Sukses

Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim Artinya Apa? Pahami Juga Cara Menjawabnya

Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya adalah ungkapan yang mengandung doa, syukur, dan harapan akan penerimaan dan berkah Allah dalam momen penting Idul Fitri.

Liputan6.com, Jakarta Idul Fitri adalah momen puncak bagi umat Islam di seluruh dunia yang telah menjalani ibadah puasa selama sebulan penuh.

Ketika bulan Ramadhan berakhir, datanglah Hari Raya Idul Fitri yang penuh berkah. Saat momen ini tiba, umat Islam saling mengucapkan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum" dan menyertakannya dengan doa "Taqabbal Ya Karim."

Dalam artikel ini, kita akan memahami arti dari ungkapan yang diucapkan dengan tulus ini. Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya adalah adalah doa untuk meraih keridhaan dan penerimaan dari Allah SWT.

Selain itu, Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan persaudaraan dalam agama Islam.

Untuk memahami lebih dalam mengenai Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya apa dan asal usulnya, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (28/10/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Makna Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim

Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya adalah ungkapan yang diucapkan oleh umat Islam saat merayakan Hari Raya Idul Fitri. Ungkapan ini memiliki makna yang dalam dan penuh berkah dalam konteks perayaan Idul Fitri. Untuk memahami makna ungkapan tersebut secara utuh, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Taqabbalallahu Minna wa Minkum (تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْكُمْ) secara harfiah berarti "Semoga Allah menerima dari kita dan dari kalian." Ini adalah doa yang umat Islam ucapkan kepada sesama mereka untuk merayakan keberhasilan menyelesaikan ibadah puasa selama bulan Ramadhan. Ungkapan ini mengandung makna penerimaan, pengampunan, dan berkah Allah atas amal ibadah yang telah dilakukan selama bulan suci.

Sementara itu, Taqabbal Ya Karim (تَقَبَّل يا كَرِيْمُ) artinya adalah mengundang pemahaman lebih dalam tentang sifat Allah. "Taqabbal" adalah bentuk kata kerja yang berarti "menerima," dan "Ya Karim" berarti "Wahai Yang Maha Pemurah." Dengan kata lain, ungkapan ini adalah permohonan kepada Allah, Sang Maha Pemurah, agar menerima amal ibadah dan doa-doa umat Islam.

Saat Hari Raya Idul Fitri, umat Islam merayakan kemenangan atas ujian bulan Ramadhan, serta memaafkan dan memaafkan diri. Ungkapan ini mencerminkan rasa syukur, pengampunan, dan keinginan untuk mendapatkan berkah Allah. Selain itu, ungkapan ini juga mencerminkan nilai-nilai solidaritas dan persaudaraan dalam agama Islam, di mana umat Islam berbagi kebahagiaan dan berdoa untuk kebaikan bersama.

Jadi, Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya adalah ungkapan yang mengandung doa, syukur, dan harapan akan penerimaan dan berkah Allah dalam momen penting Idul Fitri.

3 dari 4 halaman

Asal Usul Ungkapan

Ungkapan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Taqabbal Ya Karim" memiliki akar dalam praktek dan tradisi yang dilakukan oleh para sahabat Rasulullah SAW selama perayaan Idul Fitri dan Idul Adha. Asal usul ungkapan ini dapat ditelusuri melalui hadis dan praktek yang dilakukan oleh para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Berdasarkan riwayat Jubair bin Nafir. Ia mengatakan bahwa, “Apabila sahabat-sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bertemu pada hari raya, mereka saling mengucapkan taqabbalallahu minna wa minkum.”

Menurut ahli hadits seperti Ibnu Hajar al-Asqalani dalam kitab "Fathul Bari," para sahabat Rasulullah (SAW) biasanya saling mengucapkan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum" saat bertemu pada hari raya, baik itu Idul Fitri atau Idul Adha. Hadis tersebut mengindikasikan bahwa para sahabat Rasulullah (SAW) secara aktif mengucapkan ungkapan ini satu sama lain sebagai tanda saling menghormati dan merayakan hari raya bersama.

Dalam konteks hadis tersebut, penting untuk dicatat bahwa Rasulullah (SAW) tidak melarang penggunaan ungkapan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum." Hal ini menjadikan ungkapan ini sebagai hadis taqriri, yaitu suatu perbuatan atau praktik yang disetujui oleh Rasulullah (SAW) dan menjadi sunnah bagi umat Islam. Sebagai hasilnya, ungkapan ini menjadi suatu tradisi yang berlanjut dalam budaya Islam.

Ungkapan tersebut mengandung doa dan harapan baik kepada sesama umat Islam, yakni doa agar Allah menerima amal ibadah dan perbuatan baik yang telah dilakukan selama bulan Ramadhan atau dalam rangka Idul Adha. Selain itu, ungkapan "Taqabbal Ya Karim" yang disertakan sebagai respons mengundang pemahaman lebih dalam tentang sifat Allah yang Maha Pemurah.

Jadi, asal usul ungkapan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum, Taqabbal Ya Karim" dapat ditelusuri melalui praktek para sahabat Rasulullah (SAW) dan pengakuan Rasulullah terhadap penggunaannya selama hari raya Islam. Hal ini telah menjadi bagian integral dari perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, serta memancarkan makna kerukunan, berkah, dan doa baik dalam tradisi Islam.

4 dari 4 halaman

Cara Menjawab

Setelah memahami Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim artinya apa dan bagaimana dasar hukumnya, tentau penting bagi kita untuk memahami cara menjawab ungkapan tersebut. Mengentahui cara menjawab Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim adalah penting karena hal ini terkait adab. Sebab ketika ada seseorang yang mendoakan kebaikan kepada diri kita, alangkah baiknya jika kita juga membalasnya dengan mendoakan hal yang sama.

Setidaknya ada beberapa cara menjawab Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim, antara lain adalah sebagai berikut:

1. Menjawab dengan Hal yang Serupa

Dalam praktiknya, ketika seseorang mendengar ucapan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum," mereka dapat menjawab dengan cara yang serupa, yaitu dengan mengucapkan kembali, "Taqabbalallahu Minna wa Minkum." Ini adalah cara umum yang mencerminkan saling menghormati dan merayakan bersama dalam suasana kebaikan. Ini juga sesuai dengan prinsip dalam Al-Qur'an yang mendorong untuk menjawab salam dengan yang lebih baik atau yang setara.

2. Menjawab dengan "Minna Waminkum Taqobbal Ya Karim"

Jawaban alternatif yang biasa digunakan adalah dengan mengucapkan, "Minna Waminkum Taqobbal Ya Karim." Ini berarti "Ya Allah yang Maha Mulia, terimalah amalan kami." Dalam hal ini, ini adalah doa kepada Allah agar menerima amal ibadah dan perbuatan baik dari kedua belah pihak. Ini juga mengandung penghormatan dan doa bagi umat Islam.

3. Kombinasi Jawaban yang Lebih Panjang

Beberapa umat Islam juga memilih untuk menjawab dengan cara yang lebih panjang dan kaya makna. Misalnya, beberapa dari mereka mengucapkan, "Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim, wa ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wal faizin wal maqbulin kullu ‘aamin wa antum bi khair."

Artinya, "Semoga Allah menerima (amal ibadah) kami dan kamu. Wahai Allah yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan." Ini adalah jawaban yang penuh dengan doa dan harapan baik.

Dalam semua kasus, menjawab ucapan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum Taqabbal Ya Karim" adalah tindakan yang mencerminkan kerukunan, persahabatan, dan doa baik di antara umat Islam selama perayaan Idul Fitri dan Idul Adha.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.