Sukses

Kode CVV Adalah Terdiri dari 3-4 Digit, Ini Fungsi dan Cara Aman Menggunakannya

Fungsi utama CVV adalah untuk menambah lapisan keamanan dalam transaksi daring.

Liputan6.com, Jakarta - Kode CVV adalah singkatan dari Card Verification Value, merupakan kode keamanan yang terdiri dari tiga atau empat digit yang terletak di kartu kredit atau debit. Fungsi utamanya adalah untuk menambah lapisan keamanan dalam transaksi daring.

CVV dirancang untuk mencegah penipuan dengan memverifikasi keaslian kartu pada saat transaksi online. Biasanya, CVV terletak di bagian belakang kartu untuk Visa, Mastercard, dan JCB, namun American Express memiliki CVV empat digit yang terletak di bagian depan.

Kode ini merupakan rahasia yang harus dijaga dengan baik karena jika terungkap atau jatuh ke tangan yang salah, dapat dimanfaatkan untuk melakukan transaksi tidak sah, mencuri identitas, atau bahkan mengakibatkan kerugian finansial bagi pemilik kartu.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang kode CVV, fungsi, dan cara aman menggunakannya, Selasa (31/10/2023).

2 dari 3 halaman

Terdiri dari Tiga sampai Empat Digit

CVV adalah singkatan dari "Card Verification Value." Ini kombinasi tiga atau empat digit yang terdapat pada kartu kredit atau kartu debit. Tujuan utama dari CVV adalah untuk meningkatkan keamanan transaksi kartu kredit atau debit dan mencegah penipuan.

Menurut laman website resmi BCA, CVV adalah sebuah kode rahasia yang memiliki peran penting dalam menjaga keamanan pengguna kartu kredit ketika mereka melakukan transaksi secara online.

CVV, atau sering disebut juga card security code, umumnya terletak di bagian belakang kartu untuk jenis kartu kredit seperti VISA, Mastercard, dan JCB. Namun, ada pengecualian untuk kartu American Express, yang memiliki nomor CVV berisi empat digit dan terletak di bagian depan kartu.

Keamanan Kedua

Kode CVV dimaksudkan untuk memberikan lapisan perlindungan kedua, melindungi pemegang kartu (nasabah) dari transaksi yang tidak sah. Dalam buku "Complete Guide Singapura Update" (2016) karangan Uki Lukas juga menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan CVV.

Jika kode ini tersebar atau bocor, pemilik kartu bisa mengalami berbagai kerugian, seperti penipuan transaksi. Oleh karena itu, pemilik kartu sebaiknya selalu berhati-hati saat menggunakan CVV untuk bertransaksi, termasuk memastikan bahwa kartu kredit hanya digunakan pada mesin EDC yang dapat dipercaya.

Selain itu, saat bertransaksi online, penting untuk memilih situs web belanja online yang terpercaya. Selalu waspada dan hindari menyimpan CVV di ponsel atau aplikasi tertentu, karena jika gadget hilang, informasi tersebut dapat menjadi sangat rentan.

Alat Autentikasi

CVV juga berfungsi sebagai alat autentikasi yang digunakan oleh pedagang (merchant) untuk memastikan bahwa pemegang kartu adalah orang yang sah dan sah-sah saja menggunakan kartu tersebut. Maka dari itu, nomor CVV dianggap sebagai informasi yang sangat sensitif. Pedagang diwajibkan untuk melindungi dan menghapus nomor CVV setelah pembelian diautorisasi.

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua pedagang daring (online) mengharuskan pembeli untuk memberikan nomor CVV saat bertransaksi. Namun, penting untuk selalu berhati-hati dan memastikan keamanan informasi pribadi dalam setiap transaksi kartu kredit atau debit.

3 dari 3 halaman

Cara Aman Menggunakannya

Ini cara aman menggunakan CVV untuk bertransaksi yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Pilih Situs Web Terpercaya

Saat bertransaksi online, pastikan untuk memilih situs web belanja yang terpercaya. Pastikan situs tersebut memiliki protokol keamanan yang kuat, seperti HTTPS dan logo pengamanan yang terverifikasi. Ini membantu untuk meminimalkan risiko peretasan atau pencurian informasi kartu.

2. Hindari Menyimpan CVV

Hindari menyimpan CVV di ponsel atau aplikasi tertentu karena jika gadget hilang atau tercuri, informasi tersebut bisa dieksploitasi. Simpan CVV secara aman, misalnya, dalam tempat yang tidak terjangkau oleh orang lain.

3. Gunakan Mesin EDC yang Terpercaya

Saat menggunakan kartu kredit di mesin EDC, pastikan mesin tersebut terpercaya dan resmi. Hal ini untuk menghindari pencurian informasi yang disebabkan oleh mesin palsu atau terinfeksi skimmer.

4. Lindungi Data Pribadi

Selalu jaga kerahasiaan informasi pribadi dan nomor kartu kredit Anda. Jangan pernah memberikan informasi pribadi atau nomor kartu kredit kecuali pada platform yang terjamin keamanannya.

5. Periksa Rekening Secara Berkala

Lakukan pengecekan secara berkala terhadap aktivitas rekening kartu kredit Anda. Jika ada transaksi yang mencurigakan atau tidak terotorisasi, segera hubungi penyedia kartu untuk bertindak cepat.

6. Hati-hati dalam Berbagi Informasi

Jangan pernah memberikan informasi CVV kepada pihak yang tidak jelas atau lewat email yang tidak terenkripsi. Pihak-pihak yang sah tidak akan meminta informasi CVV melalui email.

7. Perhatikan Konfirmasi Pembayaran

Pastikan untuk selalu memeriksa transaksi sebelum mengonfirmasi pembayaran. Verifikasi kembali jumlah yang dibayar dan detail transaksi untuk memastikan kebenaran pembayaran yang dilakukan.

Penggunaan CVV harus dilakukan dengan kehati-hatian karena merupakan kode keamanan kartu kredit yang vital; jika terungkap, bisa disalahgunakan untuk pencurian identitas, transaksi tidak sah, dan potensi kerugian keuangan.

CVV yang jatuh ke tangan yang tidak sah dapat digunakan untuk melakukan pembelian online secara ilegal, memvalidasi informasi kartu kredit yang diperoleh secara ilegal, serta memunculkan risiko pencurian data jika disimpan di tempat yang rentan atau terungkap secara tidak sengaja.