Sukses

Pemukiman Adalah Proses Menempati Daerah, Ini Bedanya dengan Permukiman

Pemukiman sebagai proses atau tindakan menempati atau memukimkan suatu daerah, sementara permukiman merujuk daerah.

Liputan6.com, Jakarta - Pemukiman adalah proses atau aktivitas mempersiapkan suatu wilayah agar dapat dihuni oleh manusia. Ini melibatkan serangkaian langkah yang mencakup perencanaan tata ruang, pembangunan infrastruktur seperti rumah, jalan, dan fasilitas publik, serta pengaturan administratif untuk menciptakan lingkungan yang layak dihuni.

Arti pemukiman dengan permukiman berbeda menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Pemukiman sebagai proses atau tindakan menempati atau memukimkan suatu daerah. Sementara permukiman merujuk daerah yang sudah dihuni atau ditempati oleh manusia.

Pemukiman dapat berupa kawasan perkotaan yang padat atau daerah pedesaan yang terdiri dari sejumlah kecil rumah tangga. Proses pemukiman yang baik membantu menciptakan lingkungan yang beragam, inklusif, dan mempromosikan kehidupan yang berkualitas bagi penduduknya.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang pemukiman dan pola sanitasi pemukiman, Jumat (17/11/2023).

2 dari 3 halaman

Proses Menempati Daerah

Pemukiman, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), didefinisikan sebagai proses, cara, atau perbuatan memukimkan. Ini tindakan atau aktivitas menempati suatu area atau wilayah untuk tujuan tinggal atau menetap. Pemukiman tidak hanya sekadar penempatan fisik, tetapi juga mencakup segala proses yang terlibat dalam menyiapkan, mendirikan, dan menjadikan suatu area atau wilayah sebagai tempat tinggal atau hunian bagi manusia.

Contoh kalimat dengan kata pemukiman sebagai berikut:

  1. Proses pemukiman di wilayah itu melibatkan pembangunan rumah, jalan, dan sarana publik untuk memfasilitasi kehidupan komunitas yang akan tinggal di sana.
  2. Pemerintah sedang merencanakan pemukiman baru di pinggiran kota untuk menampung pertumbuhan penduduk yang pesat.
  3. Sebagai bagian dari proyek pemukiman, mereka sedang mengkaji dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat perkembangan wilayah tersebut menjadi daerah hunian baru.

Pemukiman mencakup berbagai aspek yang melibatkan manusia dalam menghuni atau menempati suatu daerah. Ini termasuk proses perencanaan, pembangunan, dan pengelolaan wilayah untuk memenuhi kebutuhan hunian manusia. Proses ini melibatkan pemilihan lokasi, pembangunan infrastruktur seperti rumah, jalan, fasilitas umum, dan segala sesuatu yang diperlukan agar area tersebut layak dihuni.

Selain itu, pemukiman juga mencakup aspek sosial dan budaya. Ini mencerminkan bagaimana manusia berinteraksi di dalam wilayah tersebut, membentuk komunitas, serta menciptakan identitas kultural yang unik. Pemukiman mencakup kehidupan sehari-hari masyarakat, aktivitas ekonomi, sosial, dan budaya yang terjalin dalam lingkungan tempat tinggal mereka.

3 dari 3 halaman

Pola Sanitasi Pemukiman

Pola sanitasi pemukiman adalah upaya untuk memastikan ketersediaan dan aksesibilitas layanan sanitasi yang layak bagi komunitas yang tinggal di suatu wilayah atau daerah tertentu. Pola sanitasi pemukiman mencakup sejumlah strategi dan prinsip untuk memastikan kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat di dalam suatu pemukiman.

Universitas Esa Unggul menjelaskan tujuan sanitasi pemukiman. Sanitasi pemukiman bertujuan untuk menyediakan layanan sanitasi yang memadai, termasuk akses air bersih, pengelolaan limbah, dan pembangunan fasilitas sanitasi. Kesadaran masyarakat tentang sanitasi juga penting, dengan pendidikan dan kampanye untuk meningkatkan pemahaman akan kebersihan lingkungan.

Berikut adalah beberapa aspek yang umumnya termasuk dalam pola sanitasi pemukiman:

1. Akses Terhadap Air Bersih

Pola sanitasi pemukiman mencakup penyediaan akses yang memadai terhadap air bersih bagi penduduk. Ini melibatkan sistem pasokan air yang aman dan layanan air bersih yang dapat diandalkan untuk kebutuhan sehari-hari seperti minum, mandi, dan keperluan rumah tangga lainnya.

2. Pengelolaan Limbah Cair dan Padat

Salah satu aspek penting dalam pola sanitasi pemukiman adalah pengelolaan limbah cair dan padat. Ini termasuk pengelolaan limbah domestik seperti limbah rumah tangga dan juga limbah industri. Sistem pengelolaan limbah ini mencakup pengumpulan, pengolahan, dan pembuangan yang aman untuk mencegah pencemaran lingkungan dan penyakit.

3. Fasilitas Sanitasi

Pola sanitasi pemukiman juga mencakup pembangunan dan pemeliharaan fasilitas sanitasi, seperti toilet umum, fasilitas mandi, dan tempat pembuangan sampah yang sesuai standar higienis. Tujuannya adalah untuk memastikan akses yang layak dan aman bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sanitasi mereka.

4. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat

Bagian penting dari pola sanitasi pemukiman adalah pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang praktik sanitasi yang baik. Ini melibatkan kampanye penyuluhan, pelatihan, dan pembangunan kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan untuk kesehatan individu dan komunitas.

Pola sanitasi pemukiman yang baik memerlukan kolaborasi antara pemerintah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat setempat untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan bagi semua penduduk di suatu pemukiman.

Â