Wanita Ini Dibayar Rp 2,5 Juta Per Jam untuk Berpelukan, Atasi Kesepian Bagi Generasi Z

Ella telah membuka tempat tidurnya untuk bisnis yang cukup unik. Ia adalah seorang ibu tunggal yang berasal dari Washington Heights, dan telah memilih untuk memberikan pelukan hangat dan nyaman kepada kliennya setiap hari. Ia sangat suka berpelukan, baik itu posisinya berdiri, duduk, atau berbaring di atas kasur empuk.

"Saya seorang pelukan profesional," kata Ella, yang kini berusia 48 tahun dan dulunya adalah seorang guru seni di sekolah umum. Kini, ia telah beralih profesi menjadi terapis sentuhan untuk perusahaan perawatan katarsis bernama Cuddlist. Dengan bayaran sebesar $150 per jam, atau setara Rp 2,5 juta rupiah, Ella mengundang para pelanggannya ke kamar kerjanya, dan memberikan mereka pelukan penuh kasih dalam berbagai bentuk interaksi, termasuk tatap muka, pelukan beruang, dan sebagainya.

Ella menjelaskan, "Di kota seperti New York, ada banyak orang yang merasa kesepian dan terisolasi, meskipun kita selalu dikelilingi oleh ribuan orang." Meskipun ia pensiun dari profesi mengajar pada tahun 2017, Ella bukan seorang psikolog berlisensi. Namun, ia telah menjalani pelatihan melalui program sertifikasi Cuddlist.

Menurut Ella, "Sesi pelukan saya menawarkan klien jenis keintiman tertentu dan penerimaan tanpa syarat yang tidak mereka dapatkan di rumah, dalam terapi bicara, atau di tempat pijat." Meskipun gagasan memeluk orang asing mungkin terdengar aneh bagi beberapa orang, penelitian menunjukkan bahwa praktik pelukan profesional ini dapat sangat efektif.

Sebuah studi yang dilakukan pada bulan Juli 2023 mengenai pekerjaan ini menyatakan, "Pelukan profesional adalah praktik terapeutik yang memungkinkan penerima dan praktisi merasakan sesi sentuhan non-seksual yang saling mengasuh dan menenangkan." Studi tersebut juga mencatat, bahwa praktik ini dapat meningkatkan "kesehatan psikologis dan fisik," termasuk mengurangi stres, kurang tidur, penyakit kardiovaskular, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.