Liputan6.com, Jakarta Dalam era perkembangan teknologi yang semakin pesat, kita sering kali disuguhkan oleh berbagai inovasi canggih yang membawa kita melampaui batas-batas konvensional. Salah satu contoh nyata dari eksplorasi terkini ini datang dari seorang biohacker dan pesulap yang tak kenal lelah, Anastasia Synn.Â
Dengan keberanian dan keingintahuan yang luar biasa, Synn tidak hanya menciptakan sejarah dengan memecahkan rekor dunia Guinness untuk jumlah implan teknologi terbanyak di dalam tubuh manusia, tetapi juga membawa kita masuk ke dalam dunia baru biohacking yang penuh inovasi.Â
Untuk kisah lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, pada Jumat (10/11/2023).Â
Advertisement
Pecahkan Rekor Dunia
Sebagai seorang pionir dalam dunia biohacking, Anastasia Synn meraih prestasi luar biasa dengan berhasil menciptakan sejarah dalam Guinness World Records. Penghargaan ini bukan sekadar capaian pribadi, melainkan suatu tonggak revolusioner dalam eksplorasi manusia terhadap potensi tubuh dan teknologi.Â
Sebanyak 52 implan mikrochip yang tertanam di tubuhnya membuatnya menjadi pemegang rekor dunia untuk jumlah implan teknologi terbanyak yang dimiliki oleh manusia. Keberhasilan Synn ini menggambarkan perjalanan panjang dan tekadnya untuk menggabungkan tubuh manusia dengan teknologi, membuka pintu untuk pemahaman lebih dalam tentang potensi tubuh manusia.Â
Proses pencatatan dalam Guinness World Records juga menjadi pengakuan resmi atas dedikasi dan inovasi yang ditanamkan Synn dalam mencapai tingkat biohacking yang belum pernah terjadi sebelumnya. Dengan meraih prestasi ini, Synn memperluas batas kemungkinan manusia dalam menggali potensi teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup.
Advertisement
Detail Kemampuan Baru yang Dia Miliki
Dibalik rekor dunia yang dipegangnya, Anastasia Synn memamerkan beragam kemampuan baru yang diberikan oleh implan-impan mikrochip yang tersemat di tubuhnya. Fungsionalitasnya mencakup kemampuan membuka kunci, menemukan benda logam, memanggil nomor telepon, hingga melakukan trik sulap yang mengagumkan. Sebuah implan di tangannya bahkan dapat bergetar, memberinya kemampuan sensorik yang luar biasa.
Sebagian besar implan yang dimilikinya adalah mikrochip, diprogram untuk meningkatkan indra dan kemampuannya sehari-hari, seperti membuka kunci pintu depan rumahnya atau menyalakan komputer. Namun, implan magnetis memberinya apa yang disebutnya sebagai 'indra keenam', memungkinkannya merasakan kabel listrik di balik dinding dan mendeteksi apakah suatu perangkat elektronik menerima daya atau tidak.Â
Keunikannya tak berhenti di situ, dia juga mengaku memiliki kemampuannya mendeteksi radiasi dari microwave, yang diindikasikan dengan getaran tangan, memberikannya dimensi baru dalam keselamatan dan pemahaman terhadap lingkungan elektronik sekitarnya.
Kontroversi dan Resiko dari Biohacking yang Dilakukannya
Meskipun prestasinya mencengangkan, langkah-langkah yang diambil Anastasia Synn dalam dunia biohacking tetap disertai dengan kontroversi dan resiko. Biohacking, praktik menggabungkan teknologi ke dalam tubuh manusia, menghadirkan tantangan kesehatan yang serius. Banyak biohacker yang menjalani prosedur tanpa bantuan medis yang tepat, menyebabkan risiko komplikasi seperti kerusakan saraf dan nyeri jangka panjang.
Anastasia Synn sendiri menjalani sebagian besar prosedur biohacking melalui pembedahan oleh perawat dan ahli bedah bawah tanah. Meskipun Synn secara rutin memantau kondisi implan-impan tersebut, resiko dari degradasi lapisan kimia eksperimental pada implan tetap menjadi kekhawatiran.Â
Biohacker juga harus menyadari bahwa tidak semua prosedur berjalan sesuai rencana. Synn merinci pengalaman yang menyakitkan ketika mencoba mengganti semua giginya dengan gigi palsu cyborg, yang akhirnya gagal dan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
Prestasi Anastasia Synn membuka diskusi tentang batasan dan resiko biohacking, sementara pada saat yang sama mengeksplorasi potensi inovatif untuk meningkatkan kemampuan manusia melalui integrasi teknologi yang semakin maju.
Advertisement