Liputan6.com, Jakarta Kalimat imperatif merupakan salah satu jenis kalimat dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Jika mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian kalimat imperatif adalah kalimat yang bersifat memerintah atau sebuah kata kerja (verba) yang menyatakan larangan/keharusan dalam melaksanakan perbuatan.Â
Baca Juga
Secara sederhana, kalimat impresif adalah kalimat yang berisi perintah. Biasanya bermaksud memerintah mitra tutur untuk melakukan sesuatu. Kalimat imperatif sendiri dibagi menjadi lima jenis yakni kalimat imperatif biasa, permintaan, pemberian izin, ajakan, dan suruhan.
Advertisement
Seperti namanya, kalimat imperatif ini umumnya mengandung kalimat perintah, nasihat maupun ajakan kepada pendengarnya. Untuk itu, ciri utama dari kalimat imperatif adalah menggunakan tanda seru (!) di akhir kalimat.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai jenis kalimat imperatif beserta ciri-ciri dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (27/11/2023).
1. Kalimat Imperatif Biasa
Janis kalimat imperatif biasa berkisar antara imperatif yang sangat halus sampai yang sangat kasar. Kalimat imperatif biasa memiliki ciri-ciri yakni berintonasi keras, didukung dengan kata kerja dasar, dan berpartikel pengeras –lah. Berikut ini contoh jenis kalimat imperatif biasa, yakni:
- Usir kucing itu!
- Kita lihat, pokoknya percaya boleh tidak juga boleh. Ayo, kita lihat!
- Tenang-tenanglah dulu, Pong! Sabar, sabar dulu.
- Diam! hansip ta apa.
- Monik, lihat!
- Ambilkan saya secangkir kopi, tolong.
- Bukalah jendela agar udara segar masuk.
- Periksalah dua kali sebelum meninggalkan rumah.
- Duduklah di kursi yang telah disediakan.
- Hormatilah pendapat teman-teman di rapat ini.
2. Kalimat Imperatif Permintaan
Kalimat imperatif permintaan adalah kalimat perintah dengan kadar suruhan yang sangat halus. Bahkan kalimat imperatif ini tergolong sopan dan mengharapkan permintaan kepada pendengar. Pada umumnya, kalimat ini disertai dengan sikap penutur yang lebih merendah dibandingkan dengan sikap penutur pada waktu menuturkan kalimat imperatif biasa. Jenis kalimat imperatif ini biasanya ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan seperti tolong, mohon, harap, dan coba. Ciri lain dari kalimat imperatif ini bersifat mendesak atau meminta kerjasama. Berikut ini contohnya:
- Anak-anak sekalian, coba jangan ramai. Bapak akan menjelaskan materi yang baru, jadi buku tulisnya di ambil dulu.
- Kalau boleh nanti malam saya mau berangkat lagi ke Jakarta. Besuk sore aku harus bertemu Tatang di Bekasi.
- Diharapkan dengan sangat agar pengunjung tidak merokok di ruangan berAC ini.
- Sudahilah kiranya bapak berkenan menanggapi surat kami secepatnya.
- Dapatkah saudara membacakan makalah ini, seandainya saya tidak dapat meneruskannya.
- Dimohon dengan hormat agar hadirin berkanan pindah ke ruang sebelah untuk beramah-tamah bersama.
- Dengan segala rendah hati, kali mohon kiranya bapak berkenan mempertimbangkan lamaran kami.
- Harap kirimkan laporan tersebut secepat mungkin.
- Mohon bantu saya mengangkat koper ini ke atas tangga.
- Tolong tutup pintu setelah keluar dari ruangan.
- Silakan berikan saya nomor kontak Anda.
- Harap selesaikan tugas ini sebelum jam 5 sore.
- Tolong beri tahu saya jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.
- Mohon ulangi penjelasan tentang langkah-langkah tersebut.
- Bantu saya menyusun agenda untuk rapat besok.
3. Kalimat Imperatif Pemberian Izin
Kalimat imperatif pemberian izin menyiratkan bahwa pembicara memberikan wewenang atau persetujuan kepada pendengar untuk melakukan suatu tindakan. Kalimat imperatif ini ditandai dengan pemakaian penanda kesantunan seperti boleh, silakan, biarlah, dipersilakan, diizinkan, dan diperkenankan. Ciri lainnya dari kalimat imperatif pemberian izin adalah menggunakan kata kerja dalam bentuk dasar. Berikut ini contoh kalimat imperatif pemberian izin, yakni:
- Ian, silakan ambil buah duku ini kalau kau mau. Tadi, nenek belikan buah duku untuk cucuku di pasar. Ayo ambilah.
- Mas masuklah ke dalam, jika mau mengunjungi makam ibu Negara. Semua boleh masuk kok. Silakan, silakan.
- Mbak, biar saya bawakan tas itu. Aku masih ringan kok mbak.
- Para pengunjung yang sudah berada di depan pintu masuk makam Ibu Negara diizinkan segara memasuki makam dengan tenang.
- Mas mas, ambillah makanan itu, seberapapun kau suka.
- Silakan gunakan kamar mandi di lantai dua.
- Anda boleh pergi pulang lebih awal jika sudah menyelesaikan tugas Anda.
- Beri izin anak-anak untuk bermain di taman bermain.
- Izinkan saya memberikan saran dalam rapat ini.
- Kamu diperbolehkan membawa temanmu ke acara ini.
- Silahkan ambil sebanyak yang Anda butuhkan dari meja makan.
- Anda boleh mengambil cuti pada hari Jumat ini.
- Berikan izin kepada staf untuk menghadiri pelatihan tersebut.
- Silakan gunakan fasilitas WiFi yang tersedia di sini.
- Izinkan saya membantu Anda dengan membawa barang-barang tersebut.
Advertisement
4. Kalimat Imperatif Ajakan
Kalimat imperatif ajakan digunakan untuk mendorong orang lain untuk melakukan sesuatu dengan sukarela atau untuk mengajak mereka berpartisipasi dalam suatu kegiatan. Biasanya kalimat imperatif ajakan menggunakan penanda kesantunan seperti ayo, biar, coba, mari, hendaknya, dan harap. Ciri lainnya dari kalimat imperatif ajakan adalah sering digunakan dalam konteks informal atau ramah, dan gaya bahasa ini menciptakan kesan undangan yang santai. Berikut ini contoh dari kalimat imperatif ajakan, yakni:
- Belajarlah setiap hari untuk mencapai kesuksesanmu.
- Bantulah sesama yang membutuhkan pertolonganmu.
- Mari kita bersama-sama menjaga kebersihan lingkungan ini.
- Dengarkanlah dengan seksama penjelasan guru di kelas.
- Ayo kita dukung tim olahraga sekolah di pertandingan besok!
- Sertakanlah ide-ide kreatifmu dalam proyek ini.
- Ikutilah petunjuk keamanan selama kunjungan ke pabrik.
- Bergabunglah dengan kami dalam acara amal untuk membantu anak-anak kurang beruntung.
- Tolong bawakan saya air minum dari dapur.
- Sampaikan salam dan terima kasih kepada semua relawan yang telah membantu acara ini.
5. Kalimat Imperatif Suruhan
Kalimat imperatif suruhan biasanya menggunakan penanda kesantunan seperti ayo, biar, coba, hendaklah, mohon, silakan, dan tolong. Kalimat ini bertujuan untuk membimbing atau memandu orang tersebut dalam melakukan tindakan tertentu sesuai dengan keinginan pembicara. Ciri lain dari kalimat imperatif suruhan adalah sering menggunakan kata-kata yang tegas atau kuat untuk menyampaikan perintah dengan jelas. Berikut ini contoh kalimat imperatif suruhan, yakni:
- Lakukan pekerjaan rumahmu dengan baik.
- Hapus segera noda di lantai tersebut.
- Ambillah bukumu dari rak dan baca.
- Sampaikan pesan ini kepada semua anggota tim.
- Jangan tinggalkan tasmu di ruang kelas.
- Tutuplah pintu dengan rapat setelah keluar dari ruangan.
- Periksalah dua kali sebelum mengirimkan email tersebut.
- Tinggalkan handuk di tempatnya setelah mandi.
- Cucilah tanganmu sebelum menyentuh makanan!
- Sisihkan waktu 15 menit setiap hari untuk bermeditasi.