Sukses

Fi’il Amr Adalah Kata Kerja Permohonan dalam Bahasa Arab, Pahami dari Contohnya

Fi’il amr adalah bentuk kata kerja perintah atau permohonan dalam bahasa Arab.

Liputan6.com, Jakarta Fi’il amr adalah istiah yang sering digunakan dalam pembelajaran bahasa Arab untuk mengacu pada salah satu aspek penting dalam ilmu nahwu. Istilah ini membahas tentang susunan kata dan struktur kalimat dalam bahasa Arab.

Ilmu Nahwu adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang jabatan, keadaan kata, dan bentuk bentuk huruf terakhir dari suatu kata yang sama dengan aturan mengenai struktur kalimat dalam bahasa Indonesia.

Secara umum, fi’il amr adalah bentuk kata kerja perintah atau permohonan dalam bahasa Arab. Dalam tata bahasa Arab, kata kerja permohonan digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah kepada seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian fi’il amr dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (4/11/2023).

2 dari 5 halaman

Fi’il Amr Adalah

Seperti yang telah dijelaskan dalam paragraf sebelumnya, fi’il amr adalah bentuk kata kerja perintah atau permohonan dalam bahasa Arab. Dalam tata bahasa Arab, kata kerja permohonan digunakan untuk memberikan instruksi atau perintah kepada seseorang atau kelompok orang untuk melakukan sesuatu.

Definisi lain, fi’il amr adalah kalimat yang digunakan untuk menunjukkan terjadinya suatu perbuatan pada waktu tertentu (lampau,sekarang, atau akan datang) yang menujukkan hasilnya suatu perbuatan pada masa yang akan datang (menunjukkan) arti perintah.

Istilah fi’il ar ini ditujukan kepada orang kedua, yakni mencakup kamu, kalian berdua, atau kalian (laki-laki dan perempuan). Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, fiil amar maknanya kata kerja perintah.

Biasanya fi’il amr ini digunakan untuk mendapatkan sesuatu hasil setelah kalimat perintah ungkapan atau fi’il yang berisi pekerjaan yang dikehendaki oleh Mutakallim (pembicara) sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh Mukhathab (lawan bicara) sebagai orang yang diperintah.

Selain digunakan dalam percakapan sehari-hari, fi’il amr juga sering digunakan dalam teks-teks agama Islam seperti yang terdapat pada Al-Qur’an. Surat Al-Qur’an yang menggunakan kalimat fi’il amr yakni terdapat pada Surat An-Nur.

3 dari 5 halaman

Tanda-Tanda Fi’il Amr

Dikutip dari Pintar Berbahasa Arab Madrasah Ibtidaiyah Kelas VI (2021) oleh Yusak Burhanudin, menjelaskan bahwa fi’il amr adalah kata kerja yang dikehendaki oleh pelaku atau fi’il sebagai orang yang memerintah agar dilakukan oleh lawan bicara sebagai orang yang diperintah.

Pada dasarnya, semua fi’il atau kata kerja dalam bahasa Arab itu dapat berubah mengikuti jumlah pelakunya. Demikian juga dengan fi’il amr, bentuk fi’il amr itu mengikuti jumlah pelaku. Fi’il amr memiliki beberapa tanda-tanda yang bisa anda kenali, yakni:

  1. Penambahan huruf alif di awal kata kerja, kecuali pada beberapa kata kerja tertentu yang ditandai dengan huruf berharakat dhammah atau kasrah di awal kata kerja, bahkan ada yang tetap berharakat fathah.
  2. Huruf terakhir pada kata itu berharakat sukun, kecuali pada beberapa kata ditandai dengan huruf yang berharakat fathah di akhir kata kerja.
  3. Dapat diberi ya muannats mukhotobah.
  4. Bila fi’ilnya mabni mu’tal akhir atau yang berakhiran huruf ilatnya, maka huruf ilatnya harus dibuang.
4 dari 5 halaman

Cara Membuat Fi’il Amr

Dalam buku Keterampilan Menulis Bahasa Arab untuk Kelas IX Madrasah Tsanawiyah (2023) oleh Naning Suhesti, menjelaskan bahwa fi’il amr dibentuk dengan memperhatikan fi’il mudhori’nya. Perhatikan penjelasan berikut,

1. Rumus fi’il amr dari fi’il tsulatsi mujarrad shahih salim

Maksud dari fi’il tsulatsi mujarrad shahih salim yakni terdiri dari tiga huruf yang tidak ada huruf ‘ilat di dalamnya. Cara membuatnya dengan melakukan langkah ini:

  1. Buanglah harfu mudhoro’ahnya di awal fi’il.
  2. Berilah hamzah washal di awal fi’il (karena huruf pertama disukun).
  3. Berilah harakat dhommah pada hamzah washal (karena ‘ain fi’ilnya berharakat dhommah) dan jazm atau sukun pada huruf terakhir.

2. Rumus fi’il amr dari fi’il tsulatsi mujarrad mu’tal ajwaf, mu’tal mitsal, lafif mafruq dan shahih mudho’af

Berikut ini langkah-langkah untuk membuatnya:

  1. Buanglah harfu mudhoro’ahnya di awal fi’il.
  2. Buang huruf ‘ilat di tengah (karena huruf pertama atau fi’ilnya tidak berharakat jazm) maka tidak perlu memberi hamzah washal di depan.
  3. Berilah harakat jazm atau sukun pada huruf terakhir.

3. Rumus fi’il amr dari fi’il tsulatsi mujarrad yang diawali hamzah

Langkah-langkah membuatnya adalah sebagai berikut:

  1. Buanglah harfu mudhoro’ahnya di awal fi’il.
  2. Bisa beri hamzah washal atau hamzah pada fi’il dihilangkan.
  3. Berilah harakat jazm atau sukun pada huruf terakhir.

4. Rumus i’rob atau harakat akhir fi’il amr

Huruf terakhir pada fi’il amr adalah sukun. Tetapi harakat sukun tersebut tidak berlaku pada fi’il-fi’il tertentu dikarenakan adanya huruf ‘illat. Penjelasan tentang harakat akhir fi’il amr secara rinci dijabarkan sebagai berikut ini:

  1. Fi’il amr berharakat akhir sukun bila lam fi’il terdiri dari huruf shahih dan bukan fi’il mudha’af.
  2. Jika lam fi’il berupa huruf ‘illat, maka huruf terakhirnya dibuang.
  3. Jika fi’il mudho’af, maka lam fi’ilnya difathah.
5 dari 5 halaman

Contoh Fi’il Amr

Agar memahami cara membuat kalimat fi’il amr, berikut ini terdapat beberapa contohnya:

اِعْمَلْ لآِخِرَتِكَ

Artinya: "Bekerjalah untuk akhiratmu (lk)"

اِعْمَلِيْ لآِخِرَتِكِ

Artinya: "Bekerjalah untuk akhiratmu (pr)"

اِعْمَلاَ لآِخِرَتِكُمَا

Artinya: "Bekerjalah untuk akhirat kamu berdua"

اِعْمَلْنَ لآِخِرَتِكُنَّ

Artinya: "Bekerjalah untuk akhirat kalian (pr)"

اِعْمَلُوْا لآِخِرَتِكُمْ

Artinya: "Bekerjalah untuk akhirat kalian (lk)"