Sukses

Dinosaurus Masih Hidup di Planet Lain? Ini Kata Para Ilmuwan

Studi terbaru mengungkap potensi adanya spesies dinosaurus di luar Bumi.

Liputan6.com, Jakarta Berita mengenai kemungkinan keberadaan dinosaurus di planet lain mengguncang dunia sains dan penelitian astronomi. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Journal menyajikan temuan inovatif yang mengungkap potensi adanya spesies mirip dinosaurus di luar Bumi. 

Dipimpin oleh Lisa Kaltenegger, penelitian ini mengajak kita untuk memandang ke langit dengan harapan baru, mempertanyakan apakah "Dunia Jurassic" sebenarnya masih ada di kosmos. Penelitian ini mengungkap bahwa manusia, dengan teknologi canggihnya, memiliki kemampuan mendeteksi tanda-tanda kehidupan di planet lain. 

Untuk informasi lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/11/2023).

2 dari 3 halaman

Temuan Studi Terbaru

Sebuah studi inovatif yang diterbitkan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society Journal telah mengungkap kemungkinan keberadaan dinosaurus di planet lain. Penulis utama studi, Lisa Kaltenegger, menyatakan bahwa pemahaman kita tentang planet layak huni saat ini sangat dipengaruhi oleh sidik jari cahaya Bumi yang berbeda. Namun, pada suatu masa, sidik jari ini menjadi lebih kuat, memudahkan deteksi tanda-tanda kehidupan di luar angkasa.

Studi tersebut menunjukkan bahwa manusia di Bumi memiliki teknologi yang memungkinkan mereka mendeteksi kemungkinan kehidupan serupa dinosaurus di planet lain. Kunci identifikasi spesies ini terletak pada pencarian senyawa yang umum pada era dinosaurus tetapi tidak ditemukan di Bumi saat ini. Salah satu indikator penting adalah peningkatan kadar oksigen selama zaman dinosaurus.

3 dari 3 halaman

Pencarian Jurassic World di Luar Angkasa

Kadar oksigen yang lebih tinggi pada masa dinosaurus, sekitar 30 persen, memungkinkan kehidupan kompleks berkembang. Saat ini, kadar oksigen di Bumi stabil pada 21 persen. Para ilmuwan meyakini bahwa dengan menggunakan teleskop canggih di Bumi, mereka dapat mendeteksi planet lain yang mungkin memiliki spesies mirip dinosaurus.

Pencarian ini dapat difokuskan dengan mencari planet dalam tahap Fanerozoikum, yang mencakup hampir seluruh masa di mana kehidupan lebih kompleks daripada mikroba dan spons. Ilmuwan dari Cornell University, Rebecca Payne, menyebutkan bahwa Fanerozoikum hanya mencakup 12 persen sejarah Bumi yang terbaru. Namun, ini dapat menjadi kunci untuk menemukan kehidupan besar dan kompleks di tempat lain di kosmos.

Â