Sukses

Cacar Monyet adalah Penyakit Disebabkan Virus Monkeypox, Simak Penyebab, Gejala, dan Bedanya dengan Cacar Air

Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox dan pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di sekelompok monyet laboratorium.

Liputan6.com, Jakarta Cacar monyet adalah sebuah penyakit menular yang jarang terjadi, tetapi memiliki potensi serius. Meskipun kurang dikenal dibandingkan dengan penyakit lain seperti cacar air atau cacar api, cacar monyet adalah penyakit yang telah menjadi subjek perhatian di berbagai belahan dunia karena peningkatan kasus yang dilaporkan.

Cacar monyet adalah penyakit yang juga dikenal dikenal "monkeypox," dalam bahasa Inggris. Cacar monyet adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox dan pertama kali diidentifikasi pada tahun 1958 di sekelompok monyet laboratorium.

Namun, sejak saat itu, penyakit ini telah muncul pada manusia, yang menyebabkan penyakit serupa dengan cacar air, tetapi dengan gejala yang lebih ringan.

Artikel ini akan menguraikan segala yang perlu Anda ketahui tentang cacar monyet, termasuk gejala, penyebaran, dan upaya pencegahan. Untuk memahami cacar monyet lebih lanjut, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (23/10/2023).

2 dari 6 halaman

Penyebab Penyakit Cacar Monyet dan Penularannya

Cacar monyet adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus monkeypox, yang termasuk dalam genus orthopoxvirus yang sama dengan virus penyebab cacar air. Virus monkeypox merupakan contoh zoonosis, yang berarti virus ini dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Kasus cacar monyet biasanya terjadi di daerah-daerah yang dekat dengan hutan hujan tropis, tempat hewan-hewan yang menjadi inang virus monkeypox hidup.

Penularan penyakit cacar monyet pada manusia pertama kali tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Virus monkeypox awalnya menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi, seperti tupai, monyet, atau tikus yang membawa virus monkeypox. Selain itu, orang juga dapat terinfeksi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Penyebab cacar monyet juga dapat menular antarmanusia, meskipun penularannya tidak secepat virus penyebab cacar air. Penularan antarmanusia terjadi melalui percikan liur yang masuk ke mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Selain itu, penularan juga bisa terjadi melalui kontak dengan benda-benda yang terkontaminasi oleh virus monkeypox, seperti pakaian penderita. Namun, penularan antarmanusia dalam kasus cacar monyet memerlukan kontak yang lebih lama daripada cacar air.

Masa inkubasi penyakit cacar monyet, yaitu waktu dari infeksi hingga munculnya gejala, berkisar antara lima hingga 21 hari. Gejala yang muncul pada penderita cacar monyet dapat meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, dan ruam kulit yang berkembang menjadi lepuhan. Penyakit ini biasanya sembuh dalam dua hingga empat minggu.

Perlu diperhatikan bahwa cacar monyet dapat menjadi penyakit yang lebih serius pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak-anak dan bayi. Faktor risiko penyebab cacar monyet yang parah meliputi paparan virus yang berkepanjangan, kesehatan yang buruk secara keseluruhan, dan perkembangan komplikasi. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 1 dari 10 kasus cacar monyet dapat berakhir dengan kematian, terutama pada kasus yang lebih parah. Oleh karena itu, penanganan medis dan isolasi pasien yang tepat sangat penting untuk mencegah penularan dan perkembangan penyakit yang lebih serius.

3 dari 6 halaman

Gejala Penyakit Cacar Monyet

Cacar monyet adalah penyakit yang memiliki gejala awal mirip dengan penyakit cacar lainnya, meskipun gejala pada cacar monyet biasanya lebih ringan. Masa inkubasi penyakit, yaitu waktu antara tertular virus monkeypox hingga munculnya gejala pertama, berkisar antara 5 hingga 21 hari, dengan rata-rata 7 hingga 14 hari. Gejala awal cacar monyet meliputi:

1. Demam

Gejala pertama yang umumnya muncul adalah demam. Penderita akan mengalami peningkatan suhu tubuh, yang seringkali disertai rasa tidak enak badan dan menggigil.

2. Ruam

Setelah demam, biasanya muncul ruam kulit. Ruam ini merupakan tanda khas penyakit cacar monyet. Ruam biasanya muncul 1 hingga 3 hari setelah gejala awal muncul. Ruam dapat berkembang menjadi lepuhan yang berisi cairan. Ruam-ruam ini dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk wajah, telapak tangan, telapak kaki, mulut, alat kelamin, dan mata.

3. Sakit Kepala

Penderita cacar monyet sering mengalami sakit kepala yang dapat menjadi gejala yang mengganggu.

4. Nyeri Otot

Nyeri otot adalah gejala umum lainnya yang bisa dirasakan penderita. Ini sering kali disertai dengan kelemahan tubuh secara umum.

5. Sakit Punggung

Gejala nyeri di bagian punggung juga bisa muncul, menambah ketidaknyamanan penderita.

6. Kelelahan

Cacar monyet seringkali menyebabkan kelelahan dan kelemahan tubuh yang signifikan.

7. Panas Dingin

Penderita juga dapat mengalami perasaan panas dingin atau menggigil akibat demam.

8. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening

Selain gejala tersebut, pembengkakan kelenjar getah bening dapat terjadi sebagai respon tubuh terhadap infeksi.

Gejala-gejala ini seringkali mirip dengan cacar air, meskipun penyakit cacar monyet cenderung memiliki gejala yang lebih ringan daripada penyakit cacar air. Dalam banyak kasus, penyakit cacar monyet akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu dua hingga empat minggu. Namun, pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, gejala cacar monyet bisa menjadi lebih serius, dan dalam beberapa kasus, dapat berakhir dengan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mendeteksi gejala awal dan mendapatkan perawatan medis yang sesuai.

4 dari 6 halaman

Seberapa bahaya cacar monyet?

Cacar monyet, meskipun seringkali memiliki gejala yang lebih ringan daripada cacar air, tetap memiliki potensi bahaya yang perlu diperhatikan, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau pada kasus-kasus tertentu. Mari kita bahas seberapa bahayanya cacar monyet:

1. Pada Orang Dengan Sistem Kekebalan yang Baik

Pada individu dengan sistem kekebalan yang baik, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cacar monyet biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 2 hingga 4 minggu. Gejala yang muncul biasanya ringan hingga sedang, dan penyakit ini tidak berbahaya pada kasus seperti ini.

2. Komplikasi

Cacar monyet adalah penyakit yang bisa menjadi bahaya jika mengakibatkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat mencakup infeksi sekunder, radang paru-paru, infeksi berat (sepsis), radang otak, dan infeksi pada kornea mata yang dapat mengakibatkan kehilangan kemampuan melihat. Komplikasi ini dapat terjadi terutama pada individu dengan sistem kekebalan yang lemah atau pada kasus-kasus yang parah.

3. Kematian

Cacar monyet telah terbukti menyebabkan kematian pada sebagian kasus. Menurut CDC, kasus cacar monyet di Afrika telah menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang yang terjangkit penyakit tersebut. Ini menunjukkan bahwa dalam beberapa situasi, cacar monyet bisa menjadi penyakit yang mematikan.

Oleh karena itu, penting untuk tidak menganggap enteng cacar monyet, terutama jika terdapat gejala-gejala seperti demam dan ruam kulit. Pencegahan penyebaran virus cacar monyet, termasuk tindakan isolasi dan perlindungan diri, perlu dilakukan.

Selain itu, individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti anak-anak kecil, orang dengan kondisi kesehatan yang buruk, dan lansia, perlu mendapatkan perhatian khusus dan perawatan medis jika terpapar virus ini. Dalam kasus cacar monyet, pencegahan dan penanganan awal sangat penting untuk mengurangi risiko komplikasi serius dan kematian.

5 dari 6 halaman

Langkah-Langkah Pencegahan Penyakit Cacar Monyet

Langkah-langkah pencegahan penyakit cacar monyet sangat penting untuk mencegah penyebaran virus ini. Melansir Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), ada beberapa tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi cacar monyet, antara lain sebagai berikut:

1. Hindari Kontak dengan Hewan yang Berpotensi Menyebarkan Virus

Penting untuk menghindari kontak dengan hewan yang dapat menjadi sumber penularan virus cacar monyet. Ini mencakup hewan yang sakit atau ditemukan mati di daerah di mana cacar monyet terjadi.

2. Hindari Kontak dengan Bahan yang Bersentuhan dengan Hewan yang Sakit

Anda harus menjauhi bahan-bahan yang pernah bersentuhan dengan hewan yang terinfeksi virus monkeypox. Hal ini termasuk tempat tidur atau peralatan lainnya yang mungkin terkontaminasi.

3. Isolasi Pasien Terinfeksi

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terinfeksi virus cacar monyet, penting untuk memisahkan pasien dari orang lain yang berisiko terinfeksi. Tindakan isolasi ini akan membantu mencegah penyebaran virus kepada orang lain.

4. Jaga Kebersihan

Setelah kontak dengan hewan atau manusia yang terinfeksi, sangat penting untuk menjaga kebersihan tangan yang baik. Anda dapat mencuci tangan dengan sabun dan air, atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol.

5. Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)

Petugas kesehatan dan mereka yang merawat pasien yang terinfeksi virus cacar monyet harus menggunakan alat pelindung diri (APD) yang sesuai. Ini mencakup masker, sarung tangan, dan perlindungan mata, terutama saat berinteraksi dengan pasien atau bahan yang mungkin terkontaminasi.

6. Pengolahan Makanan dengan Benar

Memasak makanan secara menyeluruh sangat penting. Khususnya, pastikan semua makanan yang mengandung daging atau bagian hewan dimasak dengan benar. Memasak akan membantu membunuh virus yang mungkin ada pada daging atau produk hewan lainnya.

Pencegahan cacar monyet memerlukan kesadaran dan tindakan hati-hati terutama dalam situasi di mana penyakit ini sudah ada di daerah sekitar. Menjaga kebersihan diri dan menghindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi terinfeksi adalah langkah-langkah penting untuk mencegah penularan virus cacar monyet.

6 dari 6 halaman

Perbedaan Cacar Monyet dan Cacar Air

Cacar monyet dan cacar air, meskipun keduanya disebut "cacar," adalah dua penyakit yang berbeda baik dalam penyebab, penularan, gejala, maupun tindakan pencegahan. Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Penyebab Terjadinya

Cacar Air: Penyakit cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang termasuk dalam keluarga Herpesviridae. Ini adalah virus yang juga menyebabkan herpes zoster atau cacar api pada orang dewasa yang sebelumnya pernah menderita cacar air.

Cacar Monyet (Monkeypox): Cacar monyet disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Ini adalah perbedaan mendasar, karena cacar air disebabkan oleh virus, sedangkan cacar monyet oleh bakteri.

2. Cara Penularan

Cacar Air: Cacar air sangat mudah menular dari manusia ke manusia melalui kontak langsung dengan orang yang terkena cacar air yang masih aktif. Penularannya dapat terjadi melalui percikan air liur, batuk, atau bersin. Virus cacar air juga bisa menyebar melalui benda-benda yang terkontaminasi.

Cacar Monyet: Cacar monyet paling sering menular dari hewan ke manusia. Namun, penularannya tidak hanya terbatas pada hewan, karena penularan antarmanusia juga mungkin. Penularan bisa terjadi melalui kontak dengan darah atau luka terbuka pada kulit dan mukosa hewan, serta lewat cairan tubuh. Mengonsumsi daging yang terinfeksi virus cacar monyet juga menjadi faktor risiko penularan.

3. Gejala yang Timbul

Gejala yang timbul pada kedua penyakit ini memiliki beberapa kesamaan, seperti demam tinggi, sakit kepala, timbulnya ruam pada kulit, nyeri otot, dan kelelahan. Namun, ada beberapa perbedaan yang dapat membantu dalam pengenalan gejala jenis penyakit tersebut:

Pada cacar monyet, gejala khas adalah pembengkakan kelenjar getah bening.Gejala cacar air cenderung lebih ringan, dan penyakit ini biasanya sembuh sendiri dalam waktu sekitar dua minggu.

4. Cara Pencegahan

Cacar Air: Pencegahan cacar air dapat dilakukan dengan vaksinasi. Vaksin cacar air efektif dalam mencegah penyakit. Pencegahan lainnya termasuk menghindari kontak dengan penderita cacar air yang masih aktif dan menjaga kebersihan.

Cacar Monyet: Untuk cacar monyet, belum ada vaksin spesifik yang tersedia. Pencegahan penyakit ini terutama melibatkan menghindari faktor risiko yang dapat menyebabkan penularan, seperti menghindari kontak langsung dengan hewan tertentu, khususnya di daerah yang endemis cacar monyet.

Dengan memahami perbedaan antara cacar air dan cacar monyet, individu dapat lebih waspada terhadap gejala, penularan, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat sesuai dengan jenis penyakit yang relevan.