Sukses

Lari Adalah Melangkah dengan Kecepatan Tinggi, Simak Jenis-Jenis dan Teknik Dasarnya

Lari adalah kegiatan yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan dan dapat disesuaikan dengan tingkat kebugaran masing-masing individu.

Liputan6.com, Jakarta Lari adalah suatu bentuk aktivitas fisik, di mana seseorang bergerak maju dengan gerakan cepat kaki, secara bergantian antara kaki kiri dan kanan. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan berbagai intensitas, mulai dari berjalan cepat hingga berlari dengan kecepatan tinggi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, lari adalah melangkah dengan kecepatan tinggi. Lari bisa menjadi olahraga rekreasi, kegiatan kebugaran, atau bahkan kompetisi resmi seperti maraton, lari cepat, atau lari lintas alam.

Lari adalah olahraga yang melibatkan berbagai elemen, termasuk gerakan kaki yang efisien, koordinasi tubuh yang baik, dan pernapasan yang teratur. Aktivitas ini tidak hanya memberikan manfaat fisik seperti peningkatan kesehatan kardiovaskular, kekuatan otot, dan pengelolaan berat badan, tetapi juga memiliki dampak positif pada kesejahteraan mental dan emosional.

Teknik dasar lari melibatkan pemanasan sebelum berlari, dan pendinginan setelahnya untuk mencegah cedera. Selain itu, postur tubuh yang benar dan pemilihan sepatu yang sesuai juga merupakan faktor penting, dalam menjaga kenyamanan dan mencegah masalah fisik.

Berikut ini penjelasan tentang olahraga lari yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (24/11/2023). 

 

2 dari 4 halaman

Pengertian dan Sejarah Lari

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lari adalah tindakan melangkah dengan kecepatan tinggi. Ini melibatkan gerakan tubuh, di mana kedua kaki lepas dari tanah sehingga menciptakan suatu ritme yang khas. Lebih dari sekadar pergerakan, lari dapat dipahami sebagai frekuensi langkah yang dipercepat, menghasilkan kesan badan yang melayang.

Lari adalah salah satu cabang olahraga atletik, yang terbagi lagi menjadi beberapa nomer, seperti lari jarak pendek, menengah, jauh, estafet, dan lari gawang. Untuk setiap kategori, menantang para pelari dengan tuntutan khusus, dan memerlukan strategi juga teknik yang berbeda agar berhasil. 

Perlombaan lari telah ada selama ribuan tahun, dan memiliki akar dalam berbagai peradaban termasuk Yunani Kuno. Perlombaan ini tidak hanya menjadi sarana untuk bersaing, tetapi juga memiliki nilai keagamaan dan sering kali menjadi bagian dari ritual tertentu.

Pada tahun 776 sebelum Masehi, lari diikutkan sebagai cabang olahraga di Olimpiade Yunani kuno, menjadi langkah awal perkembangan olahraga lari. Pada abad ke-19 di Inggris, dimulailah perkembangan olahraga lari modern. Tahun 1860 menyaksikan penyelenggaraan perlombaan lari amatir pertama kali. Kemudian pada 1896, Olimpiade modern pertama digelar, menjadikan lari sebagai olahraga yang dipertandingkan secara internasional.

Tahun 1913 mencatat pembentukan International Amateur Athletic Federation (IAAF), oleh perwakilan dari 16 negara. Hingga saat ini, IAAF tetap menjadi organisasi yang menetapkan aturan baku untuk olahraga lari di seluruh dunia. Dengan sejarah yang panjang dan perjalanan evolusi yang terus-menerus, lari tidak hanya menjadi latihan fisik, tetapi juga lambang semangat kompetisi, kekuatan tubuh, dan kebersamaan internasional dalam dunia olahraga.

3 dari 4 halaman

Jenis-Jenis

Lari dalam olahraga atletik melibatkan sejumlah jenis, yang masing-masing menuntut teknik khusus untuk mencapai performa optimal. Dari lari sprint hingga lari halang rintang, setiap kategori menawarkan tantangan unik dan memerlukan persiapan yang cermat. Berikut ini beberapa jenis lari utama dan strategi teknik, yang mendukung keberhasilan para pelari diantaranya:

1. Lari Sprint (Lari Jarak Pendek)

Lari sprint juga dikenal sebagai lari jarak 100 meter, menekankan kecepatan maksimal dalam jarak yang relatif pendek. Serupa dengan lari jarak pendek, lari sprint melibatkan kekuatan otot dan teknik start yang cepat. Berbeda dengan jarak pendek, lari sprint biasanya mencakup rentang 50 hingga 400 meter.

2. Lari Jarak Pendek

Lari jarak pendek melibatkan lintasan singkat, dengan penekanan pada kecepatan penuh. Perlombaan dijalankan dari start hingga finis, diukur dengan catatan waktu yang paling singkat. Meskipun jaraknya terbilang pendek, pentingnya teknik berlari tidak boleh diabaikan. Kategori ini melibatkan jarak 100 meter, 200 meter, dan 400 meter.

3. Lari Jarak Menengah

Lari jarak menengah mencakup jarak antara 800 hingga 1500 meter. Peserta akan melakukan persiapan sebelum start, memposisikan telapak tangan di tanah dan mata lurus ke depan. Selain fokus pada kecepatan, penting untuk melibatkan strategi taktis dan mempertahankan daya tahan sepanjang perlombaan.

4. Lari Jarak Jauh (Maraton)

Lari jarak jauh, atau maraton, menantang peserta untuk menempuh lintasan 3.000, 5.000, atau 10.000 meter. Selain pengelolaan tempo, pelari perlu melatih pernapasan untuk menghadapi tantangan jarak yang lebih panjang. Teknik berlari ini berbeda dengan lari sprint, di mana menekankan pada konsistensi dan pengaturan tenaga.

5. Lari Estafet

Lari estafet melibatkan kelompok pelari yang berlomba secara tim. Penggunaan tongkat kecil sebagai perantara, memerlukan teknik pemberian yang presisi. Koordinasi tim dan strategi pemberian tongkat, juga menjadi salah satu kunci kesuksesan. Perlu diketahui, bahwa jarak estafet dapat mencakup 400 meter atau 1.600 meter.

6. Lari Halang Rintang (Lari Gawang)

Lari halang rintang menambahkan elemen rintangan ke dalam lintasan, dengan jarak 3.000 meter. Para peserta akan dihadapkan pada rintangan, seperti water jump dan gawang. Kecepatan, kelincahan, dan daya tahan menjadi aspek krusial, untuk melewati rintangan dengan sukses.

4 dari 4 halaman

Teknik Dasar

Agar dapat berlari dengan benar dan efisien, perlu diperhatikan beberapa aspek teknik dan postur tubuh yang kritis. Berikut adalah panduan rinci dan latihan-latihan spesifik, untuk membantu Anda mengasah teknik lari dan meningkatkan kekuatan inti tubuh diantaranya:

1. Postur Tubuh yang Ideal

  1. Pastikan tubuh rileks, tidak kaku, dan condong sedikit ke depan.
  2. Jaga pandangan horizontal atau lurus ke depan untuk mempertahankan keseimbangan.
  3. Ayunkan lengan dengan rileks dan konsisten, dengan siku ditekuk 90 derajat dan mengayun rileks di samping tubuh.
  4. Atur irama dan panjang langkah agar sesuai dan teratur, menghindari langkah terlalu pendek atau terlalu panjang.

2. Teknik Mendarat yang Tepat

Saat mendarat, pastikan kaki bersentuhan dengan tanah menggunakan bola kaki, atau telapak bagian tengah yang sedikit condong ke depan. Hindari menekan langkah terlalu keras secara vertikal atau sebaliknya, fokuslah pada langkah yang mendorong tubuh ke depan secara propulsif.

3. Pembentukan Postur Tubuh

Pemahaman tentang teknik lari yang benar, tidak akan terbentuk secara otomatis. Diperlukan latihan khusus dan konsisten untuk membentuk postur tubuh yang baik. Otot pinggang dan perut yang kuat adalah modal utama, untuk mempertahankan postur tubuh yang tegak dan mencegah kelengkungan.

4. Latihan Kekuatan untuk Otot Pinggang dan Perut

  1. Pushup on the Wall, di mana Anda perlu berdiri menghadap dinding, dengan tangan ditempelkan di dinding selebar bahu. Lakukan pushup ke arah dinding dan kembali ke posisi awal, hingga 8-10 repetisi selama 5-10 set.
  2. High Knees, dengan posisi berdiri menghadap dinding, tangan ditempelkan di dinding selebar bahu. Selanjutnya angkat paha secara bergantian ke arah dinding, mirip dengan gerakan lari. Anda bisa Lakukan 10-20 repetisi dengan kecepatan bertahap.
  3. Back-up atau tidur telungkup di lantai, dengan lengan lurus ke depan. Angkat tubuh bagian atas sejauh mungkin dari lantai, dan tahan sebentar selama 8-10 repetisi.
  4. Arm Swing di mana Anda perlu berdiri dengan langkah kaki ke depan, seperti posisi lunge. Setelah itu ayunkan lengan secara bergantian ke depan dan belakang, meniru gerakan saat berlari. Anda bisa lakukan 10-15 repetisi untuk setiap kaki.