Liputan6.com, Jakarta Kronik adalah istilah yang masih asing bagi masyarakat. Meskipun begitu, istilah ini banyak digunakan dalam pelajaran sejarah. Bahkan para ilmuan sejarah lebih sering menggunakan istilah kronik maupun sinkronik.
Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kronik adalah catatan peristiwa yang diurutkan sesuai waktu kejadiannya. Biasanya kronik adalah catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa lalu.
Advertisement
Baca Juga
Kronik sendiri memiliki manfaat bagi para ilmuan yakni untuk menyusuri kebenaran fakta yang terjadi pada masa tertentu berdasarkan tulisan, catatan, serta tuturan kisah yang pernah terjadi, dan memetik pelajaran darinya.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian kronik dan perbedaannya dengan sinkronik yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/11/2023).
Kronik Adalah
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kronik adalah catatan peristiwa yang diurutkan sesuai waktu kejadiannya. Di dalam kronik hanya dilakukan pencatatan terhadap peristiwa tanpa mempedulikan keterkaitan antara peristiwa yang pertama dengan yang kedua dan selanjutnya. Secara umum, pengertian kronik adalah catatan kejadian-kejadian secara singkat dari waktu ke waktu secara berurutan. Artinya kumpulan kejadian di masa lalu dikumpulkan atau dikelompokkan dalam urutan waktu yang sama.
Kronik adalah catatan perjalanan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan pujangga pada masa lalu. Meski penulis kronik memperoleh informasi secara bervariasi, beberapa kronik ditulis dari pengetahuan pelaku, beberapa dari saksi atau peserta dalam peristiwa, atau melalui mulut ke mulut.
Beberapa bahan-bahan tertulis adalah piagam, surat, atau karya-karya penulis sejarah sebelumnya. Yang lain berupa cerita tentang asal-usul yang tidak diketahui sehingga memiliki status mitos. Penyalin kronik juga berpengaruh dalam hal penyalinan kreatif, dengan melakukan koreksi, memperbarui atau melanjutkan sebuah kronik dengan informasi yang dulunya tidak tersedia bagi penulis asli.
Kronik sendiri memiliki manfaat bagi para ilmuan yakni untuk menyusuri kebenaran fakta yang terjadi pada masa tertentu berdasarkan tulisan, catatan, serta tuturan kisah yang pernah terjadi, dan memetik pelajaran darinya.
Advertisement
Perbedaan Kronik dengan Kronologi, Diakronik, dan Sinkronik
Dikutip dari laman Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menjelaskan bahwa istilah kronologi, kronik, dan sinkronik memiliki perbedaan makna. Berikut ini penjelasannya:
1. Kronologi
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa indonesia atau KBBI, pengertian kronologi adalah urutan waktu dari berbagai kejadian atau peristiwa. Kronologi dalam lingkup sejarah bisa diartikan sebagai penentuan urutan waktu suatu kejadian di masa lampau. Sedangkan menurut Encyclopaedia Britannica, kronologi (chronology) dalam sejarah, digunakan sebagai sistem penanggalan.
Secara etimologis, kata kronologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss yang artinya waktu dan logos yang artinya ilmu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kronologi adalah ilmu tentang waktu yang membantu untuk menyususn peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya. Cara berpikir kronologis dapat memprmudah kita dalam melakukan rekonstruksi terhadap semua peristiwa masa lalu dengan tepat.
2. Kronik
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kronik adalah catatan peristiwa yang diurutkan sesuai waktu kejadiannya. Secara umum, pengertian kronik adalah catatan kejadian-kejadian secara singkat dari waktu ke waktu secara berurutan. Artinya kumpulan kejadian di masa lalu dikumpulkan atau dikelompokkan dalam urutan waktu yang sama.
Hal yang sama juga dijelaskan dalam buku Kronik Kolonialisme di Nusantara sebagai Inspirasi Penciptaan Karya Seni Lukis (2016) karya Anggara Lutfian Putra, menjelaskan bahwa kronik adalah kumpulan arsip dari kategorisasi tertentu yang dikumpulkan sesuai masa atau urutan waktunya.
3. Sinkronik
Secara etimologis, kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti dengan dan chronoss yang berarti waktu. Jadi dapat disimpulkan bahwa kajian sejarah secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau waktu tertentu dengan lebih mendalam. Sinkronik sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa lampau, menitikberatkan kajian peristiwa pada pola – pola, gejala, dan karakter, bersifat horizontal, tidak ada konsep perbandingan, cakupan kajian lebih sempit, kajiannya sangat sistematis, dan sifat kajian lebih serius dan mendalam.
4. Diakronik
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari bahasa Yunani yaitu diakronik yang artinya melintas, melampaui. Sedangkan untuk kata chronoss memiliki arti yakni ilmu. Jika dikaitkan dengan sejarah, maka diakronik adalah suatu peristiwa yang berhubungan dengan peristiwa-peristiwa sebelumnya dan tidak dapat berdiri sendiri atau timbul secara tiba-tiba, sebab sejarah meneliti gejala-gejala yang memanjang dalam waktu, tetapi dalam ruang yang terbatas.
Berpikir dengan pendekatan diakronis adalah salah satu pendekatan yang menganalisis evolusi/perubahan sesuatu dari waktu ke waktu, yang memungkinkan seseorang untuk menilai bagaimana bahwa sesuatu perubahan itu terjadi sepanjang masa. Konsep diakronis melihat bahwa peristiwa dalam sejarah mengalami perkembangan dan bergerak sepanjang masa. Melalui proses inilah manusia dapat melakukan perbandingan dan melihat perkembangan sejarah kehidupan masyarakatnya dari zaman ke zaman berikutnya.
Contoh Kronik
Salah satu contoh kronik di Indonesia adalah Kronik Revolusi Indonesia yang disusun oleh Pramoedya Ananta Toer, Koesalah Soebagyo Toer dan Ediati Kamil. Selain itu, Koesalah Soebagyo Toer juga menyusun Kronik Irian Barat dan Kronik Abad Demokrasi Terpimpin.
Contoh lainnya dari kronik yang bisa anda pelajari dan ketahui adalah sebuah buku catatan perjalanan Fa Hien ke Tarumanegara dan kisah perjalanan I-tsing dari Cina ke India melalui Sriwijaya.
Contoh kronik dalam sejarah yang selanjutnya adalah Kronik Nuremberg atau Nuremberg Chronicles, yang diciptakan oleh Hartmann Schedel dan diterbitkan pada tahun 1493. Ini adalah sebuah kronik ilustratif yang mencakup sejarah dunia dari penciptaan hingga abad ke-15.
Advertisement