Liputan6.com, Jakarta Daun kratom adalah salah satu tumbuhan asli Indonesia yang dijadikan sebagai obat herbal oleh masyarakat. Daun yang tumbuh di sekitar hutan Kalimantan ini merupakan obat alternatif sebagai penawar rasa sakit untuk berbagai kondisi medis. Daun kratom sedang banyak diperbicangkan karena dampaknya yang memiliki efek candu seperti memakai narkoba.
Baca Juga
Advertisement
Hal ini tidak terlepas dari daun kratom digunakan sebagai obat opioid yang mudah dibeli dalam bentuk ekstrak, bubuk, atau suplemen di Amerika Serikat. Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaannya di beberapa negara bagian Amerika, karena masalah keamanan dan efek samping daun kratom yang menurut penelitian sementara dapat menyebabkan sakau, kecanduan, anoreksia, dan lain sebagainya.
Daun kratom termasuk dalam kelas tumbuhan Rubiaceae dan masih berada dalam satu keluarga dengan tanaman kopi. Daun kratom atau Mitragyna speciosa juga tumbuh di Thailand, Malaysia, dan Papua Nugini.
Daun kratom disebut juga dengan daun ketum oleh masyarakat sekitar dan dimanfaatkan untuk mengatasi batuk, diare, diabetes, pereda rasa sakit, dan lain sebagainya. Sementara dalam dosis yang lebih tinggi, daun kratom akan memberi efek sedatif atau menenangkan. Masyarakat tradisional di Thailand dan Malaysia percaya bahwa khasiat daun kratom adalah sebagai penambah energi, stamina, dan mengatasi kelelahan. Berikut Liputan6.com rangkum dari Badan Narkotika Nasional Kota Metro, Selasa (24/10/2023) tentang daun kratom.
Manfaat Daun Kratom
Daun kratom digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi berbagai kondisi medis secara tradisional khususnya di Asia Tenggara. Dalam hal ini, data ilmiah masih dibutuhkan untuk membuktikan manfaat daun kratom untuk tujuan pengobatan. Berikut beberapa manfaat daun kratom sebagai obat herbal:
1. Obat Stimulan
Pertama-tama, manfaat daun kratom adalah sebagai obat stimulan bila dikonsumsi dalam dosis rendah. Obat stimulan merupakan obat untuk merangsang energi dan kewaspadaan. Menurut Pusat Pemantauan Obat dan Kecanduan Narkoba Eropa (EMCDDA), Orang yang mengkonsumsi daun kratom merasakan efek lebih waspada, berenergi, serta merasa nyaman dalam bersosialisasi di luar.
Efek dari daun kratom ini dapat dirasakan setelah 10 menit mengonsumsinya dan efek tersebut dapat bertahan selama 1 ½ jam. Manfaat daun kratom sebagai obat stimulan ini juga diikuti dengan rasa pusing dan koordinasi motorik yang terganggu.
2. Mengatasi Berbagai Kondisi Medis
Di Indonesia, manfaat daun kratom juga digunakan sebagai antipiretik atau obat penurun demam, antitusif atau obat pereda batuk, dan antihipertensi atau agen untuk menurunkan tekanan darah. Manfaat daun kratom juga digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi diare secara tradisional, namun hal ini belum ada uji klinis secara medis.
Advertisement
3. Pereda Rasa Sakit
Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) telah melakukan studi bahwa daun kratom mengandung sifat opioid atau pereda rasa nyeri. Manfaat daun kratom juga dipengaruhi oleh kandungan lebih dari 20 alkaloid yang bermanfaat sebagai pereda rasa sakit.
Selain itu, kandungan Mitragynine dalam daun kratom juga memiliki efek 13 kali lebih kuat dari morfin. Kandungan inilah yang berperan dan memberi efek seperti opioid, namun penggunaannya dalam dunia medis masih diteliti.
Daun kratom memiliki kandungan aktif yaitu alkaloid mitragynine dan 7-hydroxymitragynine. Kedua bahan aktif ini memiliki efek sebagai obat analgesik atau pereda rasa sakit. Daun kratom juga berperan sebagai antiinflamasi serta relaksasi bagi otot.
4. Menghentikan Kecanduan Obat Opioid Lainnya
Manfaat daun kratom juga dapat menghentikan kecanduan obat opioid lainnya. Daun kratom dapat digunakan untuk menghentikan gejala kecanduan dari heroin, morfin, dan obat opioid lainnya yang sebelumnya pernah dikonsumsi.
Daun kratom merupakan obat herbal yang dinilai lebih efektif dan aman untuk menghentikan kecanduan. Namun, konsumsi daun kratom dalam dosis yang tinggi malah dapat memberikan efek kecanduan pada daun kratom tersebut. Belum ada uji klinis tentang khasiat daun kratom ini sebagai obat medis. Laporan terkini menyatakan bahwa obat kratom memiliki banyak efek samping, hingga Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) mencekal penggunaan obat kratom di beberapa negara.
Efek Samping Daun Kratom
Efek samping daun kratom perlu dipahami oleh setiap orang. Sejak tahun 2011 hingga 2017, pusat pengendalian racun di Amerika Serikat menerima sekitar 1.800 pengaduan negatif tentang penggunaan daun kratom, termasuk laporan kematian setelah mengonsumsi daun kratom. Beberapa efek samping daun kratom adalah sebagai berikut:
- Efek Kecanduan. Efek samping daun kratom yang pertama berkaitan dengan kandungan mitragynine yang memberikan efek kecanduan bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi. Efek samping daun kratom ini adalah mual, berkeringat, tremor, sulit tidur, delusi, halusinasi, dan kecanduan. Efek kecanduan daun kratom menjadi sangat kontroversi karena dikhawatirkan disalahgunakan menjadi narkoba. Daun kratom memiliki semua kandungan alkaloid yang hampir sama pada alkaloid pada jamur halusinogen, yaitu kumpulan berbagai macam jamur yang memberikan efek halusinasi sangat tinggi. Belum dapat dipastikan seberapa buruk efek samping daun kratom bagi tubuh, maka dari itu studi lebih lanjut untuk obat herbal ini sangat diperlukan.
- Penyakit Salmonella. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan pada 20 Februari 2018 bahwa terjadi 28 infeksi salmonella terkait penggunaan daun kratom di 20 negara bagian Amerika. 11 orang di antaranya dirawat di rumah sakit karena menderita penyakit Salmonella terkait daun kratom. Penelitian penyakit Salmonella yang terkandung dalam daun kratom masih diteliti, namun dianjurkan menghindari produk tersebut sampai ada laporan resmi tentang kandungan daun kratom.
- Gangguan Mental. Beberapa orang menggunakan daun kratom karena dapat memberikan efek kegembiraan. Namun secara teori kandungan dalam daun kratom ini malah akan memperburuk gejala gangguan mental yang kamu alami, hingga meningkatkan keinginan untuk bunuh diri.
- Bahaya bagi Ibu Hamil dan Menyusui. Efek kratom sangat berbahaya bila dikonsumsi oleh ibu hamil karena bayi yang lahir dari ibu yang mengonsumsi daun kratom memiliki risiko lahir dengan gejala kecanduan daun kratom tersebut.
- Mual dan muntah
- Lidah mati rasa
- Sembelit
- Masalah tiroid
- Tidak nafsu makan
- Sesak napas
- Kerusakan hati
- Pembengkakan otak
- Kejang
- Kematian
Penggunaan daun kratom telah dicekal di beberapa negara. Penyebabnya adalah masalah keamanan dan kekhawatiran akan gejala psikotik dan kecanduan psikologis yang mungkin ditimbulkan serta disalahgunakan sebagai narkoba bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi dan dalam jangka waktu yang sering.
Badan Narkotika Nasional (BNN) juga sedang mengajukan klasifikasi daun kratom sebagai narkoba golongan 1 ke Kementerian Kesehatan. Hingga tulisan ini terbit belum ada aturan resmi dari penggunaan daun kratom Indonesia untuk berbagai kondisi medis.
Advertisement