebagai tempat perlindungan, beberapa Abris sous roche juga mungkin digunakan sebagai pos pengawasan. Ketinggian yang diberikan oleh tebing atau batu besar memungkinkan manusia untuk memiliki pandangan yang lebih baik atas dataran sekitar. Ini memberikan mereka keunggulan taktis untuk melihat dan mengawasi lingkungan mereka, yang dapat berguna dalam mengidentifikasi ancaman atau sumber makanan. Pos pengawasan semacam ini juga dapat digunakan untuk berburu atau mengamati pergerakan suku-suku lain.
Dengan demikian, Abris sous roche memiliki beberapa fungsi penting sebagai tempat perlindungan bagi manusia prasejarah. Mereka tidak hanya memberikan perlindungan dari cuaca ekstrem dan predator, tetapi juga dapat digunakan sebagai pos pengawasan yang memberikan keuntungan strategis bagi mereka yang mendiami tempat tersebut. Penelitian lebih lanjut tentang situs-situs ini telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan adaptasi manusia pada masa prasejarah.
Advertisement