Liputan6.com, Jakarta Banyak orang bercita-cita namun tak sedikit pula yang bisa mewujudkannya. Namun pentingnya punya cita-cita ialah bisa menjadi motivasi meraih sesuatu. Meskipun mustahil, namun tiada salahnya mencoba. Konsep ini mirip dengan kisah seorang tukang sapu jalanan yang nekat jadi penari balet yang dicita-citakan sejak lama.Â
Baca Juga
Advertisement
Kisah inspiratif pria pekerja sanitasi jalanan berusia 63 tahun di Tiongkok telah menjadi viral di media sosial yang menggugah hati banyak orang. Liu Ziqing, tak memiliki pengalaman balet telah mengubah hidupnya dengan mewujudkan impian masa kecilnya menjadi seorang penari balet yang berbakat.
Liu Ziqing memulai perjalanan menarinya satu dekade lalu tanpa pengalaman sebelumnya. Namun, dengan tekad, belajar yang rajin, dan latihan yang tekun, kini dia tampil di atas panggung bersama penari profesional muda.
"Saya sekarang melakukan apa yang ingin saya lakukan ketika saya masih muda," kata Liu seperti yang Dilansir Liputan6.com dari South China Morning Post, Jumat (10/11/2023).
Lahir dari Keluarga Miskin di Mongolia
Kecintaannya pada balet pertama kali muncul ketika film "Detasemen Merah Wanita" tentang pertunjukan balet menjadi populer secara nasional. Liu mengungkapkan bahwa dia menonton film tersebut lebih dari 10 kali karena cintanya pada bentuk seni ini.
Namun, rintangan kemiskinan menghambatnya untuk mengejar impian tersebut. Ia dibesarkan di keluarga miskin di sebuah desa dekat Baotou, kota terbesar di wilayah otonomi Mongolia Dalam di Tiongkok utara. Awalnya, dia bekerja sebagai petani di kampung halamannya dan terkadang sebagai pembersih jalan.
Sepuluh tahun yang lalu, pada usia 53 tahun, Liu akhirnya memutuskan untuk memulai perjalanan menari.Â
"Saya telah berpikir untuk menari selama bertahun-tahun. Suatu hari, saya melihat kursus pelatihan dasar balet di TV, yang memunculkan ide bahwa saya harus mencoba belajar menari," ujarnya kepada CCTV.
Advertisement
Tetangga Liu Ziqing Menyebutnya Gila
Liu berlatih dengan tekun di berbagai lokasi, mulai dari lahan pertanian terdekat, pinggir jalan, hingga halaman rumahnya. Ia bahkan tidur dalam posisi leg press untuk meningkatkan kekuatannya. Istri dan anak-anaknya memberikan dukungan padanya, meskipun beberapa tetangganya sering kali meragukan langkahnya.
"Mereka melihat saya berlatih dan berkata, 'Kamu gila. Apa gunanya menari di usia tua ini? Mengapa tidak menjalani kehidupan normal?' Saya mengabaikan pandangan mereka," ungkap Liu.
Menurut Liu, menari memberinya kebahagiaan, dan latihan ini juga memberikan manfaat bagi kesehatannya. Ia mengaku punya masalah perut namun usai rutin menari, penyakitnya telah hilang.
Bersaing Bersama Penari Balet Muda
Selain berlatih dengan tekun, Liu juga mengambil kelas di Baotou Normal University. Liu merasa muda kembali saat menggeluti dunia tari balet yang dicita-citakan sedari muda.
Shi Jianxing, seorang pengajar di universitas tersebut, mengungkapkan, "Selama pelajaran keterampilan dasar, banyak siswa yang jelas-jelas tidak ingin berada di sana, namun Liu sangat menikmati pelajaran tersebut dan selalu tersenyum. Kecintaannya pada balet sungguh menyentuh hati saya."
Kisah inspiratif seperti yang dialami Liu Ziqing sering kali menjadi berita utama di Tiongkok, mengilhami banyak orang untuk mengejar impian mereka. Ini adalah contoh nyata bahwa tidak ada kata terlambat untuk mengejar apa yang Anda cintai, bahkan ketika Anda telah berusia 63 tahun.
Advertisement