Sukses

Bukan Inang, Ilmuwan Ungkap Pertama Kalinya Virus Menempel di Virus Lain

Fakta baru virus bikin ilmuwan takjub .

Liputan6.com, Jakarta Para ilmuwan baru-baru ini mengungkap temuan yang mengubah pemahaman kita tentang virus. Mereka menemukan bahwa virus dapat menempel pada virus lain, memungkinkan mereka untuk menyuntikkan gen mereka ke dalam sel inang. Temuan ini mengubah sudut pandang pemahaman tentang virus. 

Sebelumnya, virus diketahui hanya menginfeksi sel organisme inang seperti hewan, tumbuhan, dan bakteri, namun tidak pernah terlihat menempel pada virus lainnya seperti temuan para ilmuwan ini.  

Studi ini bermula dari proyek penelitian rutin di mana ilmuwan mengisolasi bakteriofag, virus yang menginfeksi bakteri, dari sampel lingkungan. Mereka menemukan sebuah virus yang diberi nama MindFlayer, namun analisis mengindikasikan adanya kontaminasi dengan DNA yang tidak diketahui. Hasil yang sama terulang dalam eksperimen berikutnya. 

"Tidak ada seorang pun yang pernah melihat bakteriofag atau virus lain menempel pada virus lain sebelumnya," kata Tagide deCarvalho penulis studi ini. 

Untuk memahami lebih lanjut, peneliti melakukan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron transmisi (TEM). Hasilnya sangat mengejutkan, mirip bumi dan bulan, peneliti  menemukan bahwa virus MindFlayer memiliki virus satelit kecil yang menempel pada bagian leher virus. 

Dilansir Liputan6.com dari New Atlas dan Jurnal Nature Selasa (7/11/2023), fakta terbaru virus ini menambah pengetahuan umum tentang cara kerja virus.

 

 

2 dari 3 halaman

Kerjasama Virus MindFlayer Menempel di Virus Lain

Para ilmuwan mengungkap 80% dari bakteriofag yang diamati memiliki virus satelit yang menempel. Bahkan yang tidak memiliki satelit, beberapa masih memiliki "sulur" yang menandakan interaksi sebelumnya.

"Ketika saya melihatnya, saya merasa, saya tidak percaya ini” kata Tagide deCarvalho, 

Untuk mendalami temuan ini, tim peneliti menganalisis genom virus satelit dan virus pembantu serta inangnya.

Mereka menemukan bahwa MiniFlayer, virus satelit, kehilangan gen yang memungkinkannya berintegrasi ke dalam DNA inangnya. Dalam arti lain, virus MiniFlayer harus tetap dekat dengan virus pembantunya yakni MindFlayer untuk bisa bereplikasi dalam sel inang.

3 dari 3 halaman

Penelitian Lebih Lanjut

Penemuan ini mengubah pandangan kita tentang interaksi virus-virus ini. Mengingat, virus menjadi objek utama penelitian. Kebanyakan menimbulkan permasalahan penyakit, virus juga ada yang menguntungkan sehingga penelitian ini bisa mengubah sudut pandang di dunia sains.

"Melampirkan sekarang sangat masuk akal, karena jika tidak, bagaimana Anda bisa menjamin bahwa Anda akan masuk ke dalam sel pada saat yang sama?" kata Ivan Erill, penulis senior studi ini.

Studi lebih lanjut akan dilakukan untuk memahami sejauh mana mekanisme ini umum terjadi pada virus lain dan apakah penjelasan ini benar mengenai mekanisme ini. Temuan ini memberikan wawasan baru yang menarik tentang dunia virus dan akan terus menjadi fokus penelitian ilmuwan di masa depan.