Sukses

Abdomen adalah Bagian Tubuh Antara Dada dan Panggul, Pahami Fungsinya

Abdomen adalah istilah yang juga digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh toraks yang berada di bawah diafragma.

Liputan6.com, Jakarta Abdomen adalah bagian tubuh manusia atau hewan vertebrata yang terletak di antara dada dan panggul. Abdomen merupakan bagian tengah dari tubuh dan umumnya terdapat sejumlah organ internal penting. Pada manusia, abdomen secara anatomi disusun oleh tulang rusuk di bagian atasnya dan tulang panggul di bagian bawahnya. Abdomen berbatasan dengan tulang iga atau costae di bagian samping.

Abdomen adalah istilah yang juga digunakan untuk menyebut bagian dari tubuh toraks yang berada di bawah diafragma. Selain tempat berbagai organ penting berada, Abdomen juga melindungi organ-organ ini dengan lapisan otot dan lapisan lemak di sekitarnya.

Sebagai bagian dari tubuh, abodemen juga dapat mengalami gangguan yang berdampak pada kondisi kesehatan tubuh. Berikut ulasan tentang Abdomen adalah bagian tubuh antara dada dan panggul yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (23/10/2023).

2 dari 4 halaman

Bagian Abdomen

Abdomen adalah bagian tubuh yang penting karena berfungsi sebagai lokasi organ-organ vital. Dalam dunia kedokteran, ada dua metode pembagian abdomen, yaitu empat kuadran perut dan sembilan wilayah perut, berikut ulasannya.

Empat Kuadran Perut

Empat kuadran perut adalah cara untuk membagi abdomen menjadi empat bagian utama berdasarkan bidang horizontal atau transversal yang berpotongan. Bidang ini juga dikenal sebagai bidang transumbilical (melalui umbilikus) dan bidang median (midsagital). Keempat kuadran perut tersebut adalah, 

Kuadran Kanan Atas (RUQ)

  1. Lobus kanan hati.
  2. Kantung empedu.
  3. Pilorus lambung.
  4. 3 bagian pertama duodenum.
  5. Kepala pankreas.
  6. Ginjal kanan dan kelenjar suprarenal kanan.
  7. Kolon asenden distal.
  8. Fleksur hepatik kolon.
  9. Bagian kanan dari kolon transversal.

Kuadran Kanan Bawah (RLQ)

  1. Sebagian besar ileum.
  2. Apendiks sekum dan vermiformis.
  3. Kolon ascending proksimal.
  4. Ureter kanan proksimal.
  5. Kuadran Kiri Atas (LUQ)
  6. Lobus kiri hati.
  7. Limpa.
  8. Perut.
  9. Jejunum.
  10. Ileum proksimal.
  11. Tubuh dan ekor pankreas.
  12. Ginjal kiri dan kelenjar suprarenal kiri.
  13. Separuh kiri kolon transversal.
  14. Lentur limpa usus besar.
  15. Bagian superior dari kolon desendens.

Kuadran Kiri Bawah (LLQ)

  1. Kolon desenden distal.
  2. Kolon sigmoid.
  3. Ureter kiri.

Selain itu, tergantung pada jenis kelamin, kuadran kiri dan kanan bawah juga dapat berisi organ-organ seperti ovarium, tuba rahim, duktus deferens, rahim, dan kandung kemih.

Skema Sembilan Wilayah

Selain empat kuadran, terdapat juga skema sembilan wilayah perut yang lebih rinci. Skema ini membagi abdomen menjadi sembilan daerah berdasarkan dua bidang vertikal dan dua bidang horizontal yang memungkinkan dokter untuk lebih tepat dalam lokalisasi gejala klinis dan diagnosis. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing daerah dalam skema sembilan wilayah,

Daerah Hipokondrium Kiri

  1. Perut.
  2. Bagian atas lobus kiri hati.
  3. Ginjal kiri.
  4. Limpa.
  5. Ekor pankreas.
  6. Bagian dari usus kecil.
  7. Kolon melintang.
  8. Usus besar yang menurun.

Daerah Hipokondrium Kanan

  1. Hati.
  2. Kantung empedu.
  3. Usus kecil.
  4. Kolon asenden.
  5. Kolon melintang.
  6. Ginjal kanan.

Epigastrium

  1. Kerongkongan.
  2. Perut.
  3. Hati.
  4. Limpa.
  5. Pankreas.
  6. Ginjal kanan dan kiri.
  7. Ureter kanan dan kiri.
  8. Kelenjar suprarenal kanan dan kiri.
  9. Usus kecil.
  10. Kolon melintang.

Area Lumbar Kiri

  1. Sebagian dari usus kecil.
  2. Bagian dari kolon desendens.
  3. Ujung ginjal kiri.

Lumbar Kanan

  1. Ujung hati.
  2. Kantung empedu.
  3. Usus kecil.
  4. Kolon asenden.
  5. Ginjal kanan.

Umbilikus

  1. Perut.
  2. Pankreas.
  3. Usus kecil.
  4. Kolon melintang.
  5. Ekstremitas medial ginjal kanan dan kiri.
  6. Ureter kanan dan kiri.
  7. Cisterna chyli.

Inguinal Kiri

  1. Bagian dari usus kecil.
  2. Usus besar yang menurun.
  3. Kolon sigmoid.
  4. Ovarium kiri dan tuba falopi kiri pada wanita.

Inguinal Kanan

  1. Usus kecil.
  2. Apendiks.
  3. Sekum.
  4. Kolon asenden.
  5. Ovarium kanan dan tuba falopi kanan pada wanita.

Hipogastrik

  1. Usus kecil.
  2. Kolon sigmoid.
  3. Rektum.
  4. Kandung kemih.
  5. Ureter kanan dan kiri.
  6. Rahim, ovarium kanan dan kiri, serta saluran tuba pada wanita.
  7. Duktus deferens, vesikula seminalis, dan prostat pada pria.
3 dari 4 halaman

Fungsi Abdomen

Seperti sudah dijelaskan abdomen menjadi tempat berbagai organ penting bagi kelangsungan hidup seseorang. Selain itu abdomen juga memiliki beberapa fungsi lain seperti, 

1. Postur dan Gerakan

Otot-otot perut, termasuk otot obliques internal dan eksternal, transversus abdominis, dan rectus abdominis, membantu dalam menjaga postur tubuh dan gerakan. Mereka memberikan dukungan pada tulang belakang selama berbagai gerakan, seperti fleksi lateral, rotasi, dan menjaga stabilitas tulang belakang saat berdiri. Otot rectus abdominis berperan dalam menekuk tulang belakang ke depan.

2. Pernapasan

Meskipun diafragma adalah otot utama yang terlibat dalam pernapasan, otot-otot abdomen juga memiliki peran penting dalam proses pernapasan. Mereka membantu dalam mengosongkan paru-paru dengan memberikan tekanan tambahan saat diperlukan. Ini terutama berperan saat ada usaha yang lebih besar dalam bernapas, seperti saat batuk, muntah, atau saat berolahraga.

Selain fungsi-fungsi utama ini, abdomen juga memiliki peran dalam proses pencernaan. Organ-organ penting yang terletak di abdomen, seperti lambung, usus, dan pankreas, terlibat dalam pencernaan dan penyerapan nutrisi dari makanan yang kita konsumsi.

Gangguan Kesehatan yang Dapat Terjadi pada Abdomen

1. Gangguan Pencernaan (Gastritis, Ulkus, Dispepsia)

Gangguan pencernaan seperti gastritis, ulkus, dan dispepsia mempengaruhi lambung dan usus. Gastritis adalah peradangan pada dinding lambung, sementara ulkus adalah luka yang terbentuk pada dinding lambung atau usus. Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang menyebabkan gejala seperti nyeri perut, mual, muntah, dan gangguan pencernaan makanan. Ketiganya dapat disebabkan oleh infeksi, stres, obat-obatan tertentu, atau kebiasaan merokok dan alkohol berlebihan.

2. Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (ISK) adalah gangguan yang dapat mempengaruhi ginjal, kandung kemih, atau ureter. ISK merupakan masalah serius yang dapat menyebabkan nyeri perut, demam, buang air kecil yang menyakitkan, dan bahkan masalah ginjal jika tidak diobati.

3. Batu Empedu

Batu empedu adalah endapan keras yang dapat terbentuk dalam kantong empedu yang berada di sebelah kanan atas abdomen. Batu empedu dapat menyebabkan nyeri perut yang tajam dan kolik bilier, yang biasanya muncul setelah makan makanan berlemak.

4. Hernia

Hernia adalah kondisi di mana organ di dalam abdomen keluar melalui celah otot atau daerah lemah pada dinding abdomen. Ini bisa terjadi pada berbagai lokasi seperti hernia inguinal (di sekitar panggul), hernia umbilikalis (di sekitar pusar), dan lainnya. Hernia dapat menjadi darurat medis jika jaringan terperangkap.

5. Penyakit Ginjal dan Batu Ginjal

Gangguan ginjal seperti batu ginjal atau penyakit ginjal dapat mempengaruhi organ-organ yang berada di dalam abdomen. Batu ginjal adalah endapan keras yang terbentuk di dalam ginjal dan dapat menyebabkan nyeri perut yang hebat. Penyakit ginjal kronis adalah kondisi serius yang memengaruhi fungsi ginjal.

6. Infeksi (Appendisitis, Divertikulitis)

Organ-organ di dalam abdomen rentan terhadap infeksi. Appendisitis adalah peradangan pada usus buntu yang memerlukan tindakan bedah segera. Divertikulitis adalah peradangan pada kantung-kantung kecil yang terbentuk di usus besar (divertikulum).

4 dari 4 halaman

Gangguan Kesehatan Abdomen Lainnya

7. Peritonitis

Peritonitis adalah kondisi serius yang terjadi akibat peradangan pada perut. Ini biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau bahan asing yang masuk ke dalam rongga perut. Gejalanya termasuk nyeri perut tiba-tiba yang hebat, kram perut, mual, muntah, demam, dan lainnya.

8. Radang Usus Buntu (Apendisitis)

Radang usus buntu, atau apendisitis, adalah kondisi di mana usus buntu menjadi meradang atau terinfeksi. Gejalanya meliputi nyeri perut sebelah kanan bawah, mual, muntah, demam, dan perubahan buang air besar.

9. Kolesistitis

Kolesistitis adalah peradangan pada kantong empedu, biasanya disebabkan oleh batu empedu atau infeksi. Gejalanya termasuk nyeri perut sebelah kanan atas, mual, muntah, dan penurunan nafsu makan.

10. Sembelit (Konstipasi)

Sembelit adalah kondisi di mana seseorang mengalami kesulitan buang air besar. Ini dapat disebabkan oleh pola makan tidak sehat, kurangnya serat, atau masalah kesehatan tertentu.

11. Hepatitis

Hepatitis adalah peradangan pada hati yang dapat disebabkan oleh virus (hepatitis A, B, C, D, E), alkohol, obat-obatan, atau gangguan autoimun. Gejala hepatitis termasuk nyeri perut, mual, muntah, dan penurunan berat badan.

12. Aneurisma Aorta Perut

Aneurisma aorta perut adalah pelebaran abnormal pada aorta di perut yang bisa menjadi kondisi yang mengancam jiwa jika pecah. Biasanya, tidak menimbulkan gejala, tetapi bisa terdeteksi melalui pemindaian medis rutin.

 

Â