Sukses

Kolaps Adalah Keadaan Gagal dalam Bahasa Indonesia, Pahami 41 Sinonimnya

KBBI menjelaskan arti kolaps ada dua, yakni jatuh atau roboh dan pingsan.

Liputan6.com, Jakarta - Kolaps, dalam bahasa Indonesia, merujuk pada keadaan kegagalan atau runtuhnya suatu sistem atau struktur tertentu. Ini bisa terjadi dalam berbagai situasi, dari kesehatan hingga keuangan, dengan dampak yang signifikan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kolaps artinya jatuh atau roboh serta pingsan. Lalu, terdapat 41 sinonim untuk kata kolaps tersebut menurut Pustaka Digital Indonesia.

Dalam kesehatan, kolaps adalah kegagalan fungsi tubuh yang serius, seperti kolaps jantung, sedangkan dalam keuangan, ini merujuk pada kebangkrutan perusahaan atau negara dengan dampak besar terhadap ekonomi dan masyarakat.

Penting untuk memahami penyebab dan dampak kolaps, baik dalam kesehatan, ekonomi, atau teknologi. Ini karena sering kali diperlukan langkah-langkah perbaikan atau rekonstruksi akibat kegagalan tersebut.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti kata kolaps dalam bahasa Indonesia dan sinonimnya, Senin (20/11/2023).

2 dari 4 halaman

Keadaan Gagal

Dalam bahasa Indonesia, kolaps adalah suatu keadaan yang menandakan kegagalan atau runtuhnya suatu sistem atau struktur tertentu. Kondisi ini dapat terjadi dalam berbagai situasi, mulai dari kesehatan hingga keuangan, dan sering kali mengakibatkan dampak yang signifikan.

KBBI menjelaskan arti kolaps ada dua, yakni jatuh atau roboh dan pingsan yang berhubungan dengan kesehatan. Pustaka Digital Indonesia menyebut sinonim kata kolaps ada total 41.

Dalam konteks kesehatan, kolaps adalah keadaan ketika tubuh manusia mengalami kegagalan fungsi yang serius, menyebabkan penurunan kesadaran atau masalah kesehatan lainnya yang mengancam nyawa. Misalnya, kolaps jantung, ini kegagalan fungsi pompa jantung yang mengakibatkan sirkulasi darah yang tidak memadai.

Kolaps juga sering dikaitkan dengan kondisi keuangan, terutama ketika lembaga keuangan atau perusahaan mengalami kebangkrutan atau kegagalan sistematis dalam manajemen keuangan. Sebagai contoh, kolaps ekonomi adalah situasi ketika suatu negara mengalami kemerosotan ekonomi yang parah, mengakibatkan kegagalan sistem ekonomi dan dampak luas terhadap masyarakat. Dalam hal ini, kolaps menciptakan tekanan finansial yang besar, termasuk ketidakstabilan mata uang, kerugian pekerjaan, dan masalah sosial ekonomi lainnya.

Dalam konteks teknologi, kolaps adalah situasi ketika suatu sistem informasi atau infrastruktur teknologi tidak mampu menanggung beban atau tekanan yang diberikan. Ini menyebabkan kegagalan fungsi. Hal ini dapat terjadi akibat serangan siber, kegagalan perangkat keras, atau masalah perangkat lunak yang serius.

 

3 dari 4 halaman

Sinonim Kata Kolaps

  1. Semaput: Merujuk pada keadaan ketika semangat atau vitalitas seseorang menurun drastis, sering kali diiringi dengan perasaan tidak bersemangat atau lesu.
  2. Hilang Semangat: Menunjukkan keadaan di mana seseorang kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan sesuatu, kadang disertai dengan perasaan putus asa atau kelelahan yang mendalam.
  3. Murca: Menggambarkan keadaan yang suram atau lesu, di mana suasana atau keadaan menjadi tidak berwarna atau kehilangan keceriaan.
  4. Terlengar: Merujuk pada keadaan yang terasa kelelahan, letih, atau lemah, sering kali secara fisik maupun emosional.
  5. Pingsan: Keadaan kehilangan kesadaran sementara yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tekanan darah rendah atau kelelahan yang ekstrem.
  6. Pailit: Menunjukkan kegagalan dalam meraih tujuan atau keadaan keuangan yang memburuk, sering kali berujung pada kebangkrutan atau kegagalan usaha.
  7. Ambruk: Menggambarkan keadaan runtuhnya sesuatu, bisa secara fisik seperti bangunan atau secara metaforis seperti kegagalan dalam situasi tertentu.
  8. Bangkrut: Merujuk pada keadaan keuangan yang menyebabkan ketidakmampuan untuk membayar utang atau melanjutkan aktivitas bisnis.
  9. Gulung Tikar: Ekspresi yang digunakan untuk menyatakan kegagalan total atau kebangkrutan dalam sebuah usaha atau bisnis.
  10. Hancur: Menggambarkan keadaan yang rusak secara fisik atau emosional, sering kali disertai dengan perasaan putus asa atau kehilangan harapan.
  11. Jatuh: Merujuk pada kondisi turunnya sesuatu secara tiba-tiba atau kehilangan stabilitas dalam konteks tertentu.
  12. Bubar: Menyatakan keadaan terpecah atau terpisah, sering kali digunakan dalam konteks kelompok atau organisasi yang tidak lagi berfungsi.
  13. Melintang: Menunjukkan posisi yang terbaring atau jatuh secara horizontal, sering kali dalam konteks kecelakaan atau kejadian yang merugikan.
  14. Menyemak: Merujuk pada situasi yang kacau atau berantakan, sering kali disebabkan oleh ketidakteraturan atau kebingungan.
  15. Morat-Marit: Istilah yang menggambarkan keadaan yang berantakan, kacau, atau tak teratur.
  16. Porak-Parik: Merujuk pada kondisi yang hancur berkeping-keping, sering digunakan untuk menggambarkan keadaan yang benar-benar rusak atau terpecah belah.
  17. Porak-Poranda: Menyatakan keadaan yang hancur lebur atau berantakan, sering kali akibat kekacauan atau kegagalan yang parah.
  18. Ricuh: Menggambarkan keadaan yang kacau atau gaduh, sering kali disebabkan oleh kerusuhan atau ketidakstabilan.
  19. Rondah-Randih: Istilah yang merujuk pada situasi yang kacau, berantakan, atau tidak teratur.
  20. Ropak-Rapik: Menggambarkan keadaan yang hancur, rusak, atau terkoyak.
  21. Rusak: Mengindikasikan kerusakan atau keadaan yang tidak lagi berfungsi dengan baik.
4 dari 4 halaman

Selanjutnya

  1. Semrawut: Menunjukkan keadaan yang berantakan atau tidak teratur, sering kali disebabkan oleh kekacauan atau kebingungan.
  2. Serabutan: Istilah yang menggambarkan keadaan yang kacau atau tidak teratur.
  3. Simpang-Siur: Merujuk pada keadaan yang bingung atau tak teratur, sering kali disertai dengan kebingungan.
  4. Terpisah-Pisah: Mengindikasikan keadaan terpisah atau terbagi-bagi, sering kali dalam konteks ketidakstabilan atau kebingungan.
  5. Tersara-Bara: Istilah yang menggambarkan keadaan yang berantakan atau hancur, sering kali disebabkan oleh kekacauan atau kehancuran.
  6. Benjut: Merujuk pada keadaan yang hancur atau terpecah-pecah, sering kali secara fisik.
  7. Buyar: Menggambarkan keadaan yang runtuh atau bubar, sering kali disebabkan oleh kegagalan atau perpecahan.
  8. Pudar: Menunjukkan proses kehilangan warna atau keceriaan, sering kali secara perlahan.
  9. Remuk: Merujuk pada kondisi yang hancur atau sangat rusak.
  10. Anjlok: Menyatakan turunnya sesuatu secara tiba-tiba atau kehilangan stabilitas.
  11. Rampak: Menggambarkan keadaan yang berantakan atau tidak teratur.
  12. Roboh: Merujuk pada keadaan yang runtuh atau ambruk, sering kali secara fisik.
  13. Runtuh: Menyatakan proses runtuhnya atau kegagalan struktur yang ada.
  14. Terjelabak: Mengindikasikan keadaan yang terperangkap atau terjebak dalam situasi yang sulit.
  15. Tumbang: Menggambarkan keadaan yang roboh atau jatuh, sering kali secara fisik.
  16. Gering: Menunjukkan keadaan yang kurang kuat atau lemah.
  17. Lara: Menggambarkan rasa sakit atau kesedihan yang mendalam.
  18. Sakit: Menyatakan keadaan yang tidak sehat atau terganggu secara fisik maupun emosional.
  19. Berantakan: Istilah yang merujuk pada keadaan yang kacau atau tidak teratur.
  20. Terpuruk: Menyatakan keadaan yang suram atau lesu secara emosional maupun fisik.