Sukses

65 Contoh Kata Kerja Pasif dan Penggunaanya dalam Kalimat, Pahami Ciri-cirinya

Contoh kata kerja pasif umumnya menggunakan imbuhan di- atau ter-.

Liputan6.com, Jakarta Contoh kata kerja pasif merupakan merupakan bentuk kata kerja yang sering digunakan dalam komunikasi sehari-hari. Kata kerja, sebagai elemen penting dalam struktur bahasa, memiliki peran krusial dalam menyampaikan informasi mengenai tindakan, kejadian, proses, atau aktivitas. Kata kerja pasif digunakan ketika subjeknya menjadi objek dari suatu pekerjaan atau tindakan, sehingga subjek bersifat pasif dalam konteks kalimat tersebut.

Kata kerja pasif dapat diidentifikasi sebagai bentuk kata kerja di mana subjeknya menjadi objek dari suatu pekerjaan atau penderitaan dari suatu tindakan. Ini berbeda dari kata kerja aktif yang cenderung menekankan pada pelaku atau subjek yang melakukan tindakan. Dalam penggunaan kata kerja pasif, fokus kalimat ada pada objek yang menerima tindakan daripada subjek yang melakukan tindakan. 

Contoh kata kerja pasif umumnya menggunakan imbuhan di- atau ter-. Berikut contoh kata kerja pasif beserta penggunaanya dalam kalimat dan ciri-cirinya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (27/11/2023).

2 dari 3 halaman

Kata Kerja Pasif Beserta Penggunaannya Dalam Kalimat

1. Ditemukan: Mobil itu ditemukan dalam kondisi rusak.

2. Disimpan: Bahan makanan harus disimpan dengan baik.

3. Dikirim: Surat itu dikirim kemarin.

4. Dibuka: Aplikasi ini dapat dibuka dengan mudah.

5. Dibaca: Novel ini telah banyak dibaca oleh orang-orang.

6. Difoto: Ia difoto oleh wartawan saat upacara penghargaan.

7. Diberikan: Hadiah itu diberikan kepada pemenang.

8. Diperbaiki: Meja itu harus segera diperbaiki.

9. Dicek: Barang-barang ini harus dicek sebelum digunakan.

10. Ditinggalkan: Rumah itu ditinggalkan dalam kondisi berantakan.

11. Dilakukan: Pembersihan dilakukan setiap minggu.

12. Diubah: Kebijakan itu diubah setelah mendapatkan masukan dari karyawan.

13. Diperiksa: Kondisi kesehatan pasien diperiksa oleh dokter.

14. Diingatkan: Saya diingatkan untuk mengambil dokumen penting.

15. Digunakan: Alat-alat ini digunakan untuk memasak.

16. Dibeli: Tiket konser itu sudah dibeli oleh saudara saya.

17. Diberi: Anak itu diberi hadiah oleh guru.

18. Dibangun: Rumah baru itu dibangun dalam waktu singkat.

19. Dijual: Barang-barang ini dijual dengan harga murah.

20. Dipegang: Bunga itu dipegang oleh anak kecil.

21. Ditonton Film ini ditonton oleh banyak orang.

22. Dicintai: Hewan peliharaan ini sangat dicintai oleh pemiliknya.

23. Disewa: Apartemen itu disewa oleh pasangan muda.

24. Dipesan: Makanan itu dipesan oleh pelanggan.

25. Dibuat: Kue ini dibuat oleh ibu saya.

26. Dikerjakan: Proyek ini dikerjakan oleh tim ahli.

27. Dihormati: Dia sangat dihormati oleh teman-temannya.

28. Dipuji: Prestasinya dipuji oleh orang lain.

29. Diberitahu: Saya diberitahu tentang rencana tersebut.

30. Dibutuhkan: Bantuanmu sangat dibutuhkan dalam proyek ini.

31. Dimasak: Makanan dimasak oleh ibu.

32. Dipetik: Buah-buahan telah dipetik oleh petani.

33. Dijaga: Anjing itu dijaga dengan baik oleh pemiliknya.

34. Dinyalakan: Lampu ruangan sudah dinyalakan oleh orang itu.

35. Dihukum: Anak itu dihukum oleh gurunya.

36. Dirawat: Pohon-pohon itu dirawat dengan baik oleh anggota kelompok tani.

37. Diadakan: Reuni akan diadakan oleh alumni sekolah.

38. Disukai: Kue itu disukai oleh banyak pengunjung.

39. Disiarkan: Program acara televisi itu telah disiarkan oleh stasiun TV.

40. Dijahit: Boneka itu dijahit oleh nenek.

41. Diresmikan: Perusahaan tersebut diresmikan oleh presiden negara.

42. Dipahami: Pelajaran ini harus dipahami oleh siswa.

43. Diatur: Rencana kegiatan sudah diatur oleh panitia.

44. Dipelihara: Kucing itu dipelihara oleh keluarga kami.

45. Disampaikan: Ucapan itu disampaikan oleh pembawa acara.

46. Diadopsi: Anjing ini diadopsi oleh tetangga kami.

47. Ditulis: Buku itu ditulis oleh penulis terkenal.

48. Ditetapkan: Hukum itu ditetapkan oleh pemerintah

49. Dianalisis: Data itu sedang dianalisis oleh tim peneliti

50. Dihubungi: Saya dihubungi oleh perusahaan untuk mendapatkan pekerjaan

51. Dipercaya: Dia dipercaya untuk menangani proyek tersebut

52. Diperhatikan: Pemandangan itu perlu diperhatikan dengan seksama

53. Dihancurkan: Bangunan tua itu akhirnya dihancurkan

54. Dipasang: Lampu itu dipasang oleh teknisi

55. Dikonsumsi: Makanan itu bisa dikonsumsi dalam keadaan mentah

56. Ditelepon: Saya ditelepon oleh teman untuk mengajak keluar

57. Diajari: Anak itu diajari oleh guru untuk membaca

58. Dicari: Mobil itu sedang dicari oleh pemiliknya yang hilang

59. Diterjemahkan: Buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris

60. Diturunkan: Harga barang itu diturunkan oleh penjual

61. Diselesaikan: Tugas itu harus diselesaikan sebelum tenggat waktu

62. Disebarluaskan: Informasi itu perlu disebarluaskan kepada semua orang

63. Dikosongkan: Apartemen itu harus dikosongkan sebelum direnovasi

64. Diaktifkan: Alarm itu diaktifkan oleh pengguna

65. Dipublikasikan: Buku itu sudah dipublikasikan oleh penulisnya

3 dari 3 halaman

Ciri-Ciri Kata Kerja Pasif

1. Imbuhan Di-, Diper-, Di-i, Di-kan, Diper-kan, dan Ter-

Kata kerja pasif umumnya memiliki imbuhan di-, diper-, di-i, di-kan, diper-kan, dan ter-. Imbuhan tersebut memberikan petunjuk bahwa tindakan atau pekerjaan yang dijelaskan oleh kata kerja tersebut bersifat pasif, yaitu diterima oleh subjek.

2. Dapat Diikuti Kata Depan Akan, Sedang, Sudah, dan Oleh

Kata kerja pasif bisa diikuti oleh kata depan seperti akan, sedang, sudah, dan oleh. Penggunaan kata depan ini memberikan informasi tambahan mengenai waktu, keadaan, atau pelaku dari tindakan yang dilakukan.

3. Umumnya Menempati Fungsi Predikat dalam Kalimat

Kata kerja pasif cenderung menempati fungsi predikat dalam kalimat. Fungsi ini menunjukkan bahwa subjek kalimat menjadi penerima atau objek dari tindakan, bukan yang melakukan tindakan.

4. Dapat Didahului Kata Ingkar Tidak

Kata kerja pasif dapat didahului oleh kata ingkar tidak. Contohnya, "Pintu ini tidak dikunci sejak tadi malam." Hal ini menunjukkan bahwa tindakan tidak dilakukan oleh subjek pintu, melainkan oleh pihak lain atau secara alami.

5. Dapat Dipakai dalam Kalimat Perintah, Khususnya yang Bermakna Perbuatan

Kata kerja pasif dapat digunakan dalam kalimat perintah, terutama yang bermakna perbuatan. Contohnya, "Kirimkan surat ini sekarang juga!" Menunjukkan bahwa perbuatan mengirimkan surat tersebut menjadi fokus kalimat.

Perbedaan Kata Kerja Pasif dan Kata Kerja Aktif

Pemahaman perbedaan antara kata kerja aktif dan pasif menjadi kunci untuk menyusun kalimat yang jelas dan tepat. Pemahaman ini tidak hanya memperkaya struktur bahasa, tetapi juga memberikan kemampuan ekspresif yang lebih luas dalam berkomunikasi. 

Kata kerja aktif menunjukkan subjek yang berperan sebagai pelaku atau pihak yang melakukan suatu tindakan. Dalam hal ini, subjek menjadi agen yang bertanggung jawab atas perbuatan atau kejadian yang diungkapkan oleh kata kerja. Sebaliknya, pada kata kerja pasif, subjeknya menjadi penerima suatu pekerjaan atau tindakan. Subjek dalam kata kerja pasif lebih bersifat pasif karena menjadi objek dari suatu tindakan, bukan yang melakukan tindakan.

Perbedaan juga dapat dilihat dari segi predikatnya. Kata kerja aktif sering kali ditandai dengan adanya imbuhan me- atau ber-, yang menekankan pada pelaku atau subjek yang melakukan tindakan. Sebaliknya, kata kerja pasif cenderung mendapatkan imbuhan di- atau ter-, yang memberi penekanan pada fokusnya pada objek yang menerima tindakan atau pekerjaan.

Contoh penggunaan kata kerja aktif seperti menulis, membaca, mencari, menangkap, dan berenang menggambarkan subjek yang aktif dalam melakukan suatu tindakan. Di sisi lain, kata kerja pasif, seperti ditembak, dibaca, dimakan, dan diminum, menggambarkan subjek yang menjadi objek suatu tindakan atau pekerjaan.

Â