Sukses

Aerophone Adalah Instrumen Musik Tiup, Ini Cara Kerja dan Contohnya

Aerophone adalah instrumen musik yang dapat terbuat dari bahan berbeda seperti bambu, logam, kayu, dan plastik.

Liputan6.com, Jakarta Aerophone adalah salah satu jenis alat musik yang menghasilkan suara melalui udara yang dihembuskan. Alat musik ini menggunakan udara sebagai sumber suara dan dimainkan dengan cara meniup, menghembus atau menghisap udara ke dalam instrumen. Aerophone ini dapat berbentuk terompet, seruling, suling, pianika, dan masih banyak lagi.

Aerophone adalah instrumen musik yang dapat terbuat dari bahan berbeda seperti bambu, logam, kayu, dan plastik. Alat musik ini umumnya memiliki corong atau bilah yang digunakan untuk mengarahkan dan membentuk suara yang dihasilkan. Jenis suara yang dihasilkan oleh aerophone juga beragam, mulai dari nada rendah hingga tinggi.

Instrumen aerophone dapat digunakan untuk berbagai genre musik seperti jazz, klasik, pop, dan musik tradisional. Fleksibilitas aerophone dapat menghasilkan berbagai jenis suara yang dapat dipadukan dengan instrumen musik lainnya. Dengan karakteristik uniknya, aerophone merupakan salah satu alat musik tiup yang menarik untuk dipelajari dan dimainkan. Berikut ulasan aerophone adalah instrumen musik tiup yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/10/2023).

2 dari 4 halaman

Alat Musik Aerophone

Cara kerja alat musik aerophone adalah dengan menghasilkan suara melalui getaran udara yang disalurkan melalui bilah atau corong. Pada alat musik aerophone seperti seruling, udara ditiupkan melalui lubang yang ada pada ujung instrumen. Udara yang melewati lubang ini akan menghasilkan getaran pada bilah atau tabung, sehingga menghasilkan suara.

Prinsip kerja yang sama juga berlaku pada alat musik aerophone yang menggunakan corong seperti terompet atau saksofon. Udara ditiupkan melalui mulut si pemain dan melewati corong yang terbuat dari logam. Getaran udara di dalam corong kemudian menghasilkan suara yang diubah menjadi nada melalui penekanan dan perubahan posisi jari pada bilah atau tombol-tombol instrumen.

Prinsip kerja ini memungkinkan aerophone menghasilkan berbagai jenis suara yang dapat dimainkan untuk nada tinggi atau rendah. Dengan mengatur teknik tiupan dan penekanan jari, pemain dapat menghasilkan berbagai variasi suara yang unik. Prinsip kerja ini juga memungkinkan aerophone digunakan untuk berbagai genre musik dan memainkan melodi serta harmoni dengan instrumen musik lainnya. Dalam dunia musik, aerophone menjadi salah satu jenis alat musik tiup yang memiliki kontribusi pada sisi estetika sebuah komposisi musik.

3 dari 4 halaman

Contoh Alat Musik Aerophone

Instrumen aerophone adalah jenis alat musik yang dapat ditemukan dalam berbagai genre musik, termasuk musik tradisional. Berikut contoh alat musik aerophone.

1. Suling

Suling adalah alat musik tiup yang sangat umum di Indonesia. Biasanya terbuat dari bambu atau campuran logam. Suling memiliki beberapa lubang, dan nada dihasilkan dengan cara meniup udara melalui lubang-lubang tersebut. Cara bermainnya melibatkan variasi dalam menutup dan membuka lubang untuk menciptakan berbagai nada.

2. Terompet

Terompet adalah alat musik tiup yang populer di kalangan pemusik. Alat musik ini memiliki tombol yang memungkinkan pemain untuk mengatur nada yang dihasilkan. Terompet dimainkan dengan cara meniup udara ke dalamnya, dan suara yang dihasilkan memiliki beragam nuansa tergantung pada teknik bermainnya.

3. Pianika

Pianika adalah alat musik aerophone yang sering dikenal oleh para pelajar. Alat ini berbentuk seperti keyboard yang dimainkan dengan cara ditiup melalui pipa lentur atau langsung ke corongnya. Pianika dipegang dengan tangan, dan nada-nada dihasilkan dengan menekan bilah keyboard.

4. Harmonika

Harmonika adalah alat musik aerophone berbentuk pipih yang cukup populer. Cara memainkannya adalah dengan meniup atau menghisapnya dan memindahkan harmonika ke kiri atau kanan untuk menghasilkan berbagai nada.

5. Flute

Flute terbuat dari logam dan memiliki berbagai tombol untuk memainkan nada. Alat musik ini umumnya digunakan untuk menghasilkan nada tinggi. Pemain memainkannya dengan meniup udara ke samping, dan nada yang dihasilkan dapat bervariasi melalui permainan dengan tombol-tombolnya.

6. Serunai Banjar

Serunai Banjar adalah alat musik aerophone tradisional dari suku Banjar di Kalimantan Selatan. Alat ini sering dimainkan dalam pertunjukan seni tradisional, seperti Bakuntau atau seni bela diri silat. Serunai Banjar memiliki panjang sekitar 15 cm dan memiliki ukiran khas Banjar. Suara dihasilkan melalui reeds ganda dan lubang di bagian tengah.

7. Bangsi Alas

Bangsi alas adalah alat musik aerophone tradisional dari Aceh, terbuat dari bambu. Alat ini memiliki tujuh lubang di tubuhnya untuk menghasilkan berbagai nada. Bangsi alas memiliki ukiran khas Aceh.

8. Foy Doa

Foy doa adalah alat musik aerophone tradisional asal Flores, Nusa Tenggara Timur. Uniknya, alat ini terdiri dari dua batang bambu kecil dengan 4 lubang di setiap badan suling. Nada yang dihasilkan dapat bersifat tunggal atau ganda, tergantung pada cara pemainnya.

9. Suling Lembang

Suling lembang adalah alat musik aerophone tradisional dari Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Cara memainkannya mirip dengan suling pada umumnya, dengan panjang yang mencapai 40 hingga 100 cm, menjadikannya salah satu alat musik aerophone terpanjang di Indonesia. Suling lembang memiliki tempat keluar suara mirip terompet dan enam lubang untuk menciptakan variasi nada. Biasanya dimainkan bersama dengan alat musik tradisional lain.

4 dari 4 halaman

Cara Memainkan Aerophone

Cara memainkan aerophone tergantung pada jenis alat musik aerophone yang dimainkan. Aerophone adalah secara umum menghasilkan suara melalui udara yang ditiup ke dalamnya. Misalnya, untuk memainkan pianika, pemain akan meniup udara melalui mulutnya ke dalam corong pianika. Lalu, jari-jari akan memainkan bilah keyboard yang panjang, menutup dan membuka lubang udara di bawahnya untuk mengatur nada yang dihasilkan. 

Sementara itu, untuk memainkan suling atau seruling, pemain akan meniupkan udara ke dalam lubang utama di bagian atas suling. Pemain kemudian akan menutup dan membuka lubang-lubang kecil di sepanjang tubuh suling dengan jari-jari mereka. Dengan cara ini, pemain dapat mengatur nada yang dihasilkan oleh suling.