Sukses

Etnografi adalah Kajian Ilmu Tentang Budaya Manusia, Ini Jenis-jenisnya

Tujuan utama dari etnografi adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang cara orang-orang dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu berinteraksi.

Liputan6.com, Jakarta Etnografi adalah ilmu sosial yang fokus pada studi, pemahaman, dan pelukisan kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup tersebar di muka bumi. Etnografi melibatkan penelitian lapangan yang mendalam, di mana seorang peneliti secara langsung terlibat dalam observasi, wawancara, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat atau kelompok yang sedang diteliti.

Tujuan utama dari etnografi adalah untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang cara orang-orang dalam suatu kelompok atau komunitas tertentu berinteraksi. Kajian ini mencakup memahami nilai-nilai, norma, tradisi, dan praktik budaya yang mereka anut, serta menggambarkan konteks sosial yang mempengaruhi kehidupan mereka. 

Etnografi adalah kajian yang memungkinkan para peneliti untuk memahami berbagai aspek kehidupan manusia dalam konteks nyata, yang kemudian dapat digunakan untuk membuat penemuan-penemuan yang berharga dalam pemahaman dan pengembangan ilmu pengetahuan sosial. Berikut ulasan tentang etnografi adalah kajian ilmu tentang budaya manusia yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (3/11/2023).

2 dari 4 halaman

Kajian Etnografi Membutuhkan Observasi Partisipatif

Etnografi adalah sebuah strategi penelitian kualitatif yang bertujuan untuk memahami fenomena budaya dan sistem makna yang membimbing kehidupan kelompok budaya. Metode ini melibatkan observasi lapangan yang mendalam dan seringkali partisipasi intensif dalam kehidupan masyarakat yang menjadi subjek penelitian. Etnografi pertama kali dikembangkan dalam bidang antropologi sosial budaya, tetapi sekarang juga digunakan luas di berbagai bidang ilmu sosial, terutama di sosiologi.

Penelitian etnografi melibatkan peneliti dalam partisipasi jangka panjang dan mendalam di dalam masyarakat yang menjadi subjek penelitian. Ini seringkali melibatkan relokasi fisik ke lokasi penelitian, yang disebut sebagai "lapangan." Tujuan utama etnografi adalah untuk mendokumentasikan dan memahami dengan sistematis kehidupan sehari-hari, perilaku, interaksi, nilai, dan norma dari kelompok budaya yang diteliti.

Salah satu metode yang paling umum dalam etnografi adalah observasi partisipatif, di mana peneliti benar-benar menyatu dengan masyarakat yang diteliti, mencoba memahami dan menggambarkan praktek dan kehidupan sehari-hari mereka. Metode lain yang digunakan dalam etnografi meliputi wawancara, analisis dokumen, analisis diri, dan analisis sejarah.

Etnografi memiliki keuntungan dalam mengoptimalkan pemahaman peneliti tentang konteks sosial dan budaya di mana perilaku manusia terjadi. Etnografer berusaha membangun hubungan dekat dengan informan dari budaya yang diteliti, yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang aspek-aspek komunitas dari sudut pandang asli.

Sejarah etnografi bermula pada awal abad ke-20, ketika antropolog terkenal seperti Bronislaw Malinowski mengembangkan metode ini. Namun, sosiolog awal di Amerika Serikat juga mengadopsi metode etnografi, terutama dalam bidang sosiologi perkotaan. Sejak itu, etnografi telah menjadi salah satu metode penelitian paling penting dalam ilmu sosial, dan banyak peneliti telah berkontribusi untuk mengembangkan metode ini serta memformalkannya dalam buku-buku instruksi metodologis.

3 dari 4 halaman

Jenis Penelitian Etnografi

Jenis penelitian etnografi dapat dibagi menjadi dua kategori utama, berikut ulasannya.

1. Etnografi Realis

Etnografi realis adalah jenis etnografi yang mengambil pendekatan tradisional. Dalam penelitian ini, peneliti berperan sebagai pengamat luar yang mencoba untuk memahami dan mendokumentasikan data atau situasi dari sudut pandang orang ketiga. Peran orang ketiga ini penting karena dapat memberikan pandangan yang lebih objektif tentang fenomena yang sedang diteliti. 

Etnografer realis berusaha memposisikan diri "di belakang layar" dan menyajikan pendapat objektif peserta sebagai "fakta sosial." Hasil penelitian etnografi realis berusaha untuk menghindari prasangka pribadi dan politik serta membenarkan temuan-temuan sebagai "fakta sosial."

2. Etnografi Kritis

 Etnografi kritis merupakan jenis etnografi yang lebih kontemporer. Dalam penelitian ini, peneliti berpartisipasi aktif dalam kelompok sosial-budaya yang diteliti. Etnografer kritis merespons kondisi masyarakat saat ini, dengan asumsi bahwa sistem kekuasaan, prestise, dan hubungan otoritas seringkali meminggirkan individu dari berbagai kelas, ras, dan gender. 

Sebagai hasilnya, suara individu yang hidup dalam situasi atau konteks yang dipelajari menjadi sangat penting. Etnografi kritis cenderung memiliki unsur emansipatoris, yang berarti bahwa penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam mengidentifikasi dan mengatasi ketidaksetaraan dan ketidakadilan dalam masyarakat.

Tujuan Kajian Etnografi

Tujuan dari penelitian etnografi adalah mengembangkan pemahaman yang mendalam dan kaya tentang bagaimana dan mengapa orang berpikir, berperilaku, dan berinteraksi seperti yang mereka lakukan dalam suatu komunitas atau organisasi tertentu, yang sering disebut sebagai bidang studi. Lebih penting lagi, tujuan etnografi adalah memahami hal-hal ini dari sudut pandang yang dipelajari, yang disebut sebagai "perspektif emik" atau "sudut pandang orang dalam."

Dengan demikian, etnografi tidak hanya berfokus pada dokumentasi praktik dan interaksi, tetapi juga berusaha untuk menggali makna dan signifikansi yang terkandung dalam perilaku dan kehidupan sehari-hari yang diteliti. Etnografer berusaha untuk memahami bagaimana individu di dalam komunitas tersebut mempersepsikan dan memberikan makna pada pengalaman mereka.

Selain itu, etnografi bertujuan untuk menempatkan temuan-temuan tersebut dalam konteks historis dan lokal. Ini berarti bahwa peneliti etnografi berusaha memahami perubahan sejarah, tradisi, dan aspek-aspek lokal yang memengaruhi kehidupan dan budaya kelompok yang diteliti. Selain itu, etnografer juga berusaha mengidentifikasi hubungan antara temuan mereka dengan kekuatan sosial dan struktur masyarakat yang lebih besar.

4 dari 4 halaman

Kekurangan dan Kelebihan Kajian Etnografi

Sebagai sebuah metode kajian ilmiah, tentu saja penelitian etnografi memiliki kelebihan dan kekurangan, berikut diantaranya.

Kelebihan Penelitian Etnografi

1. Menggali Aspek yang Tidak Terlihat

Etnografi memungkinkan peneliti untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang aspek kehidupan sosial, termasuk persepsi dan nilai-nilai, yang tidak dapat ditangkap oleh metode penelitian lain. Ini membantu dalam memahami lapisan yang lebih dalam dari budaya dan interaksi manusia.

2. Mengungkap yang Tidak Dinyatakan

Etnografi memiliki kemampuan untuk menjelaskan apa yang mungkin dianggap sebagai hal yang tidak diucapkan dalam suatu komunitas. Ini berarti penelitian etnografi dapat menggali makna yang tersirat dalam praktik dan interaksi.

3. Pemahaman yang Kaya

Etnografi memungkinkan peneliti untuk mengembangkan pemahaman yang kaya dan berharga tentang makna budaya dari praktik dan interaksi. Ini membantu menggambarkan realitas budaya dengan konteks yang mendalam.

4. Membuktikan Bias Negatif

Etnografi dapat membuktikan bias negatif atau stereotip tentang populasi yang diteliti. Dengan memberikan gambaran yang lebih nuansanya, penelitian etnografi dapat membantu mengatasi prasangka.

Kekurangan Penelitian Etnografi

1. Akses yang Sulit

Salah satu kekurangan utama etnografi adalah kesulitan dalam mendapatkan akses ke dan membangun kepercayaan dalam situs lapangan yang diinginkan. Beberapa komunitas mungkin bersifat tertutup atau sulit untuk didekati.

2. Waktu dan Komitmen

Etnografi yang ketat memerlukan waktu yang signifikan untuk melakukan penelitian lapangan, yang bisa menjadi tantangan bagi peneliti yang memiliki keterbatasan waktu atau komitmen profesional lainnya, seperti mengajar.

3. Potensi Bias Peneliti

Karena etnografi melibatkan peneliti dalam interaksi dan observasi langsung, ada potensi bias dari pihak peneliti yang dapat mempengaruhi cara data dan wawasan diinterpretasikan.

4. Masalah Etika dan Interpersonal

Keterlibatan dalam kehidupan masyarakat yang diteliti dapat memunculkan masalah etika dan interpersonal. Peneliti harus mempertimbangkan dampak interaksinya terhadap kelompok yang diteliti.

5. Sifat Mendongeng

Sifat mendongeng dari etnografi, di mana peneliti mencoba untuk merinci pengalaman dan cerita kehidupan sehari-hari, dapat membiaskan interpretasi data jika tidak dilakukan secara objektif.

 

Â