Liputan6.com, Jakarta Zikir memanggil pembeli dari segala arah perlu dikenali setiap muslim, khususnya untuk para pedagang. Zikir ini adalah permohonan umat Islam agar dagangannya laris pada hari tersebut dan senantiasa dilimpahkan berkah oleh Allah SWT.
Baca Juga
Advertisement
Setiap usaha yang dilakukan oleh seorang muslim tentu tidak ada artinya tanpa memohon pertolongan kepada Allah SWT. Untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan, usaha dan doa harus dilakukan secara berdampingan.
Zikir memanggil pembeli bisa dilafalkan setiap harinya menjelang berdagang atau berjualan. Zikir atau doa ini juga diajarkan oleh Rasulullah SAW dan para nabi lainnya. Selain itu, kamu juga bisa meniru cara berdagang Rasulullah SAW, agar usaha semakin berkah.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (30/10/2023) tentang zikir memanggil pembeli.
1. Zikir Memanggil Pembeli Ajaran Rasulullah SAW
Zikir memanggil pembeli yang pertama merupakan ajaran Rasulullah SAW. Zikir memanggil pembeli ajaran Rasulullah SAW ini dapat dilafalkan setiap harinya ketika kamu baru mulai berjualan atau berdagang. Berikut bacaan zikir memanggil pembeli ajaran Rasulullah SAW bagi umat Islam:
اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ
Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi'an thayyiban min ghairi ta'bin wa laa masyaqqatin wa laa dhairin wa laa nashabin innaka 'alaa kulli syaiin qadiir.
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu agar melimpahkan rezeki kepadaku berupa rezeki yang halal, luas, dan tanpa susah payah, tanpa memberatkan, tanpa membahayakan, dan tanpa rasa lelah dalam memperolehnya. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu."
2. Zikir Agar Diberikan Rezeki yang Halal yang Dilafalkan Nabi Sulaiman AS
Zikir memanggil pembeli berikutnya yaitu yang dilafalkan Nabi Sulaiman AS. Doa ini diamalkan oleh nabi Sulaiman AS, dan terbukti doa ini telah dikabulkan oleh Allah SWT dan sampai sekarang belum ada yang menandingi kekayaan nabi Sulaiman AS. Berikut zikir memanggil pembeli dan diberikan rezeki yang halal ajaran Nabi Sulaiman AS:
Allaahumma aghniniy bihalaalika ‘an haroomika wa aghniniy bifadhlika ‘amman siwaak
Artinya: "Ya Allah kayakanlah aku dengan harta halal darimu, yang jauh dari harta haram, sebagai anugerah darimu, bukan dari selain engkau."
Advertisement
3. Zikir Mengharap Ridha Allah saat Berdagang
Zikir memanggil pembeli tentunya dibarengi dengan mengharapkan ridha Allah saat berdagang. Berikut zikir memanggil pembeli dan mengharap ridha Allah saat berdagang:
اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ
Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta‘jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.
Artinya: “Ya Allah, ridhoilah aku dengan ketentuan-Mu dan berikan lah aku dalam apa-apa yang telah ditentukan, sehingga aku tidak menginginkan dipercepatnya sesuatu yang telah Engkau tangguhkan dan ditangguhkannya sesuatu yang telah Engkau percepat.”
4. Zikir Agar Mendapatkan Rezeki yang Baik
Berdagang jika dilakukan sesuai ketentuan perintah Allah dan rasul-Nya, maka aktivitas tersebut dapat dihitung sebagai amal ibadah. Zikir memanggil pembeli agar mendapatkan rizki yang baik yaitu sebagai berikut:
اللّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَ رِزْقًا طَيِّبًا وَ عَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Allahumma inni as’aluka, ‘ilman nafi’an, wa rizqon thoyyiban, wa a’malan mutaqobalan.
Artinya: "Ya Allah aku mohon kepadamu, berikanlah kepadaku ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amalan yang diterima disisimu,".
5. Zikir Nabi Sulaiman Agar Diberikan Kekayaan
Zikir memanggil pembeli berikutnya juga ajaran Nabi Sulaiman AS. Doa nabi Sulaiman AS berikutnya adalah doa agar diberikan kekayaan yang tidak dimiliki oleh siapapun. Berikut zikir memanggil pembeli:
Qaala rabbi ighfir lii wahab lii mulkan laa yanbaghii li-ahadin min ba’dii innaka anta alwahhaabu
Artinya: "Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan (kekayaan) yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”. (Shaad: 35)
Cara Berdagang Rasulullah SAW
Setelah mengenali zikir memanggil pembeli dari segala arah, kamu juga perlu mengetahui cara berdagang Rasulullah SAW. Melansir Dream, berikut cara berdagang Rasulullah SAW:
1. Niat karena Allah SWT
Ketika berdagang seorang muslim harus meluruskan niat hanya karena Allah SWT. Berdagang tidak hanya untuk mengumpulkan harta atau keuntungan yang melimpah saja, tetapi berniat dengan tulus untuk mendapat rida dari Allah SWT. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:
“ Sesungguhnya amal perbuatan tergantung pada niat, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan yang ia niatkan. Barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya maka ia akan mendapat pahala hijrah menuju Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin diperolehnya atau karena wanita yang ingin dinikahinya, maka ia mendapatkan hal sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Al Bukhari dan Muslim).
2. Menjual Barang yang Sudah Jelas Kualitasnya
Menjual barang yang jelas di sini maksudnya Nabi Muhammad SAW selalu menjaga kualitas barang-barang dagangannya serta menyediakan stok barang. Ketika berdagang, beliau tidak pernah menjual barang yang cacat, belum matang, atau belum ada wujudnya. Karena ha tersebut akan membuat pembeli menjadi rugi dan tentu saja berdosa. Hal ini pun dijelaskan dalam sebuah hadis berikut ini:
“Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, “ Rasulullah SAW melarang jual beli dengan cara melempar batu dan jual beli gharar. (yang belum jelas harga, barang, waktu dan tempatnya)”. (HR. Muslim).
3. Jujur
Bersikap jujur dalam berdagang adalah salah satu cara berdagang Rasul yang wajib dicontoh. Nabi Muhammad SAW tidak pernah mengurangi atau melebihkan takaran, serta mengatakan kondisi barang yang sebenarnya. Pentingnya sikap jujur ini ada dalam surat Asy-Syuraa ayat 181 berikut:
“Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu merugikan orang lain.” (QS. Asy-Syu’ara: 181).
4. Mengambil Keuntungan yang Wajar
Cara berdagang Rasulullah yang juga harus ditiru adalah mengambil keuntungan sewajarnya saja. Hal ini dijelaskan dalam surat Asy-Syuraa ayat 20, yang artinya:
“Barangsiapa menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambahkan keuntungan itu baginya dan barangsiapa menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian darinya (keuntungan dunia), tetapi dia tidak akan mendapat bagian di akhirat.” (QS. Asy Syura: 20).
Advertisement