Sukses

Dermawan adalah Salah Satu Sikap yang Dicontohkan Rasulullah, Ini Ganjarannya

Dermawan adalah sikap yang tidak tidak hanya memberikan secara fisik tetapi juga memiliki kelapangan hati terhadap milik orang lain.

Liputan6.com, Jakarta Dermawan adalah mencerminkan kemurahan hati, kemudahan berbagi, dan kebaikan hati terhadap sesama. Rasulullah SAW yang merupakan panutan semua umat Muslim dikenal sebagai sosok yang sangat dermawan. Kedermawanannya bahkan akan meningkat ketika memasuki bulan Ramadhan. Sudah sepatutnya umat Muslim mengikuti kedermawanan yang dicontohkan oleh Muhammad SAW.

Dermawan adalah sikap yang tidak tidak hanya memberikan secara fisik tetapi juga memiliki kelapangan hati terhadap milik orang lain. Dermawan pun dijelaskan dalam berbagai ayat Al-Qur'an dan hadits sebagai akhlak mulia yang akan mendapat ganjaran pahala.

Dengan kedermawanan, seseorang dapat mendekatkan diri kepada Allah, mendekatkan diri kepada manusia, dan mencapai kebahagiaan akhirat. Berikut ulasan tentang dermawan adalah sikap yang dicontohkan Rasulullah SAW, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (1/11/2023).

2 dari 3 halaman

Dermawan dalam Islam

Dalam ajaran Islam, dermawan adalah sebuah akhlak atau sifat yang sangat dianjurkan. Karakteristik dermawan mencakup sifat murah hati, yang menggambarkan kemauan untuk memberi dengan tulus dan tanpa berlebihan. Dermawan adalah karakteristik penting bagi seorang Muslim yang bertakwa dan beriman kepada Allah SWT.

Dermawan atau murah hati bukan hanya tindakan lahiriah, tetapi juga mencerminkan kondisi batin dan niat yang baik. Orang yang benar-benar dermawan memberi secara tulus tanpa mengharapkan imbalam kecuali ganjaran dari Allah SWT.

Sifat murah hati memang emerlukan latihan dan pembiasaan. Orang mungkin menghadapi godaan untuk menjadi kikir dan bakhil, yang merupakan sifat-sifat yang terkutuk dan merugikan dalam Islam. Kikir adalah ketamakan dan penolakan untuk berbagi, sedangkan bakhil adalah kekikiran dalam memberi. 

Setan seringkali mendorong sifat-sifat ini dalam diri manusia. Mereka yang merasa bahwa rezeki mereka datang semata-mata dari usaha mereka sendiri lupa akan campur tangan Allah dalam memberi rezeki. Oleh karena itu, orang yang lupa akan kehadiran Allah cenderung memiliki sifat kikir dan bakhil dalam diri mereka.

Dalam Islam, kedermawanan dan murah hati dipandang sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, mendukung sesama manusia, dan mencapai kebaikan akhirat. Sifat-sifat ini juga mengingatkan kita untuk selalu bersyukur kepada Allah atas segala rezeki yang kita terima.

Dalam sebiat riwayat hadits dijelaskan,

السَّخِيُّ قَرِيْبٌ مِنَ اللهِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّاسِ، قَرِيْبٌ مِنَ الْجَنَّةِ بَعِيْدٌ مِنَ النَّارِ، وَالْبَخِيْلُ بَعِيْدٌ مِنَ اللهِ، بَعِيْدٌ مِنَ النَّاسِ، بَعِيْدٌ مِنَ الْجَنَّةِ، قَرِيْبٌ مِنَ النَّارِ، وَالْجَاهِلُ السَّخِيُّ أَحَبُّ إِلَى اللهِ مِنْ عَابِدٍ بِخَيْلٍ. – رواه الترمذى

Artinya: Orang yang dermawan dekat dengan Allah, dekat dengan manusia, dekat dengan surga, dan jauh dari neraka. Sedangkan orang yang kikir jauh dari Allah, jauh dari manusia, jauh dari surga dan dekat dengan neraka. Orang jahil yang dermawan lebih disukai Allah daripada ahli ibadah yang kikir. (HR. Tirmidzi).

Tidak ada tuntunya baku bagai mana menjadi seorang yang dermawan. Inti dari sikap ini adalah sara ikhlas saat berbagai sesuatu pada orang lain. Namun dalam surah Al- Baqarah ayat 271, jelaskan bahwa melakukan sedekah secara sembunyi-sembunyi memiliki nilai lebih.

إِن تُبۡدُواْ ٱلصَّدَقَـٰتِ فَنِعِمَّا هِىَ‌ۖ وَإِن تُخۡفُوهَا وَتُؤۡتُوهَا ٱلۡفُقَرَآءَ فَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۚ وَيُكَفِّرُ عَنڪُم مِّن سَيِّـَٔاتِڪُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ بِمَا تَعۡمَلُونَ خَبِيرٌ۬

Artinya: Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Baqarah: 271)

3 dari 3 halaman

Ganjaran Bagi Orang yang Dermawan

Sebagai amalan yang dianjurkan dalam ajaran Islam, sikap dermawan tentunya akan mendatangkan kebaikan bagi yang mengamalkannya. Berikut adalah ganjaran bagi orang yang dermawan

1. Pahala yang Besar

Seseorang yang memberi sedekah dengan niat mencari keridhaan Allah akan diberi pahala yang besar. Seperti yang dijelaksn dalam surat An-Nisa ayat 114.

ا خَيۡرَ فِى ڪَثِيرٍ۬ مِّن نَّجۡوَٮٰهُمۡ إِلَّا مَنۡ أَمَرَ بِصَدَقَةٍ أَوۡ مَعۡرُوفٍ أَوۡ إِصۡلَـٰحِۭ بَيۡنَ ٱلنَّاسِ‌ۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٲلِكَ ٱبۡتِغَآءَ مَرۡضَاتِ ٱللَّهِ فَسَوۡفَ نُؤۡتِيهِ أَجۡرًا عَظِيمً۬ا

Artinya: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau berbuat makruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. (QS. An-Nisaa: 114).

2. Kehidupan Bebas dari Kekhawatiran dan Kesedihan

Orang-orang yang menggunakan hartanya pada jalan yang diridhoi Allah dengan tulus, termasuk bersedekah, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan, akan mendapatkan pahala. Mereka juga dijanjikan tidak akan merasa khawatir atau sedih, seperti yang dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 274 berikut.

ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمۡوَٲلَهُم بِٱلَّيۡلِ وَٱلنَّهَارِ سِرًّ۬ا وَعَلَانِيَةً۬ فَلَهُمۡ أَجۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّهِمۡ وَلَا خَوۡفٌ عَلَيۡهِمۡ وَلَا هُمۡ يَحۡزَنُونَ

Artinya: Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati. (QS. al-Baqarah: 274).

3. Nikmat yang Melimpah

Seseorang yang dermawan dan murah hati akan mendapatkan banyak nikmat dari Allah. Seperti yang dijelaksan dalam hadits berikut.

“Sesungguhnya Allah mempunyai kaum-kaum yang Dia khususkan mendapat banyak nikmat untuk kemanfaatan hamba-hamba Allah; Dia menetapkan nikmat-nikmat tersebut kepada mereka selagi mereka mendermakannya. Apabila mereka tidak mau mendermakannya, maka Dia mencabutnya dari tangan mereka lalu dipindahkannya kepada selain mereka” (HR. Ibnu Abud Dunya melalui Ibnu Umar r.a.).

4. Kebaikan untuk Orang Tua yang Telah Meninggal Dunia

Dalam Islam, bersedekah atau melakukan amal kebaikan juga dapat memberikan manfaat pada orang tua yang sudah meninggal. Dalam salah satu riwayat hadis diceritakan, 

أَنَّ رَجُلًا أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنَّ أُمِّي افْتُلِتَتْ نَفْسُهَا وَلَمْ تُوصِ وَإِنِّي أَظُنُّهَا لَوْ تَكَلَّمَتْ لَتَصَدَّقَتْ فَلَهَا أَجْرٌ إِنْ تَصَدَّقْتُ عَنْهَا وَلِيَ أَجْرٌ قَالَ نَعَمْ

Artinya: Seorang laki-laki berkata kepada Nabi Muhammad SAW: ‘sesungguhnya ibuku meninggal dunia secara mendadak. Saya menduga, jika ia bisa bicara, ia akan bersedekah. Apakah ia bisa mendapatkan pahala jika saya bersedekah untuknya?’ Beliau menjawab: ‘Ya’ (HR. Bukhari).

Dalam riwayat hadits lain Ibnu Abbas juga mengatakan hal yang sama. 

Ibnu Abbas memberitakan kepada kami bahwa Sa’ad bin Ubadah r.a. sedang tidak ada di tempat ketika ibunya meninggal. Ia berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya ibuku wafat, sedang saya tidak di sana. Apakah sesuatu berguna untuknya, jika kusedekahkan untuknya?” Beliau menjawab: “Ya”. Ia berkata: “sesungguhnya saya persaksikan kepadamu bahwa kebunku al–Mikhraf menjadi sedekah untuk ibuku” (HR. Bukhari).

5. Melindungi Diri dari Siksa Api Neraka

Rasulullah SAW telah menekankan pentingnya bersedekah sebagai tindakan yang dapat melindungi diri dari siksa api neraka. Bahkan sedekah sekecil sebutir kurma, hal ini menunjukkan bahwa kedermawanan memiliki keutamaan yang luar biasa dalam Islam dan dapat menghindarkan seseorang dari konsekuensi buruk di akhirat.

سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ

Artinya: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “jagalah dirimu dari api neraka walaupun dengan (bersedekah) sebutir kurma” (HR. Muttafaq ‘Alaih).