Liputan6.com, Jakarta - Karya seni rupa dua dimensi adalah bentuk seni yang hadir dalam dua dimensi, yaitu panjang dan lebar, tanpa dimensi ketiga seperti kedalaman atau ruang. Dalam seni rupa dua dimensi, seniman mengungkapkan kreativitas mereka melalui elemen-elemen visual seperti titik, garis, bentuk, warna, dan tekstur pada permukaan datar seperti kanvas, kertas, atau layar komputer.
Baca Juga
Advertisement
Keunikan karya seni dua dimensi adalah kemampuannya untuk menciptakan ilusi visual, mengkomunikasikan ide, emosi, dan pesan tanpa perlu merepresentasikan objek nyata dengan ketelitian detail. Contoh karya dua dimensi adalah berupa lukisan, ilustrasi, poster, dan berbagai bentuk seni cetak.
Unsur-unsur seperti komposisi, kontras warna, keseimbangan, dan ritme menjadi kunci penting dalam menciptakan karya seni rupa dua dimensi yang menarik. Seniman dapat memilih untuk menjelajahi berbagai gaya dan pendekatan, mulai dari seni abstrak yang tidak merepresentasikan objek nyata hingga seni representasional yang menggambarkan subjek atau objek dari dunia nyata.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang dua dimensi, contoh karyanya, serta unsur-unsur pembentuknya, Rabu (1/11/2023).
Terdiri dari Panjang dan Lebar
Karya seni dua dimensi adalah karya seni yang diciptakan di atas permukaan yang hanya memiliki dua dimensi, yaitu panjang dan lebar. Karya seni ini umumnya diwujudkan di media datar seperti kertas, kanvas, dinding, atau layar komputer. Lukisan, ilustrasi, gambar, dan sebagian besar seni cetak merupakan contoh dari karya seni dua dimensi.
Dalam buku berjudul Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas 10 (2021) yang disusun oleh Jelly Eko Purnomo, S. Pd dan Zefri Yandra, S. Pd, nama lain dari seni rupa dua dimensi adalah seni rupa dwimatra. Istilah ini mengandung arti di mana "dwi" berarti dua dan "matra" merujuk pada dimensi. Demikian, seni rupa dwimatra secara khusus merujuk pada karya seni yang memanifestasikan dirinya dalam dua dimensi, memperlihatkan keterbatasan dimensi panjang dan lebar, tanpa memperhitungkan dimensi ketiga, yakni kedalaman atau ruang.
Seni dua dimensi adalah diciptakan menggunakan berbagai teknik dan media, termasuk pensil, cat air, cat minyak, pastel, tinta, cetakan, dan bahkan digital. Dalam karya seni ini, penggunaan warna, komposisi, garis, tekstur, dan nilai-nilai artistik lainnya diaplikasikan untuk menciptakan kedalaman, perspektif, dan keindahan visual.
Seiring perkembangan teknologi, seni dua dimensi juga telah berkembang ke arah digital dengan penggunaan perangkat lunak khusus untuk menghasilkan karya seni yang kreatif dan beragam. Dalam seni digital, seniman dapat menggunakan berbagai perangkat lunak untuk membuat ilustrasi, desain grafis, dan karya seni lainnya tanpa harus menggunakan media fisik seperti kanvas atau kertas.
Karya seni dua dimensi adalah medium yang luas dan fleksibel yang memungkinkan seniman untuk mengekspresikan ide, emosi, atau cerita melalui penggunaan elemen-elemen visual dalam kerangka dua dimensi. Dua dimensi sangat berbeda dengan tiga dimensi. Karya seni tiga dimensi menggabungkan dimensi tambahan (tinggi).
Advertisement
Wujud Karya Seni Dua Dimensi
Karya seni rupa dua dimensi menawarkan ruang yang luas untuk berbagai macam ekspresi artistik. Salah satu hal yang menarik tentang jenis seni ini adalah objek yang dihadirkan dalam karya seni rupa dua dimensi bisa sangat beragam dalam hal representasi. Objek-objek ini dapat dibentuk dalam dua kategori utama, yakni abstrak dan representasional (menyerupai kenyataan).
1. Abstrak
Pertama, ini seni abstrak. Seni abstrak adalah bentuk seni yang cenderung tidak merepresentasikan objek nyata atau benda-benda yang dapat diidentifikasi dalam dunia nyata. Sebaliknya, seni abstrak sering kali menggambarkan ide, perasaan, atau konsep yang bersifat non-representasional.
Seniman abstrak menciptakan karya seni dengan bentuk, warna, garis, dan pola yang mungkin tidak memiliki makna langsung atau gambaran objek yang nyata. Sebaliknya, mereka berfokus pada keindahan visual, perasaan, dan ekspresi yang disampaikan melalui elemen-elemen tersebut.
2. Representasional
Kedua, seni dua dimensi juga dapat mengambil bentuk representasional, yang berarti objek dalam karya tersebut menyerupai atau merepresentasikan objek-objek atau subjek-subjek nyata dalam dunia sekitar. Seni rupa representasional ini sering kali mencoba menggambarkan dunia dengan cara yang mengenali dan memahami apa yang ada di sekitar.
Seniman yang menciptakan karya seni rupa dua dimensi yang representasional, bisa menghadirkan gambaran figuratif seperti manusia, alam, benda-benda, atau subjek-subjek nyata lainnya dalam karya mereka.
Unsur Seni Rupa Dua Dimensi
Dalam buku berjudul Modul Pembelajaran SMA Seni Budaya Kelas XI (2020) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada delapan unsur karya seni rupa dua dimensi yang perlu diketahui, di antaranya:
1. Titik
Titik, sebagai unsur dasar dalam seni rupa dua dimensi, memiliki peran penting dalam proses pembentukan unsur-unsur lainnya. Sebagai elemen terkecil, titik-titik ini menjadi fondasi bagi pembentukan garis, bentuk, dan bahkan bidang. Sebagai contoh, dalam karya seni penuh titik-titik, seperti pada teknik pointillisme yang digunakan oleh Georges Seurat dalam lukisannya yang terkenal, "A Sunday Afternoon on the Island of La Grande Jatte".
2. Garis
Garis, sebagai perpanjangan dari titik, memiliki dimensi panjang dan beragam bentuk. Dari garis-garis ini, seniman mampu menyampaikan berbagai ekspresi, perasaan, dan subjek dalam karya seni mereka. Sebagai contoh, garis dalam lukisan kubisme karya Pablo Picasso, seperti "Guernica", menggambarkan bentuk-bentuk yang kompleks dan ekspresif.
3. Bidang
Bidang, sebagai hasil dari perpaduan berbagai garis, membentuk permukaan datar dalam karya seni dua dimensi. Bidang ini dapat berasal dari perpaduan garis-garis yang menghasilkan berbagai bentuk geometris, seperti segitiga, persegi, atau persegi panjang. Sebagai contoh, lukisan-lukisan suprematis oleh Kazimir Malevich yang menampilkan bidang-bidang geometris yang sederhana dan berwarna tegas.
4. Bentuk
Bentuk, sebagai hasil dari perpaduan unsur-unsur bidang, dapat bersifat plastis (mempresentasikan objek nyata) atau bangun (dalam bentuk geometris). Contohnya adalah dalam karya seni abstrak, seperti lukisan-lukisan Wassily Kandinsky, yang menggunakan bentuk-bentuk geometris dan abstrak untuk menyampaikan ekspresi non-representasional.
Advertisement
5. Warna
Warna dalam seni rupa dua dimensi memiliki peran penting dalam memberikan kehidupan visual pada karya seni. Warna-warna ini bisa berasal dari tiga warna primer: merah, kuning, dan biru, yang menurut teori warna Brewster membentuk semua warna lain. Contoh penerapannya adalah dalam lukisan-lukisan Vincent van Gogh yang menghadirkan warna-warna yang kuat dan ekspresif.
6. Tekstur
Tekstur dalam seni rupa dua dimensi mengacu pada sifat-sifat permukaan yang bisa halus, kasar, atau berbagai jenis lainnya. Penggunaan tekstur ini memberikan dimensi taktil dan visual pada karya seni. Sebagai contoh, dalam teknik lukisan cat minyak, seperti karya-karya Rembrandt, seniman sering menggunakan tekstur untuk memberikan dimensi visual pada lukisannya.
7. Gelap Terang
Kontras gelap terang dalam karya seni rupa dua dimensi membantu dalam menciptakan kedalaman dan dimensi tiga. Ini memungkinkan pemisahan yang jelas antara sisi gelap dan sisi terang suatu objek yang dilukis. Sebagai contoh, lukisan klasik "Mona Lisa" karya Leonardo da Vinci mengandung permainan gelap terang yang memberikan dimensi pada wajahnya.
8. Ruang
Ruang dalam karya seni dua dimensi memperlihatkan kedalaman yang bersifat semu, yang diperoleh dari kesan visual penggambaran yang datar. Sebagai contoh, perspektif linier yang digunakan dalam lukisan Renaissance, seperti karya-karya Raphael, memberikan ilusi ruang yang mendalam dalam kanvas yang sebetulnya datar.
Unsur Non-Fisik Dua Dimensi
Dalam buku berjudul Siswa Seni Budaya SMA/MA Kelas X (2021) yang diterbitkan Gramedia Widiasarana Indonesia, ini unsur non-fisik seni rupa dua dimensi yang dimaksudkan:
1. Kesatuan (Unity)
Kesatuan dalam karya seni rupa dua dimensi mengacu pada keterpaduan elemen-elemen yang berbeda, baik fisik maupun nonfisik, dalam sebuah karya. Ini melibatkan koherensi visual yang memungkinkan semua elemen tersebut berinteraksi secara harmonis.
Sebuah contoh yang jelas adalah lukisan "Starry Night" karya Vincent van Gogh. Meskipun terdiri dari beragam elemen yang berbeda, seperti bintang-bintang, desa, dan pohon, kesatuan tercipta melalui warna, bentuk, dan gerak yang membentuk satu keseluruhan yang kohesif.
2. Keseimbangan (Balance)
Keseimbangan mengacu pada penyusunan unsur-unsur yang berbeda atau bahkan berlawanan dalam sebuah karya seni dua dimensi. Meskipun berbeda, unsur-unsur ini saling menyeimbangkan satu sama lain, menciptakan harmoni visual.
Sebagai contoh, lukisan "The Creation of Adam" karya Michelangelo di langit-langit Kapel Sistine menunjukkan keseimbangan yang dramatis antara dua sosok utama, Adam dan Tuhan, dalam sebuah ruang yang besar. Meskipun elemen-elemen ini besar dan kompleks, mereka saling menyeimbangkan dan menciptakan kesatuan visual yang mengesankan.
3. Irama (Rhythm)
Irama dalam karya seni rupa dua dimensi adalah kesan gerak visual yang dihasilkan dari perpaduan unsur-unsur seni dalam sebuah komposisi.
Sebagai contoh, lukisan "Broadway Boogie Woogie" karya Piet Mondrian menampilkan irama yang dinamis melalui penggunaan garis-garis dan blok-blok warna prima. Pola-pola ini menimbulkan kesan gerak dan ritme yang dinamis, menggambarkan irama yang berbeda dari kesan gerak dan ritme yang terjadi di sebuah kota atau wilayah perkotaan yang sibuk.
Advertisement