Liputan6.com, Jakarta Suku Kalimantan Barat didominasi oleh penduduk asli Dayak dan Melayu, serta beragam suku lainnya. Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesya yang terletak di pulau Kalimantan dengan ibu kota atau pusat pemerintahan di kota Pontianak.
Baca Juga
Advertisement
Kalimantan Barat merupakan daerah yang memiliki banyak sungai besar dan kecil yang dapat dilayari. Bahkan, beberapa sungai besar sampai saat ini masih menjadi jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Suku Kalimantan Barat cukup beragam selain Dayak yang dominan. Selain itu, provinsi yang berbatasan dengan Sarawak di bagian utaranya ini juga menggunakan beragam bahasa, dari Dayak, bahasa Melayu, hingga Tionghoa.
Berikut Liputan6.com rangkum dari laman BPK RI, Jumat (17/11/2023) tentang suku Kalimantan Barat.
Suku Kalimantan Barat
Suku Kalimantan Barat dihuni oleh penduduk asli Dayak dan aneka ragam suku bangsa. Suku Kalimantan Barat dominan yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa, yang melebihi 90% penduduk Kalimantan Barat. Selain itu, suku Kalimantan Barat lainnya terdapat juga suku-suku bangsa lain seperti Bugis, Jawa, Madura, Minangkabau, Sunda, Batak dan lain-lain yang jumlahnya di bawah 10%.
Sementara itu, berdasarkan sensus tahun 2010, suku Kalimantan Barat paling dominan yaitu Dayak (34.93%) dan Melayu (33,84%). Suku Dayak mayoritas tinggal di daerah Landak, Bengkayang, Sanggau, Sintang, Sekadau. Sementara itu, suku Melayu mayoritas di kawasan pesisir, seperti Sambas, Kayong Utara, Ketapang, Mempawah dan Kota Pontianak. Di Kabupaten Kapuas Hulu, suku Kalimantan Barat hampir seimbang jumlahnya antara Dayak dan Melayu.
Suku Kalimantan Barat terbanyak ketiga yaitu suku Jawa (9,72%) yang memiliki basis pemukiman di daerah-daerah transmigrasi yang tersebar di seluruh Kabupaten/Kota. Di urutan keempat yaitu etnis Tionghoa (8,15%) yang banyak terdapat di perkotaan seperti Singkawang dan Pontianak. Di Kota Singkawang, 37% penduduknya adalah keturunan Tionghoa dan 32% Melayu, sedangkan di Kota Pontianak 32% penduduknya suku Melayu dan 18% Tionghoa. Budaya dasar Kalimantan Barat dibentuk atas tiga tungku utama, yaitu Dayak, Melayu dan Tionghoa.
Suku Kalimantan Barat ini tentunya berpengaruh terhadap penggunaan bahasa. Bahasa yang digunakan oleh masyarakat Kalimantan Barat secara umum adalah Bahasa Indonesia. Selain itu terdapat pula bahasa-bahasa daerah yang juga banyak dipakai seperti Bahasa Melayu, beragam jenis Bahasa Dayak. Menurut penelitian Institut Dayakologi terdapat 188 dialek yang dituturkan oleh suku Dayak dan Bahasa Tionghoa seperti Tiochiu dan Khek/hakka. Bahasa Melayu di Kalimantan Barat terdiri atas beberapa jenis, antara lain Bahasa Melayu Pontianak, Bahasa Melayu Sanggau dan Bahasa Melayu Sambas. Bahasa Melayu Pontianak sendiri memiliki logat yang hampir mirip dengan bahasa Melayu Malaysia dan Melayu Riau.
Advertisement
Sejarah Kalimantan Barat
Setelah mengenali suku Kalimantan Barat, kamu perlu mengenali sejarah provinsi paling barat pulau Kalimantan ini. Provinsi Kalimantan Barat terbentuk berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Provinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda berdasarkan Keputusan Gubernur Jenderal yang dimuat dalam STB 1938 Nomor 352, antara lain mengatur dan menetapkan bahwa ibukota administratif Gouvernament Borneo berkedudukan di Banjarmasin dibagi atas dua Residentir, salah satu diantaranya adalah Residentie Westerafdeeling Van Borneo dengan ibukota Pontianak yang dipimpin oleh seorang Residen.
Pada tanggal 1 Januari 1957 Kalimantan Barat resmi menjadi provinsi yang berdiri sendiri di Pulau Kalimantan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1956 tanggal 7 Desember 1956. Undang-Undang tersebut juga menjadi dasar pembentukan dua provinsi lainnya di pulau terbesar di Nusantara itu. Kedua provinsi tersebut adalah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.
Letak Geografis Kalimantan Barat
Suku Kalimantan Barat berkaitan juga dengan letak geografisnya. Provinsi Kalimantan Barat terletak antara 2o 06’ Lintang Utara – 3o 05’ Lintang Selatan dan 108o – 114o 10 Bujur Timur dengan luas wilayah 146.807 km2 (14,68 juta Ha). Membentang dari utara ke selatan sepanjang 600 km dan dari timur ke barat sepanjang 850 km.
Ditinjau dari luas wilayah, Provinsi Kalimantan Barat merupakan salah satu provinsi terbesar keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah. Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi “Seribu Sungai”. Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat sering dilayari.
Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan. Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil yang tersebar sepanjang Selat Karimata dan Laut Natuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Riau.
Secara administratif wilayah Provinsi Kalimantan Barat beribukota di Pontianak yang terdiri dari 14 wilayah kabupaten dan kota kira-kira 1,13 kali luas Pulau Jawa, dengan batas-batas:
- Sebelah barat berbatasan dengan Selat Karimata dan Laut Natuna;
- Sebelah timur berbatasan dengan Serawak dan Provinsi Kalimantan Timur;
- Sebelah selatan berbatasan dengan Kalimantan Tengah dan Laut Jawa;
- Sebelah utara berbatasan dengan Negeri Serawak/Malaysia dan Kalimantan Timur.
Advertisement