Sukses

Makhraj Artinya Tempat Keluarnya Bunyi Huruf Hijaiyah, Pemengaruh Ketepatan Bacaan

Makhraj artinya lokasi atau tempat keluarnya suara ketika huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Arab.

Liputan6.com, Jakarta - Makhraj artinya apa? Makhraj artinya istilah dalam ilmu tajwid yang merujuk pada lokasi atau tempat keluarnya suara ketika huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Arab diucapkan atau dilafalkan. Dalam bahasa Arab, makhraj artinya "tempat keluar."

Menurut ilmu tajwid, makhraj adalah suatu nama tempat di mana huruf-huruf dibentuk atau diucapkan.

Pentingnya pemahaman tentang makhraj huruf terletak pada kemampuan individu untuk membaca Al-Qur'an sesuai ketetapan dan ketepatan. Kesalahan dalam pelafalan satu huruf hijaiyah dapat mengubah makna atau arti dalam teks Al-Qur'an.

Makhraj huruf hijaiyah dibagi menjadi beberapa bagian utama, termasuk Asy-Syafatain (kedua bibir), Al-Jauf (rongga mulut), Al-Halq (rongga tenggorokan), Al-Lisan (lidah), dan Al-Khaisyum (pangkal hidung). Setiap bagian ini memiliki peran khusus dalam pembentukan dan pelafalan huruf-huruf hijaiyah.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang makhraj artinya tempat keluarnya huruf hijaiyah dan bagian-bagiannya, Selasa (31/10/2023).

2 dari 4 halaman

Tempat Keluarnya Bunyi

Arti makhraj penting diketahui. Dalam penelitian yang berjudul "Media Pembelajaran Makhraj Huruf Hijaiyyah Menggunakan Animasi Interaktif" (2016) yang disusun oleh Fuadi Alhusain, konsep makhraj dijelaskan secara mendalam. Secara etimologis, makhraj berasal dari bahasa Arab yang berarti "tempat keluar."

Namun, dalam terminologi ilmu tajwid, makhraj artinya suatu lokasi atau tempat huruf-huruf dalam bahasa Arab dibentuk dan diucapkan. Oleh karena itu, makhraj huruf hijaiyah adalah tempat keluarnya suara ketika huruf tersebut diucapkan atau dilafalkan.

Sama halnya, dalam buku "Panduan Tahsin Tilawah Al-Qur'an & Pembahasan Ilmu Tajwid" karya Ahmad Annuri, konsep makhraj juga dijelaskan demikian. Makhraj artinya secara etimologi, masih merujuk pada "tempat keluar." Namun, menurut ilmu tajwid, makhraj huruf merujuk pada lokasi spesifik huruf-huruf hijaiyah diucapkan atau dilafalkan.

Mempelajari makhorijul huruf, atau tempat keluar huruf sangat penting dilakukan. Dalam Modul Tajwid Al-Qur'an Konten Aplikasi Kampung Mengaji Digital oleh Sutarto Hadi, dkk, makhorijul huruf dibagi menjadi lima bagian utama, yaitu Asy-Syafatain (kedua bibir), Al-Jauf (rongga mulut), Al-Halq (rongga tenggorokan), Al-Lisan (lidah), dan Al-Khaisyum (pangkal hidung). Masing-masing dari komponen ini memiliki peran khusus dalam pembentukan dan pelafalan huruf-huruf hijaiyah.

Pemahaman yang baik tentang makhraj huruf hijaiyah sangat penting guna bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar. Kesalahan dalam pelafalan satu huruf hijaiyah dapat mengakibatkan perubahan makna atau arti dalam teks Al-Quran.

Selain itu, pemahaman tentang makhraj huruf juga membantu dalam menghindari kebingungan antara huruf-huruf yang memiliki bentuk serupa, seperti alif dan ain, kaf dan qof, dan lainnya. Sehingga, pemahaman tentang makhraj huruf hijaiyah memegang peranan penting dalam menjaga keaslian dan kebenaran bacaan Al-Quran.

3 dari 4 halaman

17 Bagian Lainnya

Dalam buku "Belajar Tajwid untuk Pemula" oleh Zaki Zamani, dijelaskan makharijul huruf merujuk pada lokasi atau tempat keluarnya bunyi pada huruf-huruf hijaiyah dalam bahasa Arab. Terdapat 17 bagian yang merupakan tempat keluarnya bunyi pada setiap huruf, ini yang dimaksudkan:

  1. Lubang mulut dan tenggorokan: Pada bagian ini, terjadi penghasilan bunyi untuk huruf mad panjang seperti alif (ا), wawu mati (وْ), dan ya’ mati (يْ). Bunyi ini muncul dari kedalaman dalam mulut dan tenggorokan, melibatkan koordinasi antara dua titik penting dalam saluran suara.
  2. Tenggorokan bawah: Merupakan tempat keluarnya bunyi untuk huruf (ء) dan ha’ (ه). Dalam hal ini, bunyi ini dihasilkan dari bagian bawah tenggorokan, menunjukkan kompleksitas produksi bunyi berdasarkan posisi dalam saluran suara.
  3. Tenggorokan tengah: Lokasi ini menjadi tempat keluarnya suara untuk huruf ha’ (ح) dan ’ain (ع). Bunyi ini dihasilkan dari bagian tengah tenggorokan, menunjukkan variasi posisi dalam tenggorokan yang menghasilkan bunyi-bunyi yang berbeda.
  4. Tenggorokan atas: Bagian ini menjadi tempat keluarnya bunyi untuk huruf ghoin (غ) dan kho’ (خ). Dalam proses pengucapan, bunyi ini muncul dari bagian atas tenggorokan, menekankan bagian atas saluran suara dalam produksi bunyi.
  5. Pangkal lidah dan langit-langit lurus di atasnya (bagian belakang): Di tempat ini, terjadi produksi bunyi untuk huruf qof (ق). Proses ini menekankan kerja sama antara lidah dan langit-langit bagian belakang dalam menghasilkan bunyi tertentu.
  6. Pangkal lidah dengan langit-langit lurus di atasnya, tapi agak turun dan keluar (ke bawah): Di sinilah terdapat produksi bunyi untuk huruf kaf (ك). Ini menunjukkan bagian kompleksitas produksi bunyi berdasarkan posisi dan koordinasi antara lidah dan langit-langit.
  7. Lidah bagian tengah dengan langit-langit lurus di atasnya: Bagian ini menjadi tempat keluarnya bunyi untuk huruf jim (ج), syin (ش), dan ya’ (ي). Proses pengucapan di sini menekankan peran lidah dan langit-langit bagian tengah dalam menghasilkan beragam bunyi dengan koordinasi yang spesifik.

 

4 dari 4 halaman

Lanjutannya

  1. Salah satu tepi lidah: Di lokasi ini, terdapat penghasilan bunyi untuk huruf dlod (ض). Proses ini menunjukkan kompleksitas pengucapan yang melibatkan bagian tepi lidah dalam pembentukan suara tertentu.
  2. Lidah bagian depan setelah makhraj dlod dengan gusi yang atas: Ini menjadi tempat keluarnya bunyi untuk huruf lam (ل). Proses pengucapan ini melibatkan koordinasi antara lidah bagian depan dengan gusi atas dalam menghasilkan suara tertentu.
  3. Ujung lidah dengan gusi atas agak keluar sedikit dari makhraj lam: Di sinilah terjadi produksi bunyi untuk huruf nun (ن). Proses ini menunjukkan perbedaan posisi ujung lidah dalam membentuk suara yang spesifik.
  4. Ujung lidah agak ke dalam sedikit daripada makhraj nun: Ini menjadi tempat keluarnya bunyi untuk huruf ra’ (ر). Proses ini menekankan perbedaan posisi ujung lidah dalam pembentukan suara yang berbeda.
  5. Ujung lidah dengan pangkal dua buah gigi atas: Tempat keluarnya bunyi untuk huruf dal (د), ta’ (ت), dan tho’ (ط). Proses pengucapan ini melibatkan interaksi antara ujung lidah dengan pangkal dua gigi atas dalam menghasilkan suara yang berbeda.
  6. Ujung lidah dengan rongga antara gigi bawah dan atas: Di sinilah terjadi produksi bunyi untuk huruf shod (ص), sin (س), dan za’ (ز). Proses ini menekankan koordinasi antara ujung lidah dengan rongga antara gigi bawah dan atas dalam menghasilkan bunyi yang berbeda.
  7. Ujung lidah dengan ujung dua buah gigi atas: Lokasi ini menjadi tempat keluarnya bunyi untuk huruf dho’ (ظ), tsa’ (ث), dan dzal (ذ). Proses ini menunjukkan perbedaan posisi ujung lidah dalam membentuk beragam bunyi.
  8. Bagian tengah dari bibir bawah dengan dua buah gigi atas di ujung: Di sinilah terjadi produksi bunyi untuk huruf fa’ (ف). Proses ini menekankan peran bagian tengah dari bibir bawah dengan koordinasi dua gigi atas dalam pembentukan suara.
  9. Kedua bibir bawah dan atas secara bersamaan: Ini menjadi tempat keluarnya bunyi untuk huruf mim (م), wawu (و), dan ba (ب). Proses ini menunjukkan bagaimana koordinasi antara kedua bibir dalam menghasilkan bunyi yang spesifik.
  10. Pangkal hidung: Lokasi ini menjadi tempat keluarnya dengung (ghunnah). Proses ini menunjukkan bagian yang terlibat dalam menghasilkan dengung saat membaca Al-Quran, menambahkan dimensi suara yang khas pada beberapa huruf tertentu.