Sukses

Banjir Adalah Aliran Air yang Berlebihan Merendam Daratan, Ini Penyebab dan Dampaknya

Banjir adalah keadaan di mana suatu daerah atau wilayah yang tergenang oleh air dalam jumlah yang cukup besar.

Liputan6.com, Jakarta Banjir adalah salah satu bencana alam yang sering melanda Indonesia. Secara umum, banjir adalah keadaan di mana suatu daerah atau wilayah yang tergenang oleh air dalam jumlah yang cukup besar.

Dikutip dari situs BNPB, banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena volume air meningkat. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap atau tentang kali dan sebagainya.

Bencana banjir dapat terjadi karena adanya curah hujan yang tinggi dan sungai atau drainase tidak mampu untuk menampung, sehingga air meluap ke daratan. Bencama alam tersebut dapat menimbulkan kerugian secara fisik, sosial, dan ekonomi.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian banjir beserta penyebab dan dampaknya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (27/10/2023).

2 dari 5 halaman

Banjir Adalah

Dikutip dari situs BNPB, banjir adalah peristiwa atau kejadian alami di mana sebidang tanah atau area yang biasanya merupakan lahan kering, tiba-tiba terendam air karena volume air meningkat. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian banjir adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap atau tentang kali dan sebagainya.

Sementara itu menurut Encyclopedia Britannica, banjir adalah tahapan air tinggi di mana air meluap ke tepi alami atau buatan ke tanah yang biasanya kering. Dapat dikatakan bahwa, banjir adalah peristiwa bencana alam yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.

Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau melimpah dari bendungan sehingga air keluar dari sungai itu dan menggenangi pemukiman di sekitarnya. Kedatangan banjir dapat diprediksi dengan memperhatikan curah hujan dan aliran air. Namun kadangkala banjir dapat datang tiba-tiba akibat dari angin badai atau kebocoran tanggul yang biasa disebut banjir bandang.

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Banjir

Menurut Pusat Kritis Kesehatan Kemenkes RI, banjir dibedakan menjadi lima tipe sebagai berikut:

1. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir yang sangat berbahaya karena bisa mengangkut apa saja. Banjir ini cukup memberikan dampak kerusakan yang cukup parah. Banjir bandang biasanya terjadi akibat gundulnya hutan dan rentan terjadi di daerah pegunungan.

2. Banjir Air

Banjir air merupakan jenis banjir yang sangat umum terjadi, biasanya banjir in terjadi akibat meluapnya air sungai, danau atau selokan. Karena intensitas banyak sehingga air tidak tertampung dan meluap ke daratan.

3. Banjir Lumpur

 Banjir lumpur merupakan banjir yang mirip dengan banjir bandang tapi material yang keluar dari dalam bumi yang sampai ke daratan. Banjir lumpur mengandung bahan yang berbahaya dan bahan gas yang mempengaruhi kesehatan makhluk hidup lainnya.

4.Banjir Rob (Banjir Laut Air Pasang)

Banjir rob adalah banjir yang terjadi akibat air laut. Biasanya banjir ini menerjang kawasan di wilayah sekitar pesisir pantai.

5. Banjir Hulu

Jumlah air dari banjir hulu ini sedikit karena terjadi di wilayah yang tidak luas, aliran airnya pun cepat. Pemukiman yang tak jauh dari hulu sungai biasanya mengalami banjir hulu.

4 dari 5 halaman

Penyebab Terjadinya Banjir

Berikut ini terdapat beberapa penyebab terjadinya banjir yang bisa anda ketahui, yakni:

1. Hujan Lebat

Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat dapat menyebabkan aliran sungai meluap dan air merendam daerah-daerah rendah.

2. Sungai yang Meluap

Meluapnya sungai dapat terjadi ketika saluran sungai tidak mampu menampung volume air yang mengalir, terutama selama periode hujan lebat.

3. Pembengunan yang Tidak Tepat

Pembangunan di daerah aliran sungai yang tidak memperhatikan drainase yang baik dapat mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air, meningkatkan risiko banjir.

4. Curah Salju yang Cepat Meleleh

Pada daerah yang mengalami musim dingin, curah salju yang cepat meleleh dapat menyebabkan aliran air yang berlebihan ke sungai, yang kemudian dapat mengakibatkan banjir.

5. Longsor

Longsor dapat menyebabkan blokade sungai atau saluran air, yang kemudian dapat menyebabkan aliran air meluap saat blokade terlepas.

6. Gelombang Pasang

Di daerah pesisir, gelombang pasang yang tinggi, terutama saat disertai dengan cuaca buruk atau badai, dapat menyebabkan banjir pesisir.

7. Bangunan dan Infrastruktur yang Tidak Sesuai

Drainase yang buruk atau sistem saluran air yang tidak memadai dalam kota-kota besar dapat menyebabkan genangan air saat hujan lebat.

8. Perubahan Iklim

Perubahan iklim, seperti peningkatan suhu global dan perubahan pola hujan, dapat meningkatkan frekuensi dan keparahan banjir.

9. Pertanian Intensif

Praktek pertanian yang intensif, seperti penggundulan hutan dan perubahan aliran sungai untuk pertanian, dapat mempengaruhi pola aliran air dan meningkatkan risiko banjir.

10. Perubahan Lingkungan

Perubahan lingkungan, seperti pengurangan lahan basah alami dan penggundulan hutan, dapat mengurangi kemampuan alam untuk menyerap air, meningkatkan risiko banjir.

5 dari 5 halaman

Dampak Terjadinya Banjir

Berikut ini terdapat beberapa dampak banjir yang dapat merugikan masyarakat yang terdampak,

1. Dampak primer

Dengan terjadinya bencana banjir, akan menyebabkan kerusakan fisik berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.

2. Dampak sekunder

  1. Persediaan air: Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
  2. Penyakit: Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
  3. Pertanian dan persediaan makanan: Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan panen.  Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir demi menambah mineral tanah setempat.
  4. Pepohonan: Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
  5. Transportasi: Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.

3. Dampak tersier atau jangka panjang

Dampak terjadinya bencana alam banjir dalam jangka panjang akan memengaruhi ekonomi. Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dan lain sebagainya.