Sukses

Bunyi Hadits Larangan Marah untuk Anak TK, Pahami Cara Mengajarkannya

Hadits larangan marah untuk anak TK, yang berbunyi "Jangan marah, maka bagimu surga."

Liputan6.com, Jakarta - Hadits larangan marah untuk anak TK, yang berbunyi "Jangan marah, maka bagimu surga," sejatinya menjadi pedoman penting dalam membentuk karakter anak usia dini. Pengajaran hadits ini memiliki dampak positif terhadap perkembangan anak-anak, membantu mereka memahami pentingnya mengendalikan emosi dan mengelola rasa marah.

 Bunyi lengkap hadits larangan marah untuk anak TK, yakni:

 

Dari Abu Darda RA, Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةُ

"Jangan kamu marah, maka kamu akan masuk Surga." (HR Ath-Thabrani)

Pesan sederhana ini nantinya memberikan fondasi yang kuat untuk membentuk perilaku positif dan membangun kepribadian yang baik pada usia yang sangat dini. Pentingnya mengajarkan anak-anak TK tentang mengelola amarah sejak dini tidak hanya membentuk sikap positif, tetapi juga memberikan keterampilan berharga yang akan membantu mereka dalam berinteraksi dengan orang lain di masa depan.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang hadits larangan marah untuk anak TK dan cara mengajarkannya, Kamis (30/11/2023).

2 dari 3 halaman

Jangan Marah, Maka Bagimu Surga

Hadits yang menyatakan larangan marah untuk anak TK dengan ungkapan "Jangan kamu marah, maka bagimu Surga (akan masuk Surga)" adalah sebuah hadits yang penting untuk ditanamkan pada anak-anak di usia tersebut.

Apa alasan hadits larangan marah untuk anak TK ini penting diajarkan pada mereka? Ini karena hadis tersebut membawa pesan tentang kontrol emosi, pengembangan kepribadian yang baik, serta pembelajaran tentang pentingnya mengelola kemarahan.

Hadits larangan marah untuk anak TK lainnya diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang lelaki berkata kepada Nabi shollallohu ‘alaihi wa sallam:

أَنَّ رَجُلًا قَالَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْصِنِي قَالَ لَا تَغْضَبْ فَرَدَّدَ مِرَارًا قَالَ لَا تَغْضَبْ
“Berilah saya nasihat.” Beliau shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan marah.” Lelaki itu terus mengulang-ulang permintaannya dan beliau tetap menjawab, “Jangan marah.” (HR. Bukhari).

Melansir dari situs website resmi Sekolah Mutiara Jimbaran Bali, dinukilkan dari Imam Nawawi rohimahulloh, bahwa makna "jangan marah" adalah janganlah kamu tumpahkan kemarahanmu. Ini karena pada hakikatnya marah adalah tabiat manusia.

Ada empat alasan hadits larangan marah untuk anak TK wajib diajarkan, yakni:

Pertama, pada usia TK, anak-anak sedang belajar mengenali emosi mereka.

Mengajarkan larangan marah pada anak-anak adalah cara untuk memperkenalkan pengendalian diri dan pemahaman bahwa emosi bisa dikendalikan. Hal ini membantu mereka untuk memahami bahwa marah adalah emosi alami, namun juga penting untuk belajar bagaimana cara mengatasinya dengan baik.

Kedua, hadits tersebut memberikan pesan positif tentang akibat dari mengendalikan kemarahan, yaitu Surga.

Anak-anak di usia TK cenderung menerima konsep yang sederhana namun kuat, dan pesan tentang imbalan positif seperti Surga bisa menjadi motivasi bagi mereka untuk mengendalikan emosi negatif seperti marah.

Ketiga, mengajarkan larangan marah pada anak-anak TK juga merupakan upaya untuk membentuk kepribadian yang baik.

Anak-anak yang belajar untuk mengendalikan emosi mereka pada usia muda memiliki kesempatan lebih besar untuk berkembang menjadi individu yang memiliki kontrol diri yang kuat saat dewasa.

Keempat, hadits ini memberikan fondasi yang kuat untuk pengajaran nilai-nilai positif.

Selain pengendalian diri, hal ini juga merupakan pembelajaran tentang kesabaran, toleransi, dan memahami dampak dari emosi negatif pada diri sendiri dan orang lain. Hal ini membantu membentuk karakter anak-anak pada tahap awal kehidupan mereka.

3 dari 3 halaman

Cara Mengajarkan dan Mudah Menghafalnya

Dalam penelitian berjudul Analisis Pengelolaan Pembelajaran Hadis pada Anak Usia Dini di TK X (2023) oleh Nada Safira Zahra, Huriah Rachmah, dan Nurul Afrianti, hasil penelitian menunjukkan bahwa pengajaran hadits yang diberikan oleh Taman Kanak-Kanak X telah berdampak positif pada anak usia dini.

Pengajaran hadits di TK ini membantu mereka secara bertahap mulai mengamalkan ajaran yang terdapat dalam hadits yang diajarkan.

Mengajarkan hadits larangan marah untuk anak TK memerlukan pendekatan yang kreatif dan ramah anak agar mereka dapat dengan mudah memahami dan mengingat pesan yang terkandung dalam hadits tersebut. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengajarkan dan memudahkan anak-anak TK dalam menghafal hadits larangan marah:

  1. Cerita Sederhana dan Ilustrasi: Gunakan cerita sederhana yang melibatkan karakter atau situasi yang bisa dicontohkan oleh anak-anak. Gunakan ilustrasi atau gambar yang menarik untuk membantu mereka memahami konteks hadits dan maknanya.
  2. Nyanyian atau Lagu: Menciptakan lagu atau nyanyian sederhana berisi hadits larangan marah bisa menjadi cara yang efektif. Melodi yang mudah diingat dapat membantu anak-anak mengingat kata-kata hadits dengan lebih baik. Lagu ini dapat menjadi alat yang menyenangkan dan interaktif.
  3. Main Peran: Ajak anak-anak untuk bermain peran dengan menciptakan situasi yang melibatkan karakter yang mengalami situasi yang berkaitan dengan hadits larangan marah. Ini membantu mereka lebih memahami dan meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam hadits.
  4. Kegiatan Kreatif: Susun kegiatan kreatif seperti mewarnai gambar terkait hadits larangan marah atau membuat proyek sederhana yang merepresentasikan pesan dari hadits tersebut. Aktivitas kreatif dapat meningkatkan keterlibatan dan daya ingat anak-anak.
  5. Pengulangan dengan Bermain Game: Buat permainan sederhana yang melibatkan pengulangan hadits larangan marah. Misalnya, kartu-kartu dengan gambar atau kata-kata dari hadits yang perlu dicocokkan. Ini akan membantu memperkuat daya ingat mereka.
  6. Diskusi Kelompok Kecil: Adakan diskusi kelompok kecil dengan pertanyaan-pertanyaan yang memancing pemikiran anak-anak tentang makna dan pengajaran hadits larangan marah. Diskusi ini dapat membantu mereka meresapi nilai-nilai yang terkandung dalam hadits.
  7. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses belajar juga penting. Berbagi hadits dengan mereka dan merangsang diskusi di rumah dapat memperkuat pembelajaran anak-anak.