Liputan6.com, Jakarta Laktosa adalah sumber karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu formula. Secara umum, laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu. Jenis gula alami ini merupakan sumber energi yang penting untuk bayi.
Menurut World Gastroenterology Organization (WGO), laktosa adalah gula yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Keduanya merupakan jenis gula yang lebih sederhana dan digunakan oleh tubuh secara langsung sebagai sumber energi. Sederhananya, laktosa adalah gula yang dipecah oleh enzim bernama laktase di dalam tubuh menjadi glukosa dan galaktosa.
Advertisement
Baca Juga
Laktosa adalah jenis gula alami yang terkandung di dalam susu dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan. Jenis gula ini memiliki manfaat dalam proses pengolahan makanan serta pembuatan obat-obatan.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian laktosa beserta manfaat dan efek sampingnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/11/2023).
Laktosa Adalah
Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia atau IDAI, menjelaskan bahwa laktosa adalah sumber karbohidrat terpenting dalam ASI dan susu formula. Hampir semua laktosa yang masuk usus halus dihidrolisis (dipecah) menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim laktase yang terdapat pada mikrovili epitel usus halus. Hasil hidrolisis akan diserap dan masuk ke dalam aliran darah sebagai nutrisi. Apabila seseorang tidak dapat mencerna laktosa dalam tubuh maka dapat dikatakan mengalami intoleransi laktosa.
Hal yang sama juga dijelaskan oleh World Gastroenterology Organization (WGO), laktosa adalah gula yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Keduanya merupakan jenis gula yang lebih sederhana dan digunakan oleh tubuh secara langsung sebagai sumber energi. Sederhananya, laktosa adalah gula yang dipecah oleh enzim bernama laktase di dalam tubuh menjadi glukosa dan galaktosa.
Meskipun glukosa dapat ditemukan di beberapa jenis makanan, laktosa adalah satu-satunya sumbernya dari galaktosa. Galaktosa memiliki berbagai fungsi biologis dan berfungsi dalam saraf dan imunologis proses. Galaktosa adalah komponen dari beberapa makromolekul (serebrosida, gangliosida dan mukoprotein), yang merupakan unsur penting membran sel saraf. Galaktosa juga merupakan komponen molekul yang ada pada sel darah yang menentukan golongan darah ABO.
Menurut penelitian terbaru, laktosa mungkin berperan dalam penyerapan kalsium dan mineral lain seperti tembaga dan seng, terutama pada masa bayi. Apalagi jika tidak dicerna di usus kecil, laktosa dapat digunakan oleh mikrobiota usus (populasi mikroorganisme yang hidup di saluran pencernaan) sebagai nutrisi (prebiotik).
Laktosa merupakan sumber energi yang penting bagi bayi, dan juga biasa digunakan dalam pengolahan makanan dan pembuatan obat-obatan farmasi. Laktosa berwarna putih dan tidak berbau, dan terkadang Anda mungkin melihat atau mendengarnya sebagai "gula susu". Laktosa hanya ditemukan dalam susu dari mamalia, jadi produk susu nabati seperti susu almond dan susu kedelai tidak mengandung laktosa.
Advertisement
Manfaat Laktosa
Laktosa adalah salah satu jenis gula alami yang terdapat dalam ASI maupun susu formula. Laktosa ini memiliki berbagai manfaat bagi tubuh, yakni:
1. Bantu Penyerapan Mineral
Manfaat laktosa untuk tubuh yang pertama adalah membantu penyerapan mineral seperti kalsium dan magnesium dalam tubuh Si Kecil. Kalsium tentu turut berperan menjaga kesehatan tulang dan gigi. Sementara kekurangan magnesium dapat berdampak pada ketidakseimbangan mikrobiota usus yang kemudian dapat berdampak pula pada sistem kekebalan tubuh.
2. Sumber Energi
Laktosa adalah sumber energi yang penting. Setelah dikonsumsi, laktosa dipecah menjadi dua gula sederhana, yaitu glukosa dan galaktosa, yang kemudian dapat digunakan sebagai sumber energi oleh tubuh. Bahkan laktosa sendiri sangat bermanfaat bagi bayi. ASI memiliki kandungan 7,2% laktosa yang artinya sudah mencukupo setengah dari kebutuhan energi bayi berusia kurang dari 6 bulan. Selain itu, manfaat lain dari laktosa yang dikonsumsi bayi adalah dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan menjaga kesehatan saluran pencernaan bayi.
3. Sebagai Obat-obatan
Selanjutnya, manfaat laktosa untuk tubuh yakni dapat digunakan sebagai obat-obatan. Laktosa tingkat farmasi dihasilkan dari whey cairan yang tersisa setelah susu mengental dan disaring selama pembuatan keju. Dalam sebagian besar aplikasinya, laktosa digunakan sebagai eksipien (bahan tidak aktif). Tujuan utamanya adalah untuk membantu pengiriman bahan aktif dalam tubuh. Ini sebagian besar digunakan dalam tablet, kapsul, dan inhaler bubuk kering.
4. Pengolahan Makanan
Manfaat laktosa yang berikutnya adalah sebagai bahan baku pengolahan makanan. Laktosa yang dapat dimakan dan digunakan dalam pengolahan makanan juga sebagian besar dihasilkan dari whey.
Ini digunakan dalam bumbu dan makanan yang dipanggang karena kemampuannya membawa warna dan rasa dengan baik. Ini juga ditambahkan dalam makanan seperti es krim, susu skim, susu kental, sup kering, krim kopi, cokelat dan permen, produk daging, serta buah dan sayuran kaleng.
5. Perkembangan Otak
Manfaat laktosa yang lainnya adalah sebagai perkembangan otak. Hal ini karena laktosa merupakan gula yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. Galaktosa dalam laktosa merupakan zat gizi esensial yang bermanfaat untuk perkembangan sel dan fungsi organ tubuh, termasuk otak. Karena itu galaktosa sering disebut sebagai brain sugar.
Efek Samping Laktosa
Seperti yang telah disampaikan pada paragraf sebelumnya, laktosa dipecah oleh enzim laktase dengan menghasilkan glukosa dan galaktosa dalam mukosa usus halus. Glukosa dan galaktosa tersebut merupakan molekul sederhana karbohidrat sehingga dapat dicerna dan digunakan oleh tubuh. Namun apabila bayi atau anak-anak tidak dapat mencerna laktosa dalam tubuh maka dapat dikatakan mengalami intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa. Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan tubuh tidak dapat mencerna laktosa, yaitu aktvitas enzim laktase menurun atau biasa disebut dengan defisiensi laktase primer dan kerusakan mukosa usus halus atau yang biasa disebut dengan defisiensi laktase sekunder.
Dikutip dari laman IDAI. intoleransi laktosa adalah gejala klinis akibat tidak terhidrolisnya laktosa secara optimal di dalam usus halus akibat enzim laktase yang berkurang. Gejala klinis yang diperlihatkan yaitu diare profus, kembung, nyeri perut, muntah, sering flatus, merah di sekitar anus, dan tinja berbau asam.
Cara untuk mengatasi intoleransi laktosa adalah dengan membatasi konsumsi makanan yang mengandung laktosa tinggi guna mengendalikan gejala intoleransi laktosa tersebut. Adapun sejumlah makanan dan minuman yang perlu dibatasi konsumsinya oleh pengidap intoleransi laktosa adalah susu sapi atau kambing, produk olahan seperti mentega, keju, dan yogurt, kemudian makanan yang mengandung laktosa seperti biskuit, kue, cokelat, mayones, sereal, hingga daging olahan.
Advertisement