Sukses

10 Gejala Kanker Limfoma yang Perlu Diwaspadai, Ada Pembengkakan hingga Sesak Napas

Gejala umum yang ditimbulkan kanker limfoma adalah adanya pembengkakan, demam tinggi, hingga sesak napas.

Liputan6.com, Jakarta Kanker limfoma atau kelenjar getah bening merupakan kanker darah yang terjadi ketika limfosit B menjadi abnormal dengan membelah lebih cepat dari sel biasa atau hidup lebih lama dari biasanya. Kanker limfoma ini dapat menyerang siapa saja, baik itu anak-anak hingga orang dewasa.

Kanker limfoma adalah kanker darah putih yang dapat mengakibatkan pembengkakan kelenjar getah bening (limfadenopati). Hal ini dapat menimbulkan benjolan pada beberapa bagian tubuh seperti leher, ketiak, ataupun selangkangan. Apabila dibiarkan, kondisi ini akan berakibat fatal pada penderitanya.

Untuk itu, anda perlu mengenali gejala kanker limfoma agar cepat mendapatkan perawatan. Gejala umum yang ditimbulkan kanker limfoma adalah adanya pembengkakan, demam tinggi, hingga sesak napas.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai gejala kanker limfoma beserta penyebab dan perawatannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (16/11/2023).

2 dari 5 halaman

Mengenal Kanker Limfoma

Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan atau Kemkes RI, kanker limfoma atau kanker kelenjar getah bening adalah kanker yang disebabkan oleh sel darah putih yang berubah menjadi ganas. Sel darah putih tersebut memperbanyak diri dengan tidak terkendali pada kelenjar getah bening atau di organ-organ pembentuk sel darah putih.

Sementara itu menurut Mayo Clinic, kanker limfoma adalah kanker pada sistem limfatik yang merupakan bagian dari jaringan tubuh yang melawan kuman. Sistem limfatik meliputi kelenjar getah bening, limpa, kelenjar timus, dan sumsum tulang belakang. Kanker limfoma dapat mempengaruhi seluruh area tersebut serta organ lain di seluruh tubuh. Kanker limfoma ini dapat menyerang siapa saja, baik itu anaka-anak, remaja, hingga orang dewasa.

Sel kanker tersebut biasanya muncul di nodus limfa, yang juga dapat memengaruhi organ lain seperti kulit, otak, dan tulang (limfoma ekstranodal). Limfoma berhubungan dekat dengan leukemia, yang juga muncul di limfosit, namun hanya pada darah dan sumsum tulang, dan biasanya tidak membentuk tumor yang statis.

Menurut tipenya, limfoma dibagi menjadi 2, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Limfoma Hodgkin terjadi karena adanya mutasi sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu dengan adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker. Sedangkan Limfoma Non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik.

3 dari 5 halaman

Penyebab Kanker Limfoma

Secara umum penyebab dari kanker limfoma belum diketahui secara pasti. Namun menurut Mayo Clinic, kanker limfoma terjadi ketika sel darah putih yang melawan penyakit yang disebut limfosit mengalami mutasi genetik. Mutasi tersebut memerintahkan sel untuk berkembang biak dengan cepat, menyebabkan banyak limfosit yang sakit terus berkembang biak.

Mutasi juga memungkinkan sel untuk terus hidup ketika sel normal lainnya mati. Hal ini menyebabkan terlalu banyak limfosit yang sakit dan tidak efektif di kelenjar getah bening Anda dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening, limpa dan hati.

Namun penelitian menunjukkan kondisi atau masalah berikut dapat meningkatkan risiko terkena kanker limfoma, yakni:

  1. Anda pernah atau pernah mengidap virus termasuk HIV (human immunodeficiency virus), Epstein-Barr (mononucleosis) dan virus human immunodeficiency sarcoma Kaposi.
  2. Memiliki riwayat keluarga yang menderita kanker limfoma.
  3. Sistem kekebalan tubuh Anda melemah karena kondisi atau perawatan medis lain. Misalnya, orang yang menjalani transplantasi organ menggunakan obat imunosupresan agar tubuhnya tidak menolak organ yang ditransplantasikan.
  4. Anda menderita penyakit autoimun. Penyakit autoimun terjadi ketika sistem kekebalan tubuh Anda secara tidak sengaja menyerang tubuh Anda alih-alih melindunginya.
  5. Faktor usia. Kanker limfoma jenis non-Hodgkin sering menyerang seseorang yang berusia 60-an atau lebih tua, sedangkan untuk jenis limfoma Hodgkin sering menyerang seseorang yang berusia antara 15 dan 40 atau lebih tua dari 55 tahun.
4 dari 5 halaman

Gejala Kanker Limfoma

Mengutip dari laman Kemkes RI, ada beberapa gejala kanker limfoma yang harus diketahui bersama, diantaranya adalah:

  1. Pembengkakan pada kelenjar getah bening, yang biasanya terjadi pada leher, ketiak, atau selangkangan yang tidak menimbulkan rasa sakit.
  2. Suhu tubuh naik dan turun.
  3. Demam berulang dan keringat berlebihan pada malam hari.
  4. Sesak nafas dan batuk.
  5. Mudah lelah.
  6. Pembesaran amandel.
  7. Penurunan berat badan.
  8. Perut makin membesar dan terasa begah. Hal ini karena kanker terjadi pada kelenjar getah bening di rongga perut.
  9. Kehilangan nafsu makan.
  10. Sakit kepala.

Tidak hanya itu, orang yang mengalami kanker kelenjar getah bening juga biasanya akan lebih rentan tertular infeksi dibandingkan orang yang sehat. Hal ini karena kelenjar getah beningnya tak mampu menjaga daya tahan tubuh.

5 dari 5 halaman

Pengobatan Kanker Limfoma

Setelah mengenali gejala kanker limfoma, anda perlu mengetahui cara mengobatinya. Perawatan kanker limfoma ini tergantung pada penyebab dan jenis yang dialami (Hodgkin atau Non-Hodgkin). Namun secara umum, pengobatannya melibatkan tindakan kemoterapi dan radiasi atau transplantasi sumsum tulang, dan penyembuhannya tergantung kepada histologi, jenis, dan tahapan penyakit.

Kemoterapi yang diberikan oleh dokter atau tenaga medis untuk menargetkan dan membunuh sel kanker. Biasanya perawatan ini dijalani sebanyak 6–8 siklus. Sementara, radiasi dilakukan pada lokasi kelenjar getah bening yang berubah menjadi ganas. Hal ini memberikan dosis radioaktif dengan kekuatan yang tinggi langsung ke sel B dan sel T yang bersifat kmenghancurkan sel kanker. Jika pengobatan dilakukan pada stadium 1 dan 2 angka kesembuhannya sangat besar.

Apabila anda merasakan gejala kanker limfoma yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya, segelah untuk menemui dokter dan melakukan pemeriksaan diri sebelum terlambat menyadari terserang kanker limfoma.