Sukses

Sejarah Masjid Al-Aqsa dari Awal Berdiri Beserta Bagian-bagiannya

Sejarah Masjid Al-Aqsa perlu diketahui sejak awal pendiriannya.

Liputan6.com, Jakarta Sejarah Masjid Al-Aqsa perlu dipahami oleh umat Islam. Pasalnya, Masjid Al-Aqsa merupakan tempat suci umat Islam yang namanya terekam dalam Al-Qur’an dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, Masjid Al-Aqsa merupakan kiblat pertama umat Islam. Seperti diketahui, sekarang ini muslim menghadap kiblat berupa Ka’bah saat beribadah. Namun, Masjid Al-Aqsa terlebih dahulu dijadikan kiblat pertama bagi umat Nabi Muhammad SAW.

Sejarah Masjid Al-Aqsa perlu diketahui sejak awal pendiriannya. Sebagai tempat yang bersejarah dan penting bagi umat Islam, kamu tentu perlu memahami fakta-fakta sejarah terkait dengan Masjid Al-Aqsa atau Masjidil Aqsa ini.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/11/2023) tentang sejarah masjid Al-Aqsa.

2 dari 5 halaman

Sejarah Masjid Al-Aqsa

Terkait awal didirikannya, sejarah Masjid Al-Aqsa terdapat beberapa pendapat. Ada pendapat yang mengatakan bahwa sejarah Masjid Al-Aqsa ini dibangun oleh khalifah kedua yakni Umar bin Khattab setelah beliau sampai di Yerussalem (Palestina). Sementara itu, beberapa ulama meyakini bahwa Masjidil Aqsa dibangun pertama kali oleh malaikat atas izin Allah SWT. Ini merupakan pendapat Ibnu Katsir, At-Thabari dan Al Qurtubi.

Sebagian ulama lain memiliki pendapat yang berbeda dari pendapat-pendapat di atas terkait sejarah Masjid Al-Aqsa. Mereka meyakini bahwa yang pertama kali membangun Masjid Al-Aqsa adalah Nabi Adam AS dan diterukan oleh Nabi Ibrahim AS. Pasca Nabi Ibrahim, pembangunan Masjid Al-Aqsa ini diteruskan oleh Nabi Sulaiman AS yang membangun masjid ini menjadi bangunan yang besar, kuat, dan indah.

Sejarah Masjid Al Aqsa tentunya sangat berkaitan dengan perjuangan Nabi Muhammad SAW. Bukan hanya sekadar masjid, sejarah Masjid Al-Aqsa adalah tempat di mana Nabi Muhammad SAW bermalam sebelum berangkat ke langit ke tujuh dalam perjalanan Isra’ Mi’raj. Jadi, sejarah Masjid Al-Aqsa sering kali dikaitkan dengan peringatan Isra’ Mi’raj. Peristiwa Isra’ Mi’raj sangat penting bagi umat Islam, karena perintah salat lima kali dalam sehari berawal dari peristiwa ini.

Masjid Al-Aqsa menjadi tempat suci umat Islam yang namanya terekam dalam Al-Qur’an dalam peristiwa Isra’ dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Hal ini tercantum dalam surat Al-Isra ayat 1, yang artinya:

“Maha Suci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Al-Isra : 1)

3 dari 5 halaman

Fakta Sejarah Masjid Al-Aqsa

Masjid Al Aqsa menyimpan sejarah dunia yang mengejutkan. Sebelum berdiri semegah sekarang ini, masjid ini pernah dijadikan tempat pembuangan. Hal ini terjadi saat Kerajaan Romawi menguasai wilayah Yerusalem.

Pada masa para Yahudi tidak boleh memasuki kota, orang-orang Roma menjadikan area masjid ini sebagai tempat pembuangan sampah. Untungnya, Umar bin Khatab, sahabat Rasulullah SAW, berhasil menduduki Yerusalem di mana beliau membersihkan sampah-sampah itu dan mengundang 70 keluarga untuk kembali ke kota.

Masjid Al-Aqsa terletak di kota Yerusalem yang merupakan kota penting bagi berbagai agama, di antaranya Islam, Kristen, dan Yahudi. Berada di Tanah Suci Yerusalem, Masjid Al-Aqsa sempat diperebutkan oleh ketiga umat tersebut. Beberapa kali masjid ini hancur akibat peperangan. Selain itu, Masjid Al-Aqsa juga pernah hancur karena gempa bumi pada abad ke-7 yang menyebabkan kerusakan parah.

Banyak orang yang salah kaprah tentang Masjid Al-Aqsa. Tempat ini sering dikelirukan dengan Jami' Al-Aqsha atau Masjid Al-Qibli. Jami' Al-Aqsha adalah masjid berkubah biru yang menjadi bagian dari kompleks Masjidilaqsa sebelah selatan, sedangkan Masjidilaqsa sendiri adalah nama dari kompleks tersebut, yang di dalamnya tidak hanya terdiri dari Jami' Al-Aqsha (bangunan berkubah biru) itu sendiri, tetapi juga Kubah Shakhrah (bangunan berkubah emas) dan berbagai situs lainnya. Masjid ini adalah sebuah kompleks yang di dalamnya terdapat empat bangunan. Empat bangunan itu adalah Kubah Batu (Dome of Rock), Masjid Al-Qibli, dan Masjid Buraq, dan Masjid Marwani.

4 dari 5 halaman

Bagian-Bagian Masjid Al-Aqsa

Luas keseluruhan kompleks Masjidilaqsa adalah sekitar 144.000 meter persegi dan dapat menampung 400.000 jemaah. Beberapa bangunan yang terdapat dalam Masjidilaqsa adalah:

1. Masjid Al-Qibli atau Jami' Al-Aqsha

Masjid Al-Qibli atau Jami' Al-Aqsha adalah tempat salat yang berada di Masjidilaqsa bagian selatan. Ciri khas dari bangunan ini adalah kubah biru keabu-abuannya. Luas bangunan ini sekitar 35.000 meter persegi dan dapat menampung sekitar 5.000 jemaah.

2. Kubah Shakhrah

Kubah Shakhrah atau Kubah Batu adalah bangunan berbentuk persegi delapan berkubah emas yang berdiri di Masjidilaqsa bagian tengah. Bangunan ini diperkirakan dibangun pada masa Khalifah Bani Umayah Abdul Malik dan putranya, Al-Walid I. 

Bangunan ini menaungi sebuah batu (shakhrah) yang dalam kepercayaan umat Yahudi disebut Even ha-Shtiyya atau Batu Fondasi dan menjadi tempat paling suci dalam kepercayaan Yahudi. Umat Yahudi di seluruh dunia berdoa menghadap ke arah batu ini. Sementara itu, menurut pendapat beberapa ulama, batu ini juga yang merupakan titik Nabi Muhammad berpijak menuju ke langit saat peristiwa Isra’ Mi’raj.

3. Musala Al-Marwani

Musala Al-Marwani adalah ruang bawah tanah seluas 500 meter persegi yang digunakan sebagai tempat salat. Letaknya berada di Masjidilaqsa bagian tenggara. Tempat ini mulai digunakan sebagai tempat salat pada Desember 1996 dengan menambahkan penerangan dan ubin. Musala Al-Marwani menjadi tempat salat terluas di Masjidilaqsa, bahkan melebihi Jami' Al-Aqsha sendiri, dengan daya tampung mencapai 10.000 jemaah.

4. Kubah Kenaikan (Mikraj)

Kubah Mikraj adalah kubah mandiri yang berdiri di sebelah utara Kubah Shakhrah. Bangunan ini didirikan oleh Tentara Salib sebagai bagian dari Templum Domini, sangat mungkin digunakan untuk tempat pembaptisan.

5. Kubah Silsilah

Kubah Silsilah atau Kubah Rantai adalah kubah mandiri yang berdiri di sebelah timur Kubah Shakhrah. Kubah ini didirikan pada tahun 691 oleh Khalifah Umayah, Abdul Malik.

 

5 dari 5 halaman

6. Kubah Nabi

Kubah Nabi atau Kubah Jibril adalah kubah mandiri yang berada di Masjidilaqsa sebelah utara dan lebih digunakan sebagai monumen simbolis daripada bangunan keagamaan. Sebagian menyatakan bahwa Kubah Nabi adalah tempat Nabi Muhammad berdiri mengimami para Nabi dalam salat jamaah pada peristiwa Isra Mikraj.

7. Al-Mawazin

Al-Mawazin adalah delapan gerbang yang berdiri mandiri yang berdiri mengelilingi Kubah Batu. Setiap gerbang terdiri dari dua sampai empat lengkungan.

8. Museum Islam

Museum Islam ini berdiri di dekat Jami' Al-Aqsha. Tempat ini menjadi ruang pertemuan untuk Madrasah Fakhruddin Muhammad, madrasah yang didirikan pada masa Al-Mansur Qalawun, Sultan Mamluk Mesir, pada 1282 M. Tempat ini kemudian dijadikan museum pada 1923.

9. Air Mancur Qayt Bay

Air mancur Qayt Bay adalah air mancur umum yang terletak di Masjidilaqsa bagian barat, lima puluh meter sebelah barat Kubah Shakhrah. Air mancur ini dibangun pada tahun 1455 atas perintah Al-Ashraf Saifuddin Enal, Sultan Mesir, dan dibangun ulang oleh penerusnya, Sultan Qayt Bay.

10. Air Mancur Qasim Pasya

Air mancur Qasim Pasya, juga dikenal dengan Air Mancur Jeruk Pahit, adalah air mancur tempat wudu dan minum yang terletak di pelataran barat Masjidilaqsa di Kota Lama Yerusalem. Bangunan ini terletak di depan Gerbang Silsilah.

11. Menara Masjid

Masjid ini memiliki empat menara di sisi selatan, utara, dan barat. Menara pertama, dikenal sebagai Al-Fakhariyyah, dibangun pada tahun 1278 di bagian barat daya masjid. Menara kedua, yang dikenal dengan nama Al-Ghawanimah, dibangun di sisi barat laut kompleks Al-Aqsa pada tahun 1297–1298. Menara ketiga dikenal sebagai Bab As-Silsilah. Menara ini terletak di sisi barat Jami' Al-Aqsha. Menara ini, yang mungkin dibangun untuk menggantikan menara Umayah sebelumnya, dibangun berbentuk persegi menurut gaya tradisional Suriah dan seluruhnya terbuat dari batu.

12. Tembok Ratapan

Tembok Ratapan adalah tembok bagian barat Masjidilaqsa yang asalnya dibangun setelah perluasan Bait Suci kedua. Tembok ini dipandang suci karena ini adalah bagian yang tersisa dari tembok kuno yang merupakan bagian dari Bait Suci kedua. Tempat ini menjadi tempat berdoa bagi umat Yahudi. Tembok ini juga disebut Tembok Burak karena diyakini tempat inilah burak ditambatkan pada peristiwa Isra Mikraj.