Liputan6.com, Jakarta Jantung merupakan salah satu organ vital yang kinerjanya dapat mempengaruhi kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Apabila terjadi gangguan pada jantung, dokter melakukan serangkaian tes untuk melakukan diagnosis, salah satunya dengan prosedur EKG. EKG adalah pemeriksaan yang bertujuan untuk merekam aktivitas listrik di jantung.
Baca Juga
Advertisement
EKG adalah tes yang dapat mendeteksi impuls listrik yang terjadi dalam jantung. Impuls listrik ini kemudian diterjemahkan menjadi grafik atau kurva yang ditampilkan pada layar pemantau. EKG menjadi prosedur penting dalam dunia medis untuk pemantauan kesehatan jantung, diagnosis, perencanaan pengobatan, dan penilaian efek obat-obatan atau prosedur medis pada jantung pasien.
Alat yang digunakan pada prosedur ini adalah elektrokardiograf. Berikut ulasan tentang EKG adalah prosedur rekam jantung yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/11/2023).
Mengenal Elektrokardiogram
Elektrokardiogram atau EKG adalah pemeriksaan medis yang digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung. Tujuan utama EKG adalah untuk memeriksa kondisi jantung seseorang, mengevaluasi fungsi jantung, serta menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung.
Pada pemeriksaan EKG, dokter menggunakan sebuah alat khusus yang disebut elektrokardiograf, yang merupakan mesin pendeteksi impuls listrik jantung. Alat ini terhubung dengan elektroda-elektroda yang ditempatkan pada kulit pasien di beberapa lokasi tertentu, seperti dada, lengan, dan kaki. Elektroda ini berfungsi untuk mendeteksi sinyal listrik yang dihasilkan oleh jantung ketika berkontraksi.
Impuls atau aktivitas listrik jantung yang terdeteksi oleh elektrokardiograf akan ditampilkan dalam bentuk grafik yang biasanya muncul di layar monitor. Dokter akan mengamati grafik ini untuk mengevaluasi aktivitas listrik jantung pasien. Grafik ini mencerminkan berbagai fase kontraksi jantung, seperti depolarisasi atrium dan ventrikel, serta repolarisasi jantung.
Selain tampilan grafis di layar monitor, hasil EKG juga dapat dicetak dalam bentuk grafik pada kertas. Hasil cetakan ini sering dilampirkan dalam rekam medis pasien sebagai referensi dokumen medis.
EKG adalah alat diagnostik penting dalam dunia medis dan digunakan untuk membantu mengidentifikasi berbagai masalah jantung, seperti aritmia (gangguan irama jantung), iskemia (kurangnya pasokan darah ke jantung), gangguan aliran listrik jantung, serta untuk memantau respons terhadap pengobatan jantung.Â
Dokter umumnya akan merujuk pasien untuk menjalani tes EKG jika pasien mengalami gejala-gejala yang berkaitan dengan masalah jantung, seperti kelelahan, kesulitan bernapas, nyeri dada, atau detak jantung yang tidak normal. Tes EKG adalah alat penting dalam bidang kedokteran untuk memantau kesehatan jantung dan mengidentifikasi masalah potensial pada organ vital ini.
Advertisement
Kondisi yang Membutuhkan Pemeriksaan Elektogram
Berikut adalah beberapa kondisi yang umumnya disarankan untuk menjalankan tes elektogram.
1. Serangan Jantung
KG digunakan untuk mendeteksi tanda-tanda dan perubahan yang terjadi pada jantung selama atau setelah serangan jantung. Ini membantu dokter dalam diagnosis dan perawatan lebih lanjut.
2. Kelainan Otot Jantung (Kardiomiopati)
EKG digunakan untuk memeriksa aktivitas listrik jantung dan mengidentifikasi masalah pada otot jantung, seperti kardiomiopati, yang dapat mempengaruhi fungsi jantung.
3. Gangguan Irama Jantung
EKG berguna dalam memeriksa irama jantung pasien dan dapat mendeteksi gangguan irama jantung seperti fibrilasi atrium, bradikardia, atau takikardia.
4. Penyakit Jantung Koroner
EKG dapat membantu dalam diagnosis penyakit jantung koroner (PJK) dengan melihat tanda-tanda iskemia atau kurangnya pasokan darah ke jantung.
5. Gangguan Elektrolit
Ketidakseimbangan elektrolit dalam tubuh dapat memengaruhi aktivitas listrik jantung. EKG dapat membantu mengidentifikasi gangguan elektrolit seperti kadar kalium yang rendah.
6. Keracunan Obat-obatan
Jika ada kecurigaan keracunan obat-obatan yang memengaruhi jantung, EKG dapat membantu memantau dampaknya pada aktivitas jantung.
7. Evaluasi Kesehatan Jantung Sebelum dan Setelah Operasi
Sebelum menjalani operasi, EKG dapat digunakan untuk memeriksa kesehatan jantung pasien dan menilai risiko komplikasi selama operasi. Setelah operasi, EKG digunakan untuk memantau perubahan pada jantung sebagai respons terhadap prosedur operasi.
8. Evaluasi Efektivitas Pengobatan
Dokter dapat menggunakan EKG untuk menilai efektivitas pengobatan penyakit jantung, termasuk pemantauan perubahan dalam irama dan fungsi jantung pasien setelah penggunaan alat pacu jantung atau obat-obatan.
Kontraindikasi Elektrokardiogram
Umumnya tidak ditemukan kontraindikasi dalam prosedur elektrokardiogram. EKG adalah prosedur yang aman dan tidak memiliki batasan khusus. EKG dapat dijalani oleh siapa saja pada semua kelompok usia tanpa adanya kontraindikasi yang umumnya terkait dengan prosedur medis lainnya. EKG adalah pemeriksaan yang cepat, tidak menyakitkan, dan tidak memiliki efek samping yang signifikan, sehingga dapat digunakan secara luas untuk mendiagnosis dan memantau kondisi jantung pasien.
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Tes Elektogram
Sebelum menjalani tes EKG, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, berikut diantaranya.
1. Beri Tahu Dokter tentang Alat Pacu Jantung
Pasien yang memiliki alat pacu jantung (pacemaker) atau alat bantu jantung lainnya, perlu memberi tahu dokter sebelum menjalani EKG. Informasi ini diperlukan karena adanya alat pacu jantung dapat memengaruhi hasil EKG dan pengaturan tertentu mungkin diperlukan untuk prosedur ini.
2. Beri Tahu Dokter tentang Obat-obatan dan Suplemen
Dokter perlu mengetahui semua obat-obatan, baik resep maupun non-resep, yang dikonsumsi pasien. Hal ini termasuk suplemen herbal atau suplemen lainnya. Beberapa obat atau suplemen dapat memengaruhi aktivitas jantung atau memengaruhi hasil EKG. Dokter dapat mempertimbangkan informasi ini dalam penafsiran hasil EKG.
3. Hindari Penggunaan Losion, Minyak, atau Bedak
Sebelum EKG, hindari mengoleskan losion, minyak, atau bedak pada tubuh, terutama di daerah dada. Hal ini karena substansi tersebut dapat menghalangi elektroda (elektrokonduktan) yang menempel pada kulit dari mendeteksi sinyal listrik dengan baik. Hasil EKG yang akurat memerlukan kontak yang baik antara elektroda dan kulit.
4. Hindari Minuman Berkafein dan Olahraga
Sebaiknya hindari minum minuman berkafein seperti kopi atau minuman berenergi sebelum EKG, karena kafein dapat memengaruhi detak jantung. Selain itu, hindari berolahraga atau aktivitas fisik yang intens sebelum EKG, karena aktivitas fisik dapat memengaruhi hasil EKG dan menghasilkan data yang tidak akurat. Sebaiknya beristirahat sejenak sebelum menjalani tes.
5. Ganti Pakaian
Sebelum EKG, pasien akan diminta untuk mengganti pakaian dengan baju khusus yang disediakan oleh rumah sakit atau fasilitas medis. Hal ini biasanya melibatkan melepas pakaian atas dan mengenakan baju khusus yang memungkinkan akses yang lebih baik ke daerah dada.
6. Cukur Rambut Halus
Jika pasien memiliki rambut halus di area dada, dokter atau perawat mungkin akan mencukurnya. Ini dilakukan untuk memastikan elektroda dapat menempel dengan baik pada kulit dan mendeteksi sinyal listrik jantung dengan akurat.
Advertisement
Prosedur Tes Elektogram
1. Persiapan Pasien
Pasien akan diminta untuk mengganti semua pakaian dengan jubah medis. Hal ini dilakukan untuk memungkinkan akses yang baik ke daerah dada. Pasien juga akan diminta untuk melepaskan perhiasan atau benda apa pun di tubuh yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan. Ini termasuk gelang, kalung, atau benda logam lainnya. Kemudian pasien akan diminta untuk berbaring di tempat tidur atau meja pemeriksaan dalam posisi terlentang.
2. Pemasangan Elektroda
Dokter atau perawat akan menempelkan 12 elektroda ke tubuh pasien. Elektroda ini biasanya ditempatkan di dada, lengan, dan tungkai. Elektroda digunakan untuk mendeteksi sinyal listrik jantung dari berbagai sudut.
3. Perekaman Aktivitas Jantung
Setelah elektroda ditempatkan, mesin EKG akan diaktifkan. Mesin ini akan merekam aktivitas listrik jantung pasien selama beberapa detik atau menit. Hasil dari perekaman ini akan ditampilkan dalam bentuk grafik gelombang listrik di monitor. Gelombang-gelombang ini mencerminkan berbagai fase kontraksi jantung. Selama pemeriksaan EKG berlangsung, pasien akan diminta untuk tetap diam dan tidak bergerak, karena gerakan bisa memengaruhi hasil tes.
4. Analisis oleh Dokter
Dokter akan menganalisis grafik yang dihasilkan oleh mesin EKG. Mereka akan memeriksa apakah ada tanda-tanda gangguan irama jantung, perubahan iskemia, atau masalah lain pada jantung.
Setelah pemeriksaan EKG selesai, pasien biasanya dapat melakukan aktivitas seperti biasa, kecuali bila dokter memberikan instruksi khusus untuk membatasi aktivitas. Dokter dapat memberikan hasil EKG pada hari itu juga atau menjadwalkannya di lain hari, tergantung pada kebijakan rumah sakit atau fasilitas medis.
Informasi yang Didapatkan dari EKG
- Pemeriksaan EKG memberikan berbagai informasi penting tentang kesehatan jantung pasien, berikut diantaranya.
- Irama jantung (apakah teratur atau tidak, mengindikasikan aritmia).
- Denyut jantung (apakah normal, terlalu lambat, atau terlalu cepat, mengindikasikan bradikardia atau takikardia).
- Suplai darah dan oksigen ke jantung (menunjukkan apakah ada iskemia atau kurangnya pasokan darah ke jantung).
- Kondisi jantung (apakah masih sehat atau ada tanda-tanda kerusakan, seperti akibat serangan jantung).
- Struktur jantung (apakah normal atau mengalami perubahan, misalnya, akibat pembesaran pada bilik jantung).