Liputan6.com, Jakarta Altruisme adalah salah satu tindakan positif dan terpuji yang lebih mengutamakan kepentingan orang lain. Apabila mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian altruisme adalah paham (sifat) lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari egoisme).
Baca Juga
Advertisement
Dalam bahasa Inggris altruisme disebut altruism yang berarti mementingkan kepentingan orang lain. Lebih jelasnya lagi dalam kamus ilmiah menerangkan bahwa istilah altruisme mempunyai arti suatu pandangan yang menekankan kewajiban manusia memberikan pengabdian, rasa cinta, dan tolong-menolong terhadap sesama.
Seseorang yang melakukan tindakan altruisme disebut dengan altruis. Segala kebaikan yang dilakukan oleh seorang altruis biasanya muncul secara tulus tanpa adanya rasa pamrih. Selain itu, ada kriteria khusus yang menyatakan seseorang termasuk altruis.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian altruisme dan kriterianya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (24/10/2023).
Mengenal Altruisme
Altruisme merupakan istilah yang diambil dari kata autrui yang merupakan bahasa Spanyol yang mempunyai arti orang lain. Sedangkan dalam bahasa Latin altruisme berasal dari kata alter yang berarti yang lain atau lain. Dalam bahasa Inggris altruisme disebut altruism yang berarti mementingkan kepentingan orang lain.
Lebih jelasnya lagi dalam kamus ilmiah menerangkan bahwa istilah altruisme mempunyai arti suatu pandangan yang menekankan kewajiban manusia memberikan pengabdian, rasa cinta, dan tolong-menolong terhadap sesama.
Orang yang mementingkan kepentingan orang lain dari pada kepentingan kepentingan dirinya disebut altruis. Dan pandangan tentang mementingkan orang lain disebut altruisme. Sedangkan sifat mengutamakan kepentingan orang lain disebut altruistis atau altruistik.
Jadi perilaku altruisme merupakan suatu sifat suka mempertahankan juga mengutamakan kepentingan orang lain, cinta kasih yang tidak terbatas pada sesama manusia, juga merupakan sifat manusia yang berupa dorongan untuk berbuat jasa dan kebaikan terhadap orang lain.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian altruisme adalah paham (sifat) lebih memperhatikan dan mengutamakan kepentingan orang lain (kebalikan dari egoisme).
Hal yang sama juga dijelaskan dalam buku Psikologi Sosial (2023) oleh Dr. Sri Ilham Nasution, menjelaskan bahwa altruisme adalah tindakan sukarela untuk menolong orang lain, tanpa mengharapkan imbalan dalam bentuk apapun atau disebut juga sebagai tindakan tanpa pamrih.
Altruisme adalah kabalikan dari sifat egois, menolong dengan disertai mengharap keuntungan bukan termasuk sifat altruis. Hal tersebut karena dengan mengharapkan suatu timbal balik dari suatu tindakan menolong bukan tindakan yang semata-mata untuk kebaikan orang yang ditolong melainkan mengharap upah kebaikan untuk dirinya sendiri. Dengan kata lain tidak semua bentuk perilaku tolong menolong dapat disebut sebagai altruis, namun perlu melihat motif atau niat penolong dalam melakukan pertolongan kepada orang lain.
Advertisement
Pengertian Altruisme Menurut Para Ahli
Dalam buku yang berjudul Psikologi Sosial (2023) oleh Dr. Sri Ilham Nasution, menjelaskan beberapa pendapat dari para ahli mengenai pengertian altruisme adalah sebagai berikut:
1. Macaulay dan Berkowitz
Altruisme adalah tindakan memberi bantuan kepada orang lain tanpa adanya antisipasi reward atau hadiah dari orang yang ditolong.
2. Myers
Altruisme adalah peduli dan membantu orang lain tanpa mengharapkan imbalan.
3. Batson
Altruisme adalah keadaan motivasional seseorang yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan orang lain.
4. Shelley E. Taylor
Altruisme adalah tindakan sukarela untuk membantu orang lain tanpa pamrih, atau ingin sekedar beramal baik.
5. Sears David
Altruisme adalah sebagai tindakan yang dilakukan seseorang atau kelompok orang untuk menolong orang lain tanpa mengharap imbalan apapun, kecuali telah memberikan suatu kebaikan.
Kriteria Seseorang Dikatakan Altruis
Menurut Leed, suatu tindakan dapat disebut perilaku altruisme apabila memenuhi tiga kriteria sebagai berikut ini:
a. Tindakan tersebut bukan kepentingan pribadi
Perilaku yang bersifat altruisme mengandung resiko tinggi bagi si pelaku. Pelaku tidak mengharapkan imbalan materi, nama, kepercayaan, tidak untuk menghindari kecaman dari orang lain, tidak untuk memperoleh persahabatan dan keintiman. Tidakan ini semata-mata ditujukan untuk kepentingan orang lain.
b. Tindakan tersebut dilakukan secara sukarela
Sikap sukarela, yaitu tidak adanya keinginan untuk mendapatkan imbalan apapun kecuali semata-mata dilakukan untuk kepentingan orang lain. Kepuasan yang diperoleh dari tindakan suka rela ini adalah semata-mata ditinjau dari berhasil atau tidaknya bantuan yang diberikan.
c. Hasilnya baik bagi yang menolong maupun yang ditolong
Perilaku altruisme tersebut sesuai dengan kebutuhan orang yang ditolong dan si pelaku sendiri memperoleh internal reward atas tindakannya. Seseorang berusaha memberikan bantuan kepada orang lain semaksimal mungkin, supaya mendapatkan hasil yang memuaskan.
Advertisement
Aspek Perilaku Altruisme
Menurut Einsberg dan Mussen dalam buku Psikologi Sosial (2003) karya Dayakisni & Hudaniah, menjelaskan bahwa ada hal-hal yang termasuk dalam aspek perilaku altruisme adalah sebagai berikut:
1. Sharing (memberi)
Individu yang sering berperilaku altruis biasanya sering memberikan sesuatu bantuan kepada orang lain yang lebih membutuhkan dari pada dirinya.
2. Cooperative (kerjasama)
Individu yang memiliki sifat altruis lebih senang melakukan suatu pekerjaan secara bersama-sama, karena mereka berfikir dengan berkerjasama tersebut mereka dapat lebih bersosialisasi dengan sesama manusia dan dapat mempercepat pekerjaannya.
3. Donating (menyumbang)
Individu yang memiliki sifat altruis senang memberikan sesuatu atau suatu bantuan kepada orang lain tanpa mengharapkan imbalan dari orang yang ditolongnya.
4. Helping (menolong)
Individu yang memiliki sifat altruis senang membantu orang lain dan memberikan apa-apa yang berguna ketika orang lain dalam kesusahan karena hal tersebut dapat menimbulkan perasaan positif dalam diri si penolong.
5. Honesty (kejujuran)
Individu yang memiliki sifat altruis memiliki suatu sikap yang lurus hati, tulus serta tidak curang, mereka mengutamakan nilai kejujuran dalam dirinya.
6. Generosity (Kedermawanan)
Individu yang memiliki sifat altruis memiliki sikap dari orang yang suka beramal, suka memberi derma atau pemurah hati kepada orang lain yang membutuhkan pertolongannya tanpa mengharapkan imbalan apapun dari orang yang ditolongnya.