Liputan6.com, Jakarta Hukum beriman kepada malaikat adalah salah satu fondasi utama dalam Islam yang menjadi pondasi dari keyakinan setiap Muslim. Hukum beriman kepada malaikat adalah kewajiban individual yang diemban oleh setiap umat Islam, dan hal ini tercermin dalam rukun iman yang kedua, yang telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadis.Â
Hukum beriman kepada malaikat adalah aspek esensial dalam kepercayaan Islam, dan hal ini tercermin dalam ajaran Al-Qur'an. Al-Qur'an menyatakan bahwa hukum beriman kepada malaikat adalah fardhu 'ain, yang berarti kewajiban individu yang dikenakan pada setiap Muslim, dan dalil untuk hukum ini dapat ditemukan dalam Al-Qur'an.
Advertisement
Baca Juga
Dengan pemahaman yang kuat tentang hukum beriman kepada malaikat, setiap Muslim dapat memperkuat pondasi keimanan mereka dan merasakan kedekatan yang lebih dalam dengan Allah melalui pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber penjelasan hukum beriman kepada malaikat dan dalilnya, serta cara mengimaninya, Rabu (8/11/2023).
Hukum beriman kepada malaikat
Hukum beriman kepada malaikat dalam Islam adalah fardu 'ain, yang berarti kewajiban individu yang dibebankan pada setiap Muslim. Ini berarti bahwa setiap Muslim wajib untuk meyakini keberadaan dan peran malaikat dalam keyakinan dan praktek mereka. Dalil atau bukti untuk hukum beriman kepada malaikat termasuk dalam rukun iman yang kedua dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan Hadis (tradisi Nabi Muhammad SAW). Berikut adalah beberapa contoh dalil yang mendukung hukum beriman kepada malaikat:
Dalil dari Al-Qur'an:
Surat Al-Baqarah (2:285): "Rasul [Muhammad], beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian juga orang-orang yang beriman. Semua orang beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya."
Surat Al-An'am (6:61): "Dan Dia adalah Tuhan langit dan bumi serta apa yang ada di antara keduanya. Maka sembahlah Dia dan bersabarlah dalam beribadah kepada-Nya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa tidak ada seorang pun yang menyerupai-Nya."
Surat Al-Mu'minun (23:32): "Kemudian Kami jadikan mani itu menjadi sebuku darah, kemudian Kami jadikan sebuku darah menjadi sepotong daging, kemudian Kami jadikan sepotong daging itu menjadi tulang belulang, kemudian Kami balut tulang belulang itu dengan daging. Lalu Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Suci Allah, Pencipta yang Paling Baik."
Hadis Nabi Muhammad SAW:
Rasulullah saw. dalam hadisnya juga mengajarkan tentang peran malaikat dalam mencatat amal perbuatan manusia. Contohnya, hadis tentang dua malaikat yang selalu mencatat amal perbuatan manusia, yaitu malaikat Kiraman Katibin (penulis yang mulia) yang duduk di sebelah kanan dan sebelah kiri manusia.
Dengan dasar-dasar ini, dapat disimpulkan bahwa beriman kepada malaikat adalah fardu 'ain dalam Islam. Ini berarti setiap Muslim harus meyakini keberadaan dan peran malaikat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an dan Hadis, serta mengakui bahwa malaikat adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah untuk menjalankan tugas-tugas tertentu dalam mencatat amal perbuatan manusia, menyampaikan wahyu, dan menjalankan berbagai perintah Allah.
Advertisement
Cara beriman kepada malaikat
Beriman kepada malaikat dalam Islam melibatkan beberapa aspek, seperti keyakinan, pengakuan, dan pemahaman tentang malaikat serta peran mereka dalam keyakinan dan praktek sehari-hari seorang Muslim. Berikut adalah beberapa cara untuk beriman kepada malaikat dalam Islam:
1. Keyakinan yang Kuat
Iman kepada malaikat harus dimiliki dengan keyakinan yang kuat dan tulus hati. Ini berarti meyakini bahwa malaikat adalah makhluk ciptaan Allah yang tak terlihat, setia dalam menjalankan tugas-tugas mereka, dan tidak mampu melakukan kesalahan atau memberontak terhadap Allah.
2. Mengakui Keberadaan Malaikat
Seorang Muslim harus mengakui secara tegas bahwa malaikat itu nyata dan ada. Malaikat adalah salah satu penciptaan Allah yang tidak dapat dilihat oleh mata manusia, tetapi keberadaan mereka adalah kenyataan yang harus diakui.
3. Mengetahui Nama-nama Malaikat
Ada beberapa malaikat yang memiliki peran khusus dalam Islam, seperti Jibril (Gabriel), Mikail (Michael), Israfil, dan lainnya. Seorang Muslim sebaiknya mengetahui nama-nama dan tugas-tugas malaikat tersebut.
4. Memahami Peran Malaikat
Malaikat memiliki berbagai tugas yang ditugaskan oleh Allah, seperti memberikan wahyu kepada para nabi, mencatat amal perbuatan manusia, menjalankan perintah Allah dalam penciptaan, dan banyak lagi. Memahami peran dan fungsi malaikat membantu seorang Muslim untuk lebih mendalam dalam imannya kepada mereka.
5. Menghormati Malaikat
Meskipun malaikat tidak bisa dilihat atau dirasakan oleh manusia, seorang Muslim seharusnya menghormati dan menghargai mereka sebagai makhluk Allah yang patuh dan setia dalam menjalankan tugas-tugas mereka. Ini berarti tidak mengungkapkan ketidakpercayaan atau meragukan eksistensi mereka.
6. Menyebut Nama Malaikat dalam Doa
Dalam praktek keagamaan sehari-hari, seorang Muslim dapat menyebut nama malaikat, seperti Jibril, dalam doa-doa mereka, terutama ketika meminta petunjuk, perlindungan, atau bantuan dari Allah.
7. Memahami Keterbatasan Manusia
Beriman kepada malaikat juga mengingatkan seorang Muslim tentang keterbatasan manusia dan kebijaksanaan Allah dalam menciptakan malaikat sebagai makhluk yang setia dan sempurna.
Mengamalkan iman kepada malaikat dalam kehidupan sehari-hari dengan keyakinan dan pengakuan yang kuat adalah salah satu aspek penting dalam berpraktek Islam. Dengan pemahaman dan keyakinan yang mendalam, seorang Muslim dapat lebih dekat dengan agama dan memahami peran malaikat dalam pelaksanaan rencana Allah.