Liputan6.com, Jakarta Dalam konteks agama, dakwah adalah suatu upaya untuk menyebarkan ajaran dan nilai-nilai suatu kepercayaan atau keyakinan kepada orang lain. Sebagai unsur penting dalam agama, dakwah adalah suatu hal memiliki peran yang sangat signifikan dalam memperluas pemahaman, mendekatkan manusia kepada Tuhan, serta mempromosikan perdamaian dan toleransi di masyarakat.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu dalam konteks agama Islam, dakwah adalah seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Dalam ajaran agama Islam, dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Perintah untuk berdakwah terdapat dalam Al-Qur'an, di antaranya dalam Surat An-Nahl ayat 125 yang berbunyi,
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125)
Lalu bagaimana konsep dakwah dalam Islam dan cara melakukannya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (31/10/2023).
Memahami Konsep Dakwah dalam Islam
Sebelum membahas lebih jauh mengenai bagaimana metode dakwah yang baik, penting bagi kita untuk memahami konsep dakwah dalam perspektif agama Islam. Seperti dilansir dari artikel yang berjudul "Konsep Dakwah dalam Islam" (SUHUF, Vol. 19, No. 2, November 2007: 89-113), dakwah adalah istilah yang berakar dari bahasa Arab, dengan akar kata "دَعَوَ" (da'wah) yang memiliki makna dasar "kecenderungan sesuatu yang disebabkan suara dan kata-kata, atau mencintai sesuatu atau mendekatkan diri pada sesuatu."
Dalam konteks Islam, dakwah adalah istilah yang merujuk pada seruan untuk memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama. Konsep ini memainkan peran penting dalam membimbing individu menuju pemahaman yang lebih dalam tentang agama mereka, yang pada gilirannya memengaruhi perilaku dan keyakinan mereka.
Dakwah melibatkan upaya memahami serta mengamalkan ajaran yang terdapat dalam Al-Qur'an dan Hadits, yang merupakan dua sumber utama pedoman dalam kehidupan umat Islam. Al-Qur'an mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk akidah (keyakinan), akhlak (moral), hukum, kisah-kisah, dasar-dasar ilmu pengetahuan, serta janji dan ancaman. Hadits, sebagai sumber kedua, menjelaskan masalah-masalah yang tidak diuraikan dalam Al-Qur'an.
Dakwah menjadi sarana penting dalam menjalankan misi sosialisasi dan penyebaran ajaran agama Islam kepada seluruh aspek kehidupan manusia. Awalnya, dakwah Nabi Muhammad SAW dimulai secara sembunyi-sembunyi, dengan mengajak keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan para sahabat yang dekat dengannya.
Ali Mahfudz mendefinisikan dakwah sebagai usaha untuk mendorong manusia untuk melakukan kebajikan, memberi petunjuk, menyuruh mereka berbuat yang makruf, dan melarang yang munkar, dengan tujuan agar mereka mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Sementara itu, Abu Bakar Zarkasyi menggambarkan dakwah sebagai upaya para ulama dan orang-orang yang memiliki ilmu agama untuk memberi pengajaran kepada masyarakat dalam hal-hal yang dapat meningkatkan kesadaran mereka terhadap urusan agama dan dunia, sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Kedua definisi tersebut memiliki kesamaan, yaitu bahwa dakwah adalah sebuah proses penyampaian, ajakan, atau seruan kepada individu atau masyarakat agar mereka mau memeluk, mempelajari, dan mengamalkan ajaran agama secara sadar. Hal ini bertujuan untuk mengembalikan potensi fitri manusia dan memastikan mereka hidup bahagia di dunia dan akhirat. Dengan demikian, konsep dakwah dalam Islam menjadi instrumen penting dalam memperkuat keyakinan dan spiritualitas umat Islam serta membimbing mereka dalam menjalani kehidupan sesuai dengan ajaran agama.
Advertisement
Dalil Perintah Berdakwah
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dakwah adalah salah satu bentuk kewajiban bagi setiap muslim. Adapun kewajiban untuk berdakwah ini didasarkan pada sejumlah dalil yang terdapat dalam Al-Qur'an, antara lain adalah sebagai berikut:
1. QS. An-Nahl 125
اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ
Artinya: "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui siapa yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125)
2. QS. Ali Imran 104
وَلْتَكُنْ مِّنْكُمْ اُمَّةٌ يَّدْعُوْنَ اِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۗ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Artinya: "Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)
3. QS. Al-Maidah 78-79
لُعِنَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ عَلٰى لِسَانِ دَاوٗدَ وَعِيْسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۗذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ
كَانُوْا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَنْ مُّنْكَرٍ فَعَلُوْهُۗ لَبِئْسَ مَا كَانُوْا يَفْعَلُوْنَ
Artinya: "Orang-orang kafir dari Bani Israil telah dilaknat melalui lisan (ucapan) Dawud dan Isa putra Maryam. Yang demikian itu karena mereka durhaka dan selalu melampaui batas. Mereka tidak saling mencegah perbuatan mungkar yang selalu mereka perbuat. Sungguh, sangat buruk apa yang mereka perbuat." (QS. Al-Maidah: 78-79)
Unsur-Unsur Dakwah
Unsur-unsur dakwah yang dijelaskan dalam buku "Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi" oleh Latief Rousydiy merupakan komponen-komponen penting yang terlibat dalam proses dakwah. Berikut penjelasan lebih lanjut tentang setiap unsur tersebut:
1. Da'i atau Juru Dakwah
Da'i adalah individu atau pihak yang bertanggung jawab sebagai komunikator dakwah. Tugas da'i adalah menyampaikan pesan dakwah kepada individu, kelompok, atau masyarakat. Da'i perlu memiliki pengetahuan, keterampilan komunikasi, dan pemahaman yang baik tentang ajaran Islam. Mereka juga harus memiliki akhlak dan perilaku yang baik untuk menjadi teladan yang layak bagi penerima dakwah.
2. Materi Dakwah
Materi dakwah merujuk pada isi pesan yang ingin disampaikan kepada penerima dakwah. Materi dakwah harus sesuai dengan ajaran Islam, bersifat edukatif, informatif, dan relevan dengan kebutuhan dan kepentingan penerima dakwah. Materi dakwah dapat mencakup berbagai aspek, seperti akidah (keyakinan), syariah (hukum Islam), moralitas, etika, dan nilai-nilai sosial yang sesuai dengan ajaran agama Islam.
3. Penerima Dakwah
Penerima dakwah adalah khalayak atau audiens yang menjadi sasaran dari pesan dakwah. Mereka bisa berupa individu, kelompok, atau masyarakat dalam skala yang lebih luas. Da'i harus memahami karakteristik penerima dakwah, seperti tingkat pengetahuan, kebutuhan, kepentingan, bahasa, dan budaya mereka. Penyesuaian pesan dan metode komunikasi kepada audiens sangat penting agar dakwah dapat diterima dengan baik.
4. Media Dakwah
Media dakwah adalah sarana atau saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah kepada penerima. Media dakwah bisa beragam, termasuk komunikasi lisan, komunikasi tertulis, media visual seperti gambar atau poster, audio visual seperti rekaman video, dan bahkan melibatkan saluran sosial, internet, dan media massa. Pemilihan media harus disesuaikan dengan audiens dan pesan yang ingin disampaikan. Penggunaan media yang efektif dapat memperkuat dampak pesan dakwah.
5. Efek Dakwah
Efek dakwah merujuk pada hasil atau dampak yang dicapai oleh pesan dakwah yang telah disampaikan. Hasil yang diharapkan dari dakwah termasuk meningkatnya pemahaman dan keyakinan individu atau kelompok terhadap ajaran Islam, perubahan perilaku menuju hal yang lebih baik sesuai dengan nilai-nilai Islam, serta penyebaran pesan dakwah ke lebih banyak orang. Tujuan utama dakwah adalah membawa perubahan positif dalam hidup penerima dakwah dan masyarakat secara umum.
Dengan memahami unsur-unsur dakwah ini, para da'i dapat merencanakan dan menyampaikan pesan dakwah dengan lebih efektif dan terarah, serta lebih mampu berinteraksi dengan penerima dakwah untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam penyebaran ajaran Islam.
Advertisement
Macam-Macam Dakwah
Terdapat macam-macam dakwah yang bisa kita lakukan sesuai dengan kapasitas ilmu yang kita miliki. Berikut adalah macam-macam dakwah berdasarkan caranya:
1. Dakwah Fardiah
Dakwah Fardiah adalah jenis dakwah yang dilakukan oleh seseorang kepada individu lain atau sejumlah orang dalam jumlah yang kecil dan terbatas. Biasanya, dakwah ini dilakukan tanpa perencanaan yang terstruktur. Contoh dakwah Fardiah adalah saat seseorang memberikan nasehat kepada teman di tempat kerja, memberikan teguran, anjuran, atau memberi contoh dalam situasi sehari-hari, seperti saat mengunjungi orang sakit atau dalam acara kelahiran. Dakwah ini bersifat personal dan lebih bersifat spontan.
2. Dakwah Ammah
Dakwah Ammah adalah jenis dakwah yang dilakukan melalui media lisan dan ditujukan kepada banyak orang dengan tujuan memberikan pengaruh kepada masyarakat lebih luas. Contoh media yang digunakan dalam Dakwah Ammah adalah khotbah atau pidato. Orang yang melakukan dakwah ini bisa individu atau organisasi yang bergerak dalam bidang dakwah. Dakwah ini bisa mencakup topik-topik penting dalam Islam yang dibahas dalam pidato di masjid atau dalam ceramah umum.
3. Dakwah Bil-lisan
Dakwah Bil-lisan adalah jenis dakwah yang disampaikan secara langsung dalam bentuk lisan. Ini mencakup interaksi langsung antara pemberi dakwah dan pendengar. Pendengar dapat langsung mendengarkan dan berkomunikasi dengan pemberi dakwah untuk memahami pesan dengan lebih baik. Contoh dakwah bil-lisan termasuk khutbah Jumat, kajian agama, pengajian, dan dialog antara da'i dan audiens. Dakwah ini efektif untuk menjelaskan konsep-konsep agama dan memberikan pemahaman yang lebih dalam.
4. Dakwah Bilhal
Dakwah Bilhal adalah jenis dakwah yang dilakukan melalui perbuatan nyata dan contoh yang diberikan oleh pemberi dakwah. Tujuannya adalah agar penerima dakwah mengikuti tindakan dan perilaku da'i. Contoh dakwah ini adalah ketika Nabi Muhammad SAW tiba di Madinah, beliau mendirikan Masjid Quba dan mempersatukan penduduk Madinah sebagai contoh konkrit dakwah. Dakwah ini lebih mengandalkan tindakan dan perilaku sebagai sarana dakwah.
5. Dakwah bit-Tadwin
Dakwah bit-Tadwin adalah jenis dakwah yang dilakukan melalui tulisan, seperti penerbitan buku, majalah, artikel, dan tulisan-tulisan yang mengandung pesan dakwah. Melalui tulisan, pesan dakwah dapat tersampaikan kepada banyak orang dan tetap tersedia dalam bentuk cetak atau digital untuk jangka waktu yang lebih lama. Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya dakwah melalui tulisan, dengan pernyataan bahwa "tinta para ulama adalah lebih baik dari darah para syuhada."
6. Dakwah bil Hikmah
Dakwah bil Hikmah adalah jenis dakwah yang disampaikan dengan cara bijaksana, pendekatan yang berpikir panjang, dan persaudaraan. Tujuannya adalah agar penerima dakwah menerima pesan dengan suka rela tanpa tekanan atau konflik. Dakwah ini menggunakan metode persuasif dalam komunikasi dan cenderung berfokus pada pendekatan yang baik dan bijaksana dalam memberikan pesan dakwah.
Menggunakan berbagai metode dakwah ini, da'i atau pemberi dakwah dapat beradaptasi dengan situasi dan audiens yang berbeda untuk menyebarkan pesan agama Islam dengan lebih efektif dan relevan.
Mengenal Metode Dakwah dalam Islam
Berdasarkan dalil yang telah disebutkan di sebelumnya, dapat dipahami bahwa dakwah adalah kewajiban bagi setiap muslim. Namun perlu dipahami bahwa dalam menjalankan perintah dakwah ini, muslim tidak harus melakukannya dengan cara berbicara di atas mimbar seperti yang dilakukan oleh para ulama yang memiliki tingat ilmu agama yang tinggi. Kita sebagai muslim hanya diperintahkan untuk berdakwah dengan menyampaikan hal sebatas yang kita ketahui dengan berbagai metode dakwah.
Metode dakwah dalam Islam adalah cara-cara yang digunakan untuk mengajak orang lain memahami dan menerima ajaran-ajaran agama Islam. Berdasarkan informasi yang Anda berikan, berikut adalah penjelasan lengkap mengenai metode dakwah dalam Islam:
1. Metode Hikmah
Hikmah bermakna kebijaksanaan, kebenaran, dan penyampaian pesan dengan cara yang baik. Dalam dakwah, hikmah melibatkan meletakkan suatu perkara pada tempatnya, kebenaran perkara, dan berbicara dengan bijaksana. Hal ini mencakup penggunaan pengetahuan, latihan, dan pengalaman untuk memberikan pesan yang benar dan efektif. Seorang da'i yang bijaksana akan dapat membuka hati dan pikiran orang yang diwahai dengan penuh kasih sayang dan kesantunan.
2. Maw'izhah Hasanah
Metode ini mengacu pada upaya memberikan nasehat yang baik dan berusaha untuk mendekatkan orang kepada ajaran agama tanpa memaksa mereka. Nasehat diberikan dengan kelembutan, tanpa merendahkan atau mengecam individu yang didakwahi.
3. Berdiskusi atau Tukar pikiran Dengan Cara Yang Baik
Metode ini melibatkan perdebatan atau percakapan dengan orang lain dengan cara yang baik dan penuh argumentasi. Ini menciptakan dialog yang terbuka dan konstruktif, memungkinkan pertukaran gagasan dan pemahaman yang lebih baik.
4. Qashash (Kisah)
Metode ini melibatkan menceritakan kisah-kisah atau peristiwa yang relevan dalam Islam untuk mengilustrasikan pesan-pesan agama. Kisah-kisah ini membantu orang memahami konsep-konsep agama dengan cara yang lebih nyata.
5. Al-Amtsâl (Perumpamaan)
Al-Amtsâl adalah metode menggunakan perumpamaan atau analogi untuk menjelaskan konsep-konsep agama. Ini membantu dalam memahami pesan-pesan agama dengan mengaitkannya dengan contoh-contoh yang lebih duniawi.
6. Tanya Jawab
Dalam metode ini, orang-orang dapat bertanya pertanyaan tentang agama dan menerima jawaban yang memuaskan. Ini memungkinkan individu untuk memahami agama secara lebih mendalam.
7. Keteladanan yang Baik (Uswah Hasanah)
Da'i yang baik harus memberikan contoh yang baik dalam perilaku dan praktek keagamaan mereka. Hal ini mendorong orang lain untuk mengikuti contoh mereka dan mempraktikkan agama dengan baik.
Setiap metode dakwah memiliki tujuan yang berbeda dan dapat digunakan dalam situasi yang berbeda pula. Metode-metode ini dirancang untuk mencapai tujuan dakwah dengan cara yang efektif dan sesuai.
Advertisement