Sukses

Biografi Ibnu Malik dan Karya-Karyanya, Sang Ahli Ilmu Nahwu

Ibnu Malik merupakan salah satu ulama penulis kitab gramatika dan morfologi bahasa Arab yang karyanya dipelajari secara luas di dunia Islam, termasuk Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Ibnu Malik merupakan salah satu tokoh Islam yang sagat berpengaruh. Ibnu Malik memiliki nama asli yakni Muhammad bin Abdullah bin Malik ath-Tha'i al-Jayyani. Ia lahir di Jaen, Al Andalus pada tahun 600 H.

Ibnu Malik juga termasuk salah satu ulama penulis kitab gramatika dan morfologi bahasa Arab yang karyanya dipelajari secara luas di dunia Islam, termasuk Indonesia. Untuk itu, namanya sudah tak asing lagi bagi umat Muslim.

Ibnu Malik dikenal sebagai seseorang yang ahli tata bahasa Arab dan sejarawan. Karya tulisnya yang paling terkenal adalah Kitab Alfiyah Ibnu Malik, sebuah karya monumental yang membahas sebagian besar konsep dan terminologi dalam bahasa Arab.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai biografi Ibnu Malik dan karya-karyanya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/11/2023).

2 dari 4 halaman

Biografi Ibnu Malik

Ibnu Malik merupakan salah satu ulama penulis kitab gramatika dan morfologi bahasa Arab yang karyanya dipelajari secara luas di dunia Islam, termasuk Indonesia. Ibnu Malik memiliki nama asli yakni Muhammad bin Abdullah bin Malik ath-Tha'i al-Jayyani. Ia lahir di Jayyan atau Jaen, sebuah kota kecil di Al Andalus (Spanyol) yang kini merupakan salah satu provinsi di Spanyol pada tahun 600 H.

Ibnu Malik juga terkenal sebagai seseorang yang ahli dalam bidang Bahasa Arab dan Nahwu. Dikutip dari laman NU Online, semasa kecil Ibnu Malik telah mencari ilmu diberbagai ulama dan negara, salah satu guru beliau ialah Syaikh Al-Syalaubini. Setelah mengijak umur dewasa, Imam Ibnu Malik, berangkat ke Timur Tengah untuk menunaikan ibadah haji, dan diteruskan menempuh ilmu di Damaskus. Di Negeri Syam, ia belajar ilmu dari beberapa ulama setempat, antara lain yakni Al-Sakhawi, Syaikh Ibnu Ya’isy Al-Halaby, Syeikh Hasan Bin Shabbah, Syeikh Ibnu Abi Shaqr, Syeikh Ibnu Najaz Al-Maushili, Ibnu Hajib, Ibnu Amrun dan Muhammad bin Abi Fahdhal al-Mursi.

Di kota Damaskus dan Aleppo (Halab) nama Ibnu Malik mulai dikenal serta dikagumi oleh para ilmuan, hal ini karena cerdas dan pemikirannya jernih. Ia banyak menampilkan teori-teori nahwiyah yang mengambarkan teori-teori Mazhab Andalusia, yang jarang diketahui oleh orang-orang Syiria waktu itu.

Teori nahwiyah semacam ini, banyak diikuti oleh para murid-murid beliau, antara lain yakni Al-nawawi, Ibnu Al-Atharm Al-Mizzi, Al-Dzahabi, Al-Shairafim Dan Qadli Al-Qudlat ibn Jama’ah. Untuk menguatkan teorinya, Ibnu Malik senantiasa mengambil saksi (syahid) dari teks-teks Al-Qur’an. Bila tidak ditemukan beliau menyajikan teks Al-Hadist. Bila tidak ditemukan juga, maka beliau mengambil saksi dari syair-syair sastrawan Arab kenamaan.

Selain terkenal sebagai ahli bahasa nahwu dan bahasa Arab, Ibnu Malik juga terkenal sebagai seseorang yang ahli di bidang syair Arab, Qira'at Al-Qur'an, dan Hadits, selain itu ia juga sering membuat berbagai syair dan yang paling terkenal adalah Alfiyah Ibnu Malik dan Al-Kafiyah asy-Syafiyah yang terdiri dari 3000 bait.

Dari karyanya tersebut, Ibnu Malik menjadi salah satu ulama yang memiliki pengaruh terbesar bahasa Arab di dunia pendidikan Islam. Bahkan ia juga menjadi panutan yang diakui keluasan ilmunya dalam bidang ilmu nahwu da sharaf. Ibnu Malik wafat pada tahun 672 H atau 22 Februari 1274 di Damaskus.

3 dari 4 halaman

Karya-Karya Ibnu Malik

Ibnu Malik merupakan seorang ulama yang sangat produktif dalam berkarya, bahkan beliau dianugrahi kemampuan dan bakat yang luar biasa dalam menulis. Karya-karyanya dalam bidang nahwu bahasa, ilmu 'Arudl, qira'at dan hadits sudah sangat banyak dikenal serta populer di kalangan umat Muslim di seluruh dunia. Kemampuan menulisnya tidak hanya dalam bentuk prosa, tetapi juga dalam bentuk syair (nazham) sebagaimana didapati dalam beberapa karyanya.

Karya Ibnu Malik yang paling dikenal adalah Al-Kafiyah al-Syafiyah, yang berupa syair Rajaz yang secara panjang lebar membahas tentang nahwu dan sharf. Karya Ibnu Malik yang lainnya adalah Tashil al-Fawaid wa Takmil al-Maqashid yang secara ringkas membahas tentang kaidah-kaidah nahwu dan banyak para ahli bahasa memberikan penjelasan (syarh) dari buku ini. Berikut ini adalah karya-karya dari Ibnu Malik sepanjang hidupnya, yakni:

  1. Al-Kafiyah asy-Syafiyah, dalam bidang kaidah sharaf
  2. Tashil al-Fawaid wa Takmil al-Maqashid, dalam bidang kaidah nahwu
  3. Ijaz at-Tashrif fi `ilmi at-Tashrif
  4. Tuhfatu al-Maudud fi al-Maqshur wa al-Mamdud
  5. Lamiyatu al-Af`al
  6. Al-I`tidhad fi adh-dha' wa azh-zha'
  7. Syawahid at-Taudhih limusykilat al-Jami` ash-Shahih, merupakan syarah secara nahwu dari 100 hadits yang ada di Shahih Bukhari
4 dari 4 halaman

Kitab Al-Kafiyah asy-Syafiyah

Kitab Al-Kafiyah asy-Syafiyah merupakan salah satu karya dari Ibnu Malik yang terkenal dan populer di kalangan umat Muslim. Kitab ini berisi 1002 bait syair nazhaman yang membahas tentang ilmu nahwu dan sharaf. Kitab ini di pelajari di seluruh dunia sampai saat ini. Kitab alfiyah ini sebenarnya merupakan kitab ringkasan dari kitab nadham karangan beliau sendiri al-Kafiyah al-Syafiyah yang terdiri dari 2757 bait. Karena itu, kitab alfiyah juga di sebut dengan kitab al-Khulashah yang berarti ringkasan, dan bisa juga disebut Alfiyah (ribuan) karena bait syairnya terdiri dari seribu baris.

Kitab Al-Kafiyah asy-Syafiyah menyajikan tentang Ilmu Nahwu dan Shorof yang diikuti dengan komentar (syarah). Kemudian kitab ini diringkas menjadi seribu bait, yang kini terkenal dengan nama Alfiyah Ibnu Malik. Kitab ini terdiri dari delapan puluh (80) bab, dan setiap bab diisi oleh beberapa bait. Kini, kitab Al-Kafiyah asy-Syafiyah sudah banyak diterjemahkan dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.