Sukses

GPN Adalah Nilai Produk yang Dihasilkan Suatu Negara, Begini Cara Menghitungnya

GNP adalah hasil dari berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti investasi, konsumsi, tenaga kerja, dan produktivitas.

Liputan6.com, Jakarta Setiap negara pasti mengalami perubahan kondisi ekonomi yang terjadi secara terus menerus dan berkesinambungan. Perubahan kondisi ekonomi yang diharapkan terjadi tentu saja adalah perubahan yang akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat. GNP adalah salah satu tolak ukur pertumbuhan ekonomi suatu negara.

GNP adalah hasil dari berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, seperti investasi, konsumsi, tenaga kerja, dan produktivitas. Kenaikan GNP sering kali terkait dengan peningkatan investasi, perkembangan teknologi, dan pertumbuhan lapangan kerja. Tapi, GNP bukanlah satu-satunya indikator untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. 

Para ekonom juga menggunakan indikator lain seperti Gross Domestic Product (GDP) dan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index) untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kinerja ekonomi suatu negara. Berikut ulasan tentang GNP adalah nilai produk berupa jasa maupun barang yang dihasilkan oleh suatu negara, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (7/11/2023).

2 dari 4 halaman

Mengenal Gross National Product

Gross National Product atau GNP adalah istilah yang juga dikenal dengan Produk Nasional Bruto (PNB). GNP adalah sebuah indikator ekonomi yang mengukur total nilai moneter dari barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara selama periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. 

GNP mencakup semua produksi yang dilakukan oleh penduduk suatu negara, baik yang berada di dalam negeri maupun di luar negeri. Dengan kata lain, GNP mencakup produksi yang dilakukan oleh warga negara suatu negara, baik di dalam negeri maupun di luar negeri.

Dalam perhitungan GNP, beberapa komponen utama yang digunakan, meliputi pengeluaran konsumsi pribadi, investasi swasta domestik, pengeluaran pemerintah, serta nilai ekspor bersih. Selanjutnya, dalam perhitungan GNP, pendapatan yang diperoleh penduduk suatu negara dari investasi di luar negeri juga dimasukkan. Namun, pendapatan yang diperoleh oleh penduduk asing dalam perekonomian nasional tidak termasuk dalam GNP.

GNP adalah tolak ukur yang dapat memberikan gambaran tentang sejauh mana penduduk suatu negara berkontribusi terhadap perekonomian nasional. GNP juga membantu dalam memahami dampak perdagangan internasional terhadap kinerja ekonomi suatu negara. 

Rumus Gross National Product

GNP = GDP + (PFLN - PFDN)

Dalam rumus ini, GNP adalah Produk Nasional Bruto. Sedanghkan, GDP adalah Produk Domestik Bruto, yang dihitung dengan rumus,

GDP = C + I + G + (X - M)

Keterangan dalam rumus GDP:

  1. C adalah total konsumsi.
  2. I adalah investasi.
  3. G adalah pengeluaran pemerintah.
  4. X adalah ekspor (nilai barang dan jasa yang dijual ke luar negeri).
  5. M adalah impor (nilai barang dan jasa yang dibeli dari luar negeri).

Selanjutnya, dalam rumus GNP, terdapat dua komponen yang perlu dihitung.

  1. PFLN (Pendapatan Faktor Produksi Warga Negara yang ada di Luar Negeri): Ini mencakup pendapatan yang diperoleh oleh warga negara suatu negara dari faktor produksi yang dimiliki di luar negeri.
  2. PFDN (Pendapatan Faktor Produksi Warga Asing yang ada di Dalam Negeri): Ini mencakup pendapatan yang diperoleh oleh warga asing yang memiliki faktor produksi di dalam negeri.

Dengan menggabungkan GDP dengan perbedaan antara pendapatan faktor produksi warga negara di luar negeri dan pendapatan faktor produksi warga asing di dalam negeri, dapat diketahui nilai GNP yang mencerminkan total nilai produksi yang dimiliki oleh penduduk suatu negara. 

3 dari 4 halaman

Contoh Perhitungan Gross National Product

Diketahui pendapatan sebuah negara sebagai berikut, hitunglah pendapatan GNP negara tersebut.

  1. Nominal Konsumsi masyarakat: Rp90.000.000
  2. Pendapatan laba usaha: Rp45.000.000
  3. Pengeluaran negara: Rp420.000.000
  4. Pendapatan sewa: Rp15.000.000
  5. Ekspor: Rp47.000.000
  6. Impor: Rp27.000.000
  7. Investasi: Rp90.000.000
  8. Penerimaan WNI di luar negeri: Rp45.000.000
  9. Penerimaan WNA di dalam negeri: Rp35.000.000

Langkah pertama adalah menghitung GDP (Produk Domestik Bruto) dengan rumus, GDP = C + I + G + (X - M)

GDP = 90.000.000 + 45.000.000 + 420.000.000 + (47.000.000 - 27.000.000) = 90.000.000 + 45.000.000 + 420.000.000 + 20.000.000 = Rp575.000.000

Setelah mengetahui nilai GDP, langkah selanjutnya adalah menghitung GNP (Gross National Product) dengan rumus:

GNP = GDP + (PFLN - PFDN)

GNP = 575.000.000 + (45.000.000 - 35.000.000) = 575.000.000 + 10.000.000 = Rp585.000.000

Jadi, nilai dari Gross National Product (GNP) atau Produk Nasional Bruto (PNB) negara tersebut adalah sebesar Rp585.000.000.

4 dari 4 halaman

Faktor yang Memengaruhi Pendapatan Nasional

Ada beberapa faktor-faktor ekonomi yang saling terkait dan memengaruhi pendapatan nasional secara bersama-sama, berikut diantaranya.

1. Permintaan dan Penawaran Agregat

Agregat demand atau permintaan agregat adalah total permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa dalam suatu harga tertentu. Sedangkan agregat supply atau penawaran agregat adalah total penawaran produk, baik barang maupun jasa, yang ditawarkan oleh produsen. 

Permintaan dan penawaran agregat memiliki dampak langsung terhadap tingkat produksi nasional dan pendapatan nasional. Jika permintaan meningkat, produsen cenderung meningkatkan produksi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan nasional.

2. Faktor Investasi

Investasi memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan pendapatan nasional. Semakin banyak investasi yang dilakukan oleh masyarakat dalam negeri, semakin besar produksi nasional. Investasi dapat mencakup investasi dalam infrastruktur, perluasan bisnis, peningkatan kapasitas produksi, dan sebagainya. Peningkatan investasi akan mempengaruhi pendapatan nasional selama periode tertentu.

3. Faktor Konsumsi dan Tabungan

Konsumsi adalah bagian dari pendapatan yang digunakan untuk membeli barang dan jasa sebagai pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Di sisi lain, tabungan adalah pendapatan masyarakat yang tidak langsung digunakan untuk konsumsi dan disimpan atau diinvestasikan untuk digunakan di masa depan. 

Peningkatan konsumsi dan tabungan dapat berdampak positif pada pendapatan nasional. Kenaikan konsumsi menunjukkan tingkat pengeluaran yang lebih tinggi, sementara kenaikan tabungan berarti adanya dana yang tersedia untuk investasi atau konsumsi di masa depan.