Liputan6.com, Jakarta Sindrom nasi goreng kembali ramai dibicarakan oleh publik khususnya pada platform media sosial. Sindrom nasi goreng adalah bahaya makan makanan yang dipanaskan, terutama nasi. Lantas apa bahayanya bagi tubuh?
Apa itu sindrom nasi goreng sendiri merupakan keracunan yang terjadi akibat mengonsumsi makanan kering tertentu. Dalam kondisi kering, nasi yang kembali dipanaskan akan berpotensi mengandung bakteri Bacillus cereus.
Bakteri cereus terbentuk akibat nasi yang dimasak terlalu lama tanpa disimpan di lemari pendingin. Seseorang yang terlanjur mengonsumsi bakteri Bacillus cereus ini dalam nasi yang telah dipanaskan akan merasakan sakit perut yang hebat, mual, dan sakit kepala.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai apa itu sindrom nasi goreng beserta tanda-tanda dan penyebabnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/11/2023).
Apa Itu Sindrom Nasi Goreng
Seperti yang telah dijelaskan di atas, apa itu sindrom nasi goreng adalah keracunan yang terjadi akibat mengonsumsi makanan kering tertentu. Dalam kondisi kering, nasi yang kembali dipanaskan akan berpotensi mengandung bakteri Bacillus cereus. Bakteri cereus terbentuk akibat nasi yang dimasak terlalu lama tanpa disimpan di lemari pendingin.
Dikutip dari laman My Cleveland Clinic, menjelaskan bahwa bakteri  Bacillus cereus (B. cereus) merupakan bakteri pembentuk spora yang berukuran sangat kecil sehingga hanya bisa dilihat melalui mikroskop. Bakteri ini menghasilkan zat berbahaya (racun) yang bisa membuat anda sakit. Ini dapat menyebabkan keracunan makanan (B. cereus usus) atau masalah kesehatan yang lebih serius (B. cereus non-usus).
Kebanyakan orang yang mengalami keracunan makanan akan pulih dalam waktu 24 jam. Namun Anda berisiko lebih tinggi terkena komplikasi jika Anda memiliki sistem kekebalan yang lemah atau terganggu.
Advertisement
Tanda-Tanda Sindrom Nasi Goreng
Keracunan makanan yang disebabkan oleh bakteri Bacillus cereus bisa beragam tergantung kondisi tubuh penderitanya. Cara bakteri Bacillus cereus dapat beracun adalah dengan membentuk spora yang mengeluarkan racun. Pada suhu ruangan, jumlah spora ini bisa bertambah. Saat Anda memakan spora ini, racun ini menyebabkan muntah atau diare. Selain itu, ada beberapa tanda-tanda lain yang disebabkan oleh bakteri sebagai Bacillus cereus atau sindrom nasi goreng, yakni:
- Sakit perut yang hebat
- Kram perut
- Diare encer
- Mual dan muntah
- Pusing
Penyebab Sindrom Nasi Goreng
Dikutip dari laman Singapore Food Agency, Nasi terkadang dimasak terlebih dahulu dan kemudian dibiarkan dingin pada suhu ruangan selama berjam-jam atau bahkan semalaman. Waktu penahanan yang lama pada suhu ruangan memberikan banyak waktu bagi bakteri untuk mengkontaminasi beras dan berkembang biak dalam jumlah besar.
Salah satu bakteri yang paling umum ditemukan pada nasi goreng adalah Bacillus cereus. Ini adalah bakteri pembentuk spora yang juga banyak ditemukan di tanah dan lingkungan. Jika terkontaminasi, bakteri ini dapat tumbuh di dalam makanan dan menghasilkan racun yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Kondisi ini dikenal sebagai sindrom nasi goreng. Selain itu, racun yang dihasilkan B. cereus dalam makanan bertepung tahan terhadap panas dan tidak mudah rusak saat dimasak, artinya meskipun nasi goreng dihangatkan kembali Anda masih bisa terkena sindrom nasi goreng atau keracunan makanan yang terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.
Bacillus cereus bisa menyebabkan penyakit non-usus ketika spor masuk ke dalam tubuh seseorang dan mengeluarkan racun. Spora bisa diperoleh dari:
- Peralatan rumah sakit yang terkontaminasi, seperti kateter
- Luka yang terinfeksi
- Menghirup debu yang tercemar
- Wabah infeksi di rumah sakit.
Anda akan mengalami keracunan makanan 6 hingga 15 jam setelah makan makanan yang terkontaminasi. Makanan yang bisa menyebabkan penyakit ini antara lain:
- Ikan
- Produk Susu
- Daging
- Saus
- Sup dan semur
- Sayuran
- Sapegti
- Kue-kue
- Kentang
- Sushi
Advertisement
Cara Menghindari Sindrom Nasi Goreng
Agar anda tidak terkontaminasi dengan bakteri Bacillus cereus, ada beberapa cara untuk menghindarinya. Berikut beberapa rinciannya:
- Jangan menyimpan nasi pada suhu yang berada dalam zona bahaya (5 hingga 60 °C) karena bakteri dapat berkembang biak. Dinginkan nasi yang sudah dimasak segera hingga suhu lemari es (di bawah 4 °C) sesegera mungkin jika tidak segera digunakan.
- Masak nasi goreng hingga matang sebelum dikonsumsi, pastikan suhu cukup tinggi (setidaknya 75° C) di seluruh nasi untuk membunuh bakteri.
- Untuk mencegah kontaminasi silang, pisahkan bahan mentah dan makanan matang. Pastikan daging mentah beserta sarinya serta telur dan kulit telur tidak bersentuhan dengan makanan matang.
- Konsumsilah makanan yang sudah dimasak sesegera mungkin dan hindari menyimpannya pada suhu ruangan. Hal ini mengurangi waktu bagi bakteri untuk tumbuh.
- Saat memesan makanan dari katering, hindari memesan secara berlebihan, karena hal ini sering kali mengakibatkan sisa makanan tertinggal di suhu ruangan.
- Jika nasi memang akan didinginkan, gunakan permukaan yang datar sehingga permukaan yang lebar akan membuatnya lebih cepat dingin.
- Selain itu, jangan ragu untuk bertanya pada koki bila Anda akan makan nasi goreng di tempat prasmanan. Anda harus tahu berapa lama makanan tertentu diperbolehkan berada pada suhu ruangan.